part 33

104 8 0
                                    

Happy reading

-

-

“Nenek marah sama gue la?”

Pertanyaan pembuka pagi mereka. Pasalnya dari kemaren dion belum bertemu dengan nenek qila.

Qila menggelengkan kepalanya pertanda tidak tahu.

Setelah sekian lama tidurnya tidak nyenyak, akhirnya malam kemaren pulas tidur dirasakan Dion. Berat beban kehidupan tak terasa. Sudah jam 10 pagi dan mereka masih betah ditempat tidur. Qila bilang hari ini ada pengajian dirumahnya. Pengajian untuk bayi dan mereka dari nenek qila.

“Andung udah nerima semuanya kok” balas qila walaupun tidak yakin.

“Habis pengajian, mau nggak kemah?” tanya Dion pada qila.

“Mauu banget, kamu baca isi kepala aku ya?”

“Gue liat postingan ulang lo di titok” balas Dion ngakak.

“Itukan privasi”

“kan lewat gitu aja di fyp gue” balas Dion.

“Bagus deh jadi peka”balas qila tersenyum jahat.

“Peka banget gue, tanya aja debayii nyaa”

“nggak ada yaa”

Dion mengambil hpnya yang ditaruh dimeja rias Qila. Semalaman dia tidak melihat hp-nya, tidak mengetahui info terbaru yang terjadi di rumah sakit.

Ada beberapa panggilan dari ibundanya. Dan beberapa panggilan dari adeknya. Tidak ada chat dari grup gengnya. Dan juga tidak ada chat dari andin. Namun ada satu nama tertera disana dari 5 jam yang lalu.

Nayla
Lo ninggalin jaketnya yon

Mbb nay
Ngibul lo orang gue pakai jaketnya

Jawab Dion tersenyum melihat chat mereka. Jaketnya lupa Dion bawak lagi

Nayla
Besok gue bawain

Dion
Mkasi nay
Titip ke agam aja

Nayla
Lo gamasuk?

Dion
Nggak lagi Izin

“Aku nemu tempat tujuan buat besok”Tunjuk qila pada hpnya.

“Penginapannya murce jadi sabi nginap 2 hari”

“Boleh, lo emang suka Pantai ya qilqil?”

“Banget, kenapa qilqil”

“Kemaren tante lo bilang ada gule kikil disini”

“Terus aku gulenya?”

“Gue nggak bilang apa apa loh yaa”balas dion tersenyum.

“Tapi kikil enak banget yon, jadi mau”

“Gue belum pernah nyoba kata agam nggak enak, kenyel kek iw”

Qila menggetuk kepala Dion.

“Enak”

“Ello aja sieeeeee”

“Dion alay” teriak qila pada Dion. Dion tertawa ngakak saja.

“Kalo Bandaneira tunggu kehamilan lo bulan keenam atau tujuh yaa”

Qila menutup mulutnya. “Hah? Kok tau??”

Dion tersenyum kearah qila.

“Gue gitu loh”

“Ku aman ada bersamamu

Selamanya

Sampai kita tua sampai jadi debu

Heart to HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang