part 40

64 4 0
                                    

Happy Reading

-

-

Hubungan yang tadinya ingin baik kembali runyam. Tidak banyak pembicaraan yang tercipta antara keduanya.

Qila yang sudah tidak mau mendengarkan penjelasan apapun dari Dion. Karena sama saja merusak segalanya. Begitupun Dion yang ikut diam.

Rasanya masalah yang akan mereka hadapi akan bergulir bersamaan dengan waktu.

"Nak" panggil Bunda pada Qila. "Bunda minta maaf ya. Jangan dengerin omongan yang bikin kamu sakit"

Qila tersenyum kearah bunda Dion. Bukan perihal omongan sepupu Dion. Tetapi perilaku bajingan itu yang membuat Qila sakit.

"Nggak papa bundaa. Aku salah. Aku minta maaf" balas Qila memeluk bunda Dion. "Maaf Bunda karena nggak tahu bunda dicerca banyak orang karena aku"

Bunda Dion memeluk Qila. "Nggak gitu sayang"

hiks

Qila menangis. Rasanya ingin mengadukan segala tindakan Dion pada Ibunya sendiri.

"Bun.."

"Iya?"

"Dion nakal" balas Qila pelan pada perempuan itu. Mulut Qila sudah tidak tahan ingin menceritakan ini.

"Kurung aja la. ngapain dia?" tanya Bunda Dion pada Qila.

"gambar gambar di badan bunda"

"hah?"

"T A T T O" jawab Qila mendiktekan hurufnya pada bunda Dion.

"Tatto?"

Qila memasang wajah sedihnya. Biar Dion di buang dari kk. Eh iya. Sudah punya kartu keluarga sendiri.

"Astaga nagaa. Udah dibilang dari dulu. Jangan sampai nyentuh itu lagi" balas Bunda yang mulai merasakan ketidaknyamanan pada jantungnya.

"Bunda?" balas Qila panik. Qila membantu bunda untuk duduk.

Perempuan itu memegang tangan Qila. Rasa panik pada Bunda Dion membuat dia bertindak seperti itu.

"Bun?maaf seharusnya ini aku keep sendiri"

Bunda Dion menutup wajahnya. Memijat kepalanya. Pusing memikirkan semua hal yang datang diakibatkan anak lelakinya itu.

Qila sudah memikirkan ini. Sebenarnya qila punya alasan menceritakan hal ini pada bunda Dion.

Dion menambah tattonya. Dan Qila tidak suka itu. Tatto lambang sesuatu yang belum Qila lihat jelas.

Walaupun Dion sering Shirtless ketika tidur, Qila baru memperhatikannya tadi pagi. Dan itu membuat jantung Qila tidak aman.

Sudah banyak dosa malah nambah dosa suaminya itu.

"Bunda bingung marah pake cara apa lagi" balas bunda Dion yang pernah mengurung Dion digudang. Dan tidak memberikan jajan kesekolah. Malahan pernah dipukul dengan sapu karena tatto itu dulu. Namun tidak membuat anak itu jera.

Bahkan ketika Dion melarikan diri ke Amerika bundanya jatuh sakit karena itu. Sebut saja hati perempuan yang didepan Qila ini terlalu lembut.

"Harus pake cara apa lagi mendidik Dion? Padahal sudah mau punya anak" Mata bunda Dion berkaca-kaