Sakura melihat jam pukul 21.00 ia masih menunggu sasuke pulang dan dia juga belum makan.
"dia pulang malam lagi?" lirihnya melihat ke arah pintu dengan tak bosan-bosannya.Sakura duduk disofa sampai ngantuk ia pun tertidur.
Cklekkk___
Sakura terbangun melihat jam pukul 23.25 dia melihat sasuke baru masuk, sakura segera berdiri "sasuke-san kau sudah makan?" tanya sakura.
Sasuke berhenti ia berbalik melihat ke meja makan yang sudah tersedia makanan diatasnya, "hn. Sudah." sasuke lanjut berjalan ke kamarnya.
"sasuke-san.. " panggil sakura sekali lagi.
Sasuke menghelah nafasnya kesal "ada apa lagi!!" sahutnya marah.
Sakura menjadi takut karena sasuke sudah marah, sakura mencoba berjalan mendekati sasuke. "mulai besok a-aku meminta izin masuk ke kampus lagi.. " ucap sakura takut.
Sasuke menyipitkan matanya "terserah! Jika kau pergi selamanya pun tidak masalah!!" sasuke masuk kamar dan menutup pintunya dengan keras.
Sakura mengepalkan tangannya, matanya terpejam "kata ayah apapun yang terjadi dia tetap suamiku.." gumannya pelan mencoba untuk tetap sabar.
Sakura kembali ke meja makan ia memanasi makanan yang sudah dingin dan memakannya.
.
.
.Keesokan paginya sakura tetap membuat sarapan untuk sasuke, sakura juga sudah bersiap tinggal makan membersihkan piring berangkat kuliah.
Ia menunggu sasuke keluar, sakura melihat jam tangannya sudah pukul 07.00.
Sasuke keluar tetapi ia masih memakai kaos biasa dan celana training, sakura berjalan menghampiri sasuke "sasuke-san.. aku membuatkanmu sandwich dan susu"
Sasuke menatap sakura "kau dungu ya! Aku tidak mau makananmu dan menjauhlh dari ku!" bentak sasuke.
Sakura mengigit bibirnya ia menahan sakit di dadanya, sakura mencoba tersenyum "hmm.. aku akan menaruhnya dikulkas berserta susunya, jika sasuke-san berubah pikiran kau bisa memakannya" sakura mengambil tas dan hpnya ia pun pamit pergi.
Sasuke mendengus kesal melihat sakura "ckk.. " ia pun kembali kedalam kamar.
Sakura melihat jamnya "aku terlambat.." gumannya berjalan cepat ke terminal bus.
***
"Dia belum datang juga?" tanya tsunade pada ino.
Ino tersenyum kecut "Sakura bilang dia akan datang tsunade-sama" ucapnya takut.
"haa.. Itu dia, Sakuraaa!!" pekik ino kuat.
Sakura mengangguk ia tersenyum lebar "maafkan sakura tsunade-sama.. " ucap sakura membungkuk hormat.
Tsunade menghelah nafasnya "cepatlh kalian masuk mobil, kita kerumah sakit sekarang" tuturnya sedikit keras. Ino dan sakura mengangguk mereka pun ikut dengan tsunade.
Sampai di rumah sakit, tsunade, ino dan sakura sudah memakai penutup kepala, masker dan sarung tangannya mereka memasuki ruang operasi.
"semangat sakura, kau pasti bisa" ucap ino menyemangati sakura yang baru pertama kali ini diberi kesempatan mencoba mengoperasi, biasanya ia hanya menjadi asisten tsunade itu pun tidaklah sering karena ia jadi asisten hanya mengisi waktu luang dan mencari uang tambahan, tetapi tsunade sudah mengakui kepintaran, kepahaman dan ingatan kuat sakura bisa makannya itu ini diberi kesempatan menggantikannya.
"Fokus sakura!!" ucap tsunade melihat tangan sakura sedikit menggeletar.
Sakura mengangguk ia fokus dan berhasil menyelesaikannya operasi pertamanya.
Pasien sudah dibawa keluar oleh perawat lain, sakura, ino dan tsunade kembali keruang ganti.
Sakura membuka sarung tangan dan maskernya "Terimakasih tsunade-sama.. Terimakasih.. " ucap sakura sangat bahagia.
