Sakura dan mebuki mengantar kepergian pria yang sangat mereka cintai ketempat peristirahatannya terakhir kali.
Tidak ada air mata yang jatuh, ekspresi sakura juga tidak ada ia hanya diam tanpa bicara pandangannya tak lepas melihat ayahnya yang sudah tertutup tanah itu.
Pengelayat sudah satu persatu berpulangan disini hanya tersisa sakura dan mebuki.
Sakura duduk disamping patok ayahnya ia juga menopangkan kepala di sana, tangannya mengusap-usap patok kayu 'sakura berjanji pada ayah,,, sakura akan kuat! Sakura juga tidak akan melupakan kata-kata ayah dihari pernikahan sakura, sakura berjanji ayah.. ' batin sakura.
Hari semakin sore mebuki mengajak sakura untuk pulang, sakura mengangguk mereka pulang bersama tanpa berbicara.
Rumah yang hangat kini menjadi sunyi sepi hanya detikan jam dinding saja yang terdengar.
Mebuki dan sakura duduk di ruang tamu hingga larut malam. "nak ayo kita tidur.." ajak mebuki menarik tangan sakura dengan lembut.
Sakura mengangguk, mereka tidur dikamar mebuki. Posisi mereka sekarang adalah mebuki tidur memeluk sakura dan mengusap-usap bahu sakura pelan.
"sakura.. ""ibu tidak sanggup tinggal disini lagi.. " ucap mebuki pelan.
Sakura segera mendongak melihat ibunya "bu.. "
Mebuki melihat sekeliling kamarnya "jika ibu tinggal disini, ibu akan selalu terbayang ayahmu ibu merasa bersalah padanya karena ketidak mampuan ibu keluarga kita seperti ini"
Mebuki menatap sakura "ibu akan bekerja keras untuk membayar hutang kita, bersabarlah nak.. Kita akan bersama kembali. Ibu tau apa yang kau katakan pada ayahmu itu sebaliknya kan... Jangan berbohong pada ibu nak"
Sakura meneteskan air mata ia memeluk ibunya sangat erat sekali "bu.. maafkan sakura..maafkan sakura hiks.. hiks.. ".
Mebuki merasa sedih untuk putrinya yang menanggung beban seberat ini demi keluarganya.
.
.
.Sakura membantu membawa koper ibunya ke bandara, sekali lagi sakura memeluk dan menciumin pipi ibunya yang akan berangkat ke Amerika ketempat bibi sakura.
"sakura akan merindukan ibu, seringlah menelpon dan kasih kabar sakura. Jika ibu butuh sesuatu katakan saja pada sakura...
Mebuki tersenyum ia mencium dahi putrinya "baiklah ibu akan melakukan apa yang sakura bilang, hmm.. Sakura ibu sangat menyayangimu sayang... "
Mebuki membelai wajah sakura dengan lembut "jaga dirimu baik-baik sayang.. Ibu pamit".
"tunggu!!" sakura memeluk ibunya sangat erat dan kembali mencium pipi ibunya, sakura mengambil amplop yang berisi uang karin ditambah semua tabungannya yang selama ini ia tabung dari kerja sebagai asisten tsunade.
"apa ini?" mebuki melihat putrinya.
"tidak apa-apa, simpan lah bu jangan menolaknya" ucap sakura melepas tangannya dari mebuki ia melangkah mundur.
Mebuki menganggukan kepalanya dan ia pun segera pergi.
Sakura melihat ibunya sampai tidak nampak lagi, ia pun kembali naik taksi.
Sakura mendongak ke atas melihat pesawat yang baru terbang, sakura menghapus air matanya "baik-baik disana bu.. sakura sangat menyayangimu..".
Sakura kembali kerumah orang tuanya ia menghelah nafasnya pelan melihat rumah ini yang kosong tanpa ada satu pun orang tersayangnya.
Sakura berjalan ke kamar ibunya ia mengambil foto keluarga yang senyum ceria bahagia kini satu persatu sudah meninggalkannya sendiri. "Sakura mencintai kalian.. hiks.. Sa-sakura merindukan k-kalian.. hiks.. hiks.. Ayah... hiks.. hiks... "
Sakura membawa foto itu, ia mengambilnya di bawa ke kamarnya. Sakura menyusun buku-buku, bajunya dan perlengkapannya di dalam koper ia juga tak lupa memasukan foto yang diambilnya tadi.
Sakura sudah siap berkemas ia tidur malam ini untuk yang terakhir kali dirumahnya sebelum besok pagi kembali ke apartemen sasuke.
.
.
.Sasuke ingin pergi kerja ia melihat ada makanan dimeja makan tanpa memo disini hanya ada sandwich dan susu.
Sasuke melihat kepintu kamar sakura "hn. sudah pulang dia dari rumah kekasihnya! Atau dia sudah dicampakkan makannya kembali kesini! Dasar gadis busuk!" umpat sasuke ia membuang makanan itu ke tong sampah.
Sasuke pergi ke Mansion Uchiha, sampai disana ia pas sekali melihat ayah, ibu dan kakaknya sedang kumpul diruang makan belum pergi kerja.
Sasuke ikut duduk dikursi makan mengambil sarapan yang dimasak ibunya.
Fugaku, mikoto dan itachi melihat sasuke dengan tatapan aneh, "kau belum makan?" tanya itachi.
Sasuke menggelengkan kepalanya ia makan nasi goreng yang dimasak mikoto.
"apa sakura belum pulang?" tanya itachi.
'ini adalah waktu yang pas untuk melaporkannya' batin sasuke, ia berhenti makan dan minum setenggak.
"bu.. aku ingin bercerai padanya!" ucap sasuke membuat mikoto, fugaku dan itachi terkejut.
"apa maksudmu?" tanya mikoto.
"ini semua karena ibu! Sudah tau gadis itu berhati busuk ibu percayai, seharusnya dari kebohongan kakaknya ibu paham kalau keluarganya itu jahat! Kenapa ibu masih mempertahankan gadis busuk itu untuk ku, biar aku beritahu pada kalian! Gadis itu sudah dua hari tidak pulang! Aku yakin dia pergi dengan kekasihnya dan sekarang dia dicampakan karena kebusukan hatinya makannya dia kembali pulang tadi pagi!" kali ini sasuke menuangkan unek-uneknya sampai berkata panjang agar keluarganya tau sifat asli sakura.
Itachi mendengar itu mengepalkan tangannya ia melihat sasuke serius. "kau bilang kemana sakura 2 hari ini?"
Sasuke tersenyum tipis " kemana lagi kalau tidak tidur dengan kekasih-
Bugggg!!!
Itachi meninju pipi sasuke hingga sudut mulutnya berdarah dan tersungkur di bawah.
"apa yang kau lakukan kak!!" sasuke mengusap darah di sudut bibirnya.
"Dasar b*jingan!!! Semalam ayah sakura meninggal!!! Kau tidak tau kan!! Kau malah sesuka hatimu mencemooh dia yang tidak-tidak! Dengarkan aku baik-baik! Hidup sakura tak seberuntung dirimu sasuke! Dia gadis yang memikul beban berat keluarganya, dia relakan usianya yang masih muda menikah dengan orang yang b*rengsek seperti mu!!!" teriak itachi yang marah besar.
Itachi tidak jadi makan, ia ingin pergi tetapi berhenti berbalik melihat sasuke "Kau juga harus tau!! ibu sakura sudah pergi ke Amerika dia hanya tinggal sendiri disini tanpa ada keluarganya. " itachi pergi.
Sasuke melirik kepergian itachi, "apa yang dikatakannya semuanya benar bu?" tanya sasuke pada mikoto.
"Yaa benar. Semua yang dikatakan kakakmu itu kenyataan sakura. Ibu merasa bersalah karena sudah kasar dengan gadis malang itu.. " ucap mikoto terduduk dikursi membayangkan betapa kejamnya dia dengan sakura.
Fugaku memegang pundak istrinya "sudahlh.. jangan menyalahkan dirimu sendiri".
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti ✔✔END
Romance"putriku.. Pernikahan itu sekali seumur hidup.. Pasangan yang kau pilih adalah pasanganmu sampai mati. Salah, benar atau benci itulah pasanganmu. Pasanganmu adalah pilihan dari takdirmu, Maka janganlah memandang ke lain selain milikmu dan janganlah...