Dua Minggu Kemudian...
"sakura sebelum pergi kerja makan lah dulu.. " ucap mebuki menyiapkan sarapan di meja makan.
Karin dan suigetsu juga sudah di meja makan menunggu sakura.
"aku tidak berselera bu.. " jawab sakura duduk di kursi.
"kau sakit, kau terlihat pucat nak?" mebuki memegang dahi sakura.
"Sakura tidak sakit bu, baiklah sakura akan makan" sakura mengambil sandwich ia menggigitnya sekali. Sakura merasa perutnya agak tidak enak. Sakura mencoba memakan sekali lagi..
"sakura kau tidak apa-apa?" tanya karin melihat sakura berlari ke kamar mandi.
Mebuki mengejar sakura "ada apa nak?"
"Uwekk...! Uwekkk!.. sa-sakura tidak uwekkk! Apa-apa" ucap sakura yang sudah tak tahan mual perutnya.
Sakura keluar kamar mandi wajahnya semakin pucat.
Mebuki dan karin saling memandang.
"ada apa bu?" tanya sakura yang melihatnya aneh.
Karin menarik tangan sakura dibawanya ke ruang tengah. Karin mendudukan sakura disana sendiri, ibu dan karin berdiri di hadapan sakura seperti ingin di introgasi.
"katakan sejujurnya!" ucap karin dengan serius.
Sakura terkejut.
"kau hamil?" tanya karin menyipitkan sedikit matanya.
"kau adalah seorang dokter tidak mungkin kau tidak tau jika kau hamil sakura?" desak karin karena sakura diam saja.
Mebuki merasa bersalah ia duduk di samping putrinya "sakura jujur lah nak.. " Ucap mebuki lembut memegang tangan gemetar sakura.
Sakura melihat ibunya ia pun mengangguk "10 minggu.." jawab sakura takut dengan ibu dan kakaknya.
"apa!!" karin terkejut.
Mebuki memejamkan matanya merasa semua ini terjadi karenanya.
"apa DIA memaksamu sakura! Katakan dengan jujur!! " ucap karin marah.
"aku mencintai sasuke-san.. ya aku sangat mencintai suamiku kak, bu.. aku sangat mencintainya hiks.. hiks.. " jawab sakura tak bisa menahan lagi apa yang disembunyikannya.
Karin terduduk, "bagaimana dengan dia! Apa dia mencintaimu?" guman karin.
"kami saling mencintai kak, sasuke-san sudah berubah ia tidak seperti dulu.. " sahut sakura.
"kenapa kau tinggalkan suamimu sakura jika kau mencintainya?" ucap mebuki bingung melihat sakura.
"kehamilan ku tidak diketahui orang tuanya, kami menikah hanya karena perjanjian dan setelah perjanjian itu sudah terlaksana apakah aku masih berguna untuk keluarganya bu hiks.. hiks.. " sakura juga tidak tau apa yang harus dilakukannya, ia hanya berpikir untuk mengorbankan kebahagiaannya demi orang lain.
Mebuki memeluk sakura "maafkan ibu nak,, semua karena ibu.. "
"ini salah sakura bu karena melupakan perjanjian dan jatuh cinta pada sasuke-san" sahut sakura ia tak mau ibunya menyalahkannya.
Karin menggeleng "jadi bagaimana sekarang?" tanya karin serius pada adiknya.
Sakura mengelus perutnya "sakura akan tetap mempertahankan ini.." jawab sakura tersenyum melihat kakaknya.
"tanpa seorang suami?"
Sakura mengangguk " hmm.. ".
Karin menghelah nafasnya pelan ia juga tidak mau menyalahkan sakura karena jatuh cinta, lagian sakura hamil dengan suaminya ya walaupun pernikahan itu adalah perjanjian tapi pernikahan itu sah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti ✔✔END
Lãng mạn"putriku.. Pernikahan itu sekali seumur hidup.. Pasangan yang kau pilih adalah pasanganmu sampai mati. Salah, benar atau benci itulah pasanganmu. Pasanganmu adalah pilihan dari takdirmu, Maka janganlah memandang ke lain selain milikmu dan janganlah...