Prokkk...Prokkk...👏👏
"Hanya dalam waktu 2 jam kau sudah selesai... Hebatt.. kau berhasil sakura.." ino menyenggol lengan sakura.
Tsunade tersenyum pada sakura "aku tidak salah mempercayai mu..".
"baiklah.. Hari ini sampai sini kalian boleh kembali ke kampus" perintah tsunade.
Sakura melihat masih pukul 11.00, dikampus juga tidak ada kelas, jika ia pulang dirumah juga bosan. "tsunade-sama.. Bolehkah aku tetap disini bersamamu" pinta sakura.
"kau tidak lelah siap mengoperasi sakura?" tanya tsunade ini adalah operasi pertamanya orang biasa jika selesai mengoperasi pasti akan beristirahat.
"tidak tsunade-sama.. " jawab sakura.
Tsunade mengangguk "baiklah kau ikut aku, lagian hari ini jadwalku padat sampai malam"
"kau juga ino?" tanyanya.
Ino segera menggelengkan kepalanya "tidak! Eh, maksudku aku ingin kembali kekampus saja tsunade-sama" lirih ino yang ia tidak pala suka dengan itu.
"baiklah ayo sakura.. " ajak tsunade, sakura mengangguk, ino bersidada pada sakura.
"semangatt!!" teriak ino untuk sakura.
.
.
."Tadaimaa.. " ucap sakura masuk kerumah..
Sakura mematung.. Ia menghelah nafasnya pelan, sakura baru ingat ini dirumah sasuke bukan dirumahnya.
Sakura melihat ruang tamu yang kosong, ia terbayang wajah ayah, ibu dan kakaknya duduk disana menunggunya pulang jika sudah pukul 21.00 seperti ini, Keluarganya juga pasti langsung bertanya mengapa terlambat pulang, bagaimana dikuliahnya tadi, sakura juga merindukan kegiatan rutinnya sebelum tidur mencium pipi keluarganya. Sakura mengusap air matanya menepis pikirannya ia melihat tanda-tanda sasuke belum pulang, sakura cepat membersihkan diri lalu ia membuat makan malam.
Malam ini sakura tanpa rasa lelah ia ingin membuat makanan yang lezat untuk sasuke, sakura membuka kulkas ternyata sandwich dan susu masih disana tanpa tersentuh.
Sakura mengambil itu dan membersihkan piringnya, "mungkin dia tidak menyukai sandwich..." guman sakura tetap berpikir positif.
Sakura mengambil daging ia memotongnya dengan rapi dan memanggangnya kali ini sakura membuat steak daging.
Sakura memutar penggiling lada di atas steak ia menyesap harumnya ini, sakura tersenyum melihat lezat masakanya.
Sudah siap, sakura menyusun steak di piring ia juga memberi sedikit hiasan dipiringnya agar sasuke tertarik memakannya.
Sakura tinggal menunggu sasuke pulang, masih jam 11.00 sakura tenang ia tau sasuke pasti pulang malam ini lebih larut.
Pukul 00.30 sakura mulai menguap, ia hari ini sungguh lelah tetapi demi menunggu suaminya ia akan menahan kantuknya.
01.10 sasuke akhirnya pulang, sakura bangkit dari tempat duduknya "sasuke-san... Kau sudah makan? malam ini aku membuatkan mu steak daging.." ucap sakura mencoba tersenyum ramah.
Sasuke melihat sinis ke sakura, ia berjalan ke meja makan.
Sakura mengikuti sasuke tetapi agak jauh jaraknya karena sasuke tidak mau berdekatan dengannya.
Sasuke mengambil piring steaknya, ia menatap mata sakura.
Bukk..!
Sasuke membuang piring sesteaknya ke tong sampah lalu sasuke pergi.
Sakura berbalik melihat punggung sasuke, ia menunduk dan berjalan ke tong sampah mengambil piringnya. Sakura hanya bisa tersenyum ia tidak menangis karena dia sudah berjanji pada dirinya untuk kuat tidak boleh lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti ✔✔END
Romance"putriku.. Pernikahan itu sekali seumur hidup.. Pasangan yang kau pilih adalah pasanganmu sampai mati. Salah, benar atau benci itulah pasanganmu. Pasanganmu adalah pilihan dari takdirmu, Maka janganlah memandang ke lain selain milikmu dan janganlah...