🍅🌸6🌸🍅

1.9K 146 2
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Para tamu yang diundang hanya keluarga dekat kedua keluarga saja.

Ino menyenggol lengan sakura "mana calon kakak iparmu?" tanya ino melihat satu persatu.

"aku juga tidak pernah melihatnya.." sahut sakura celingukan melihat kanan kiri.

"sakura.. " panggil mebuki yang duduk bersama para tamu.

Sakura menghampiri ibunya "ada apa bu?"

"kakakmu sudah selesai?" tanya mebuki yang panik melihat para tamu sudah berdatangan.

Sakura memegang tangan ibunya "tenang lh bu semua akan berjalan lancar.." ucap sakura agar mebuki jangan panik.

Mebuki menganggukan kepalanya "susul kakakmu.." pintanya.

Sakura pergi "aku tidak sabar melihatnya.." guman sakura ia membuka kenop pintunya.

Sakura tidak melihat karin di kursi tatarias, sakura mengetuk pintu kamar mandi tetapi tidak ada suara, sakura mendorongnya kosong!
"kak rin.. kak.. " panggilnya.

Sakura mengambil hpnya ia mencoba menelepon karin.

Dretttt....Dretttttt...📲

Sakura berjalan kearah bunyi getaran suara hp ia mengangkat bantal ternyata hp karin ada disana. Sakura mulai panik ia mengecek ke dalam lemari koper karin masih berada disana. "dimana kak karin?" gumannya.

Sakura membuka lemari satu persatu ia terbelalak melihat baju pengantin tergantung disana dengan lengkap. Sakura melihat kejendela, tidak ada yang mencurigakan.

"karin.. keluarga Uchiha sudah datang" ucap mebuki membuka kenop pintu.

Sakura segera berbalik melihat ibunya. "Dimana kakakmu, keluarga uchiha sudah datang.. ayo jangan buat mereka menunggu" lirih mebuki.

Sakura mengigit bibirnya ia diam saja tidak tau harus bilang apa sama ibunya.

Mebuki menaikkan sebelah alisnya "ada apa sakura? Dimana kakakmu?" tanya mebuki masuk kedalam.

Sakura menunjukan baju pengantin yang tergantung rapi itu didalam lemari.

Mebuki merasa aneh dengan sakura ia membuka pintu lemari "Aahhkk!!" mebuki menutup mulutnya.

"aku sudah mencari kak karin tapi tidak ada bu.., hpnya juga ditinggal dibalik bantal itu hiks.. hiks.. " tutur sakura yang mulai menangis.

"bagaimana ini, apa yang harus kita lakukan?" ucap mebuki dengan cepat.

"kenapa lama sekali.. " kizashi masuk ke dalam kamar.

Melihat istri dan anaknya menangis kizashi dengan hati-hati bertanya "a-apa yang terjadi.."

"suamiku.. hiks.. hiks karin kabur dari pernikahannya" sahut mebuki yang terhuyung kebelakang, sakura dengan cepat menangkap ibunya.

"apa!!!" ucap Kizashi terkejut membuat jantungnya sakit, kizashi memegang dinding untuk menopang tubuhnya agar tidak jatuh.

Sakura melihat ayahnya yang ingin jatuh ia menuntun ibunya agar duduk di atas kasur lalu ia membantu ayahnya duduk ke kursi.

"apa yang harus kita katakan pada keluarga uchiha.." guman kizashi meremas rambutnya bingung, panik, takut campur aduk menjadi satu.

Mebuki sudah terisak tangis disana,

"aku akan pergi mencari kak karin!" selah sakura tak tahan melihat ayah dan ibunya sedih.

"tidak ada waktu sakura, keluarga uchiha sudah menunggu disana" jawab kizashi.

"jadi apa-a.. bagaimana jika sakura yang menggantikan untuk berapa jam ini, sakura janji setelah acara akan mencari kak karin" ucapnya yang tak punya pilihan lain karena melihat kedua orang tuanya yang sangat sedih.

"apa yang kau katakan sakura!!" ucap Kizashi marah.

Sakura menunduk takut karena kizashi baru ini membentak marah padanya.

Mebuki berjalan ke depan sakura "sakura kau yakin bisa nak?" tanya sekali lagi mebuki pada sakura.

Kizashi bangkit ia tak habis pikir dengan istrinya ini yang menyetujui ucapan sakura, kizahsi pergi meninggalkan sakura dan mebuki di dalam.

Sakura mengangguk. Mebuki menyuruh sakura untuk segera berganti pakaian dan berdandan.

Mebuki membuka pintu, kizashi masuk ia ingin marah tetapi melihat putri bungsunya ini wajahnya jadi senduh menatap cantiknya putri tersayangnya memakai baju pengantin yang pas dan jika orang tak tau baju itu memang ditakdirkan untuknya.

Mebuki merasa sedih tapi melihat wajah putrinya yang sangat cantik hatinya menjadi hangat.

Kizashi menyentuh pipi sakura dan mencium dahinya dengan rasa yang sulit dimengerti, ini hanya sementara tetapi ntah mengapa kizashi merasa akan sangat jauh dengan putrinya ini.

Mebuki mencium pipi sakura "kau sangat cantik nak.." ia pun segera menutup wajah sakura dengan kain putih tipis agar keluarga sasuke tidak tau.

Mebuki menuntun sakura ke hadapan ayahnya "hiks.. hiks.. " isakan tangis ibunya.

"ini hanya sementara bu.., hanya beberapa jam.." sahut sakura yang merasa ibunya benar-benar melepasnya untuk menikah.

Kizashi mengangkat tangannya, sakura meraih lengan ayahnya dan menggandengnya.

"ayah.. Jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja" lirih sakura yang merasa kedua orang tuanya ini terlalu menikmati sandiwara rencananya.

Kizahsi berhenti mereka selangkah lagi sudah memijak altar, sakura mengintip dari balik kainnya ia melihat para tamu yang melihat kearahnya.

Sakura melirik kesamping ia melihat ino yang sedang memperhatikannya 'bodoh ini aku sakura.. ' batin sakura melihat ino yang tak mengenalnya.

"kau sudah siap putriku" tanya sekali lagi kizashi memastikan keputusan sakura.

Sakura mengangguk. Kizashi dan sakura melangkah berjalan ditengah-tengah altar sampai ujung ada pria bertubuh tinggi yang memakai tuxedo hitam, pastinya sangat mahal. Sakura mencoba mengintip pria yang berbalik badan itu, 'tunjukan wajahmu kakak ipar.. ' batinnya.

"Ekhemm.." guman kizahsi, sakura terkejut ia langsung menunduk.

Pria itu berbalik badan, "aku serahkan putri.. ku padamu" ucap kizashi ia melepaskan tangannya.

Sakura melihat kizashi melepaskan tangannya ia merasa hatinya sakit, sakura melihat kepergian ayahnya dari sana membuatnya seperti ia tak akan kembali lagi memegang tangan hangat itu.

Sakura merasa takut sekarang 'apakah yang ku lakukan ini sungguhan, bukanya ini hanya sementara? gumannya dalam hati.

Kepercayaan dirinya hilang, sampai-sampai mereka sudah dinyatakan sah, tetapi sakura masih berkalut dengan pikirannya.

Sasuke yang tak sabar dengan sakura ia mengambil cincin dan manarik tangan sakura memasangkan dijari manisnya. Sakura melihat cincin itu dengan pandangan kosong.

Sasuke menghelah nafasnya kesal ia mengambil cincin dan memasangkan dijari manisnya sendiri.

Semua tamu bertepuk tangan, sakura baru sadar ada sesosok pria tinggi yang sakura tafsir kurang lebih 184 cm di sampingnya dengan pandangan lurus ke depan, ia mendongak melihat wajah kakak iparnya dari samping, sakura menyelami dari kulit yang putih bersih, alis yang tebal, bulu mata yang lebat bola mata hitam kelam, hidung yang mancung dan rahangnya yang tegas. Namun sakura yang berdiri disampingnya hanya mendapatkan aura dingin dari pria ini.

Pengantin Pengganti ✔✔ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang