🍅🌸21🌸🍅

2.1K 143 0
                                    

"sakura.. aku mohon tunggu lh aku.." guman sasuke melajukan mobilnya.

Sampai di bandara sasuke langsung lari, ia menelpon itachi yang sudah lebih dulu sampai tapi telpon itachi tidak diangkat.

Sasuke kesal ia agak terlambat karena ada rapat jadi tidak tau kalau itachi menelponnya, sasuke memeriksa satu persatu wanita disana "ah!! Sial!! Kumohon sakura.. Dimana kau!!" ucap sasuke meremas rambutnya geram.

"sasuke.. " panggil itachi.

Sasuke semangat melihat kakaknya ia berlari kesana "dimana sakura kak?" tanyanya melihat kanan dan kiri itachi.

Itachi memegang bahu sasuke "sakura sudah pergi.."

Sasuke melepaskan tangan itachi dari bahunya "tidak mungkin! Aku yakin sakura masih disini!!" ucap sasuke kembali berlari kesana kemari mencari sakura.

Itachi memegang dahinya ia pusing melihat adiknya yang sudah seperti orang gila kesana kemari, itachi sudah mengkonfirmasi pada staf bandara kalau jurusan Amerika sudah berangkat tapi sasuke diberi tahu tidak percaya.

Sasuke terduduk dibawa keadaannya sangat kacau, itachi memaksa membawa sasuke dari sana.

Disepanjang perjalanan sasuke terus mencoba menelpon sakura tapi nomor sakura sudah jelas tidak aktif.

Itachi kasihan melihat adiknya ini ia membawa sasuke ke Mansion. Itachi menarik lengan sasuke digeretnya sampai dalam rumah mencampakan sasuke ke sofa.

Mikoto berlari ketempat sasuke "sasuke-kun.. " panggil ibunya sedih melihat keadaan putra bungsunya.

"bu.. sakura meninggalkan ku! Dia meninggalkan ku bu.. " ucap sasuke memegang tangan Mikoto dengan raut wajah sedih.

"sasuke-kun.. Tenangkan dirimu dulu, tenangkan.. " lirih mikoto menenangkan putranya.

"bagaimana aku bisa tenang-

"ini? Apa ini?" sasuke mengambil kartu debit yang diberi sakura tadi.

"sakura datang mengembalikan seluruh uangnya" sahut fugaku pelan.

Sasuke membelalakan matanya "jadi karena ini! Kalian mempermainkan ku dengan ini!! Hanya karena uang ini!! " sasuke marah dengan kedua orang tuanya.

Itachi juga terkejut "mengapa ayah dan ibu menerima uang itu, bukannya kalian sudah lihat perubahan sasuke karena siapa!" tanyanya marah.

"sakura disini salah paham nak, ibu sudah tidak mempermasalahkan uang itu lagi. Ibu juga sudah merestui hubungan sasuke dan sakura, ibu sudah menganggap sakura putri ibu sendiri" jelas Mikoto.

"aku tidak bisa hidup tanpa sakura.." ucap sasuke ia pun segera pergi.

"Ahhhkkk!!!! " teriak itachi kesal melihat semua jadi kacau.

Itachi mengikuti sasuke dia takut sasuke akan membuat macam-macam.

Mikoto menangis "bagaimana ini hiks.. hiks.. Putraku.. ini semua kesalahanku" mikoto menyesal.

Fugaku memeluk istrinya "kita akan mencari sakura.. apapun akan aku lakukan demi meminta maaf padanya"

Mikoto melihat wajah suaminya "hmm.. berjanjilah kita akan menemukannya"

Fugaku mengangguk "pasti".

.
.
.

"kakak.. " teriak sakura melihat karin yang sedang memegang hpnya.

"sakura...." karin berlari menuju sakura

Greppp...

"hiks.. hiks.. hiks.. kakak merindukanmu sakura.." karin menangis tanpa melihat dimana tempatnya.

"hiks.. sakura juga sangat merindukan kakak.. " sakura mengeratkan pelukannya.

"Ekhemm.."

Sakura melepaskan pelukannya ia melihat pria yang tinggi, wajahnya lumayan, kulitnya sawo matang pria itu melihatnya.
"siapa dia kak?" bisik karin di telinga kakaknya.

Karin tersenyum menghapus air matanya "perkenalkan ini.. Suigetsu kakak iparmu" ucap karin memegang bahu sakura.

Sakura menutup mulutnya, ia melihat karin mengingat nama itu.

Karin mengangguk "hahaha.. panjang ceritanya adikku.. ayo kita pulang dulu, ibu sudah menunggu mu" ajak karin.

Sepanjang perjalanan sakura memperhatikan kakak iparnya ini 'apa karena dia kakak kabur dari pernikahan?' batin sakura.

Sejam kemudian mereka sampai dirumah yang lumayan besar dan itu berada di komplek mahal.

Sakura melihat sekeliling dari kaca mobil 'disini rumah kak karin?' batin sakura agak terkejut ternyata kakaknya selama ini hidup sangat berkecukupan dan bahagia.

"ayo lah sakura turun.. " ajak karin membukakan pintu buat sakura.

"sudah.,,biar kakak aja yang membawanya" ucap suigetsu pada sakura yang ingin mengambil kopernya.

Sakura tersenyum "terimakasih kakak ipar".

"sakura.... " panggil mebuki yang sudah menunggu sakura dari tadi.

Sakura merasa hatinya terlalu bahagia akhirnya ia bisa melihat ibunya lagi, sakura berlari memeluk mebuki.

"sayang... ibu merindukanmu.." peluk mebuki mengusap-usap punggung sakura.

Sakura menangis di pelukan ibunya "sakura hiks.. hiks.. aku merindukan mu bu.. hiks.. hiks.. "

Karin yang melihat disana saja sampai ikut menangis ia akhirnya bisa tenang melihat ibu dan adiknya sudah berkumpul walaupun ayah mereka tubuhnya tidak disini tapi karin yakin ayahnya pasti melihat ini.

Suigetsu menarik karin bersandar ke bahunya "jangan menangis sayang.." lirihnya.

Mereka pun masuk, mebuki menunjukan kamarnya "ini kamar kita nak.. " ucap mebuki.

"wahh.. Besar sekali bu.. " sakura mencoba melihat keluar dari jendela.

"iya.. Nak ini juga akan menjadi kamarmu selamanya" guman mebuki membuka koper sakura menyusun bajunya ke lemari.

Sakura tersentak "selamanya?" beonya pelan.

Mebuki menganggukan kepalanya "hmm.. kita akan seterusnya tinggal disini" sahut mebuki.

"apa sakura tidak suka tinggal bersama ibu?" tanya mebuki berjalan ke hadapan sakura.

"hmm.. sakura bahagia bu, sangat bahagia" jawab sakura memegang tangan ibunya.

Mebuki memegang lembut pipi sakura "istirahat lah nak kau pasti lelah.. " mebuki keluar kamar.

Sakura duduk di pinggiran kasur ia mengusap-usap perutnya "sayang.. bagaimana kabar ayahmu disana, ibu sangat merindukannya.." guman sakura.

.
.
.

"bagaimana kuliahmu sakura?" tanya karin di meja makan.

"hmm.. Sakura sekarang lebih banyak kerumah sakit kak" jawab sakura.

"kau sudah bekerja disana?" tanya suigetsu.

Sakura mengangguk "hmm.. ya sakura sudah bekerja disana"

"jadi kau melepasnya pekerjaan mu sakura?" tanya mebuki.

"sakura awalnya ingin mengundurkan diri tapi kak shizune tidak menerimanya ia bilang kapan pun sakura ingin bekerja disana mereka tetap menerima sakura" jawab sakura tersenyum kecut.

Mebuki yang mendengar itu ia tidak bertanya lagi, sakura sekarang sudah disini bahkan tidak akan kembali lagi ke negara itu.

Karin yang merasa suasana jadi senyap ia tersenyum garing "hmm.. mereka sangat baik ya.. " gumannya pelan.

"karena sudah disini, cobalah melamar kerja dirumah sakit dekat sini sakura, kakak punya kenalan disana jika kau mau kakak akan mengatakannya padanya?" tawar suigetsu untuk sakura.

Sakura tersenyum "hmm.. aku akan memikirkannya kak" sahutnya makan makanannya.

Sakura duduk di balkon sendiri, ia menatap ke langit yang penuh dengan bintang 'sasuke-kun.. ' batinnya. Air mata pun mengalir di pipinya.

Pengantin Pengganti ✔✔ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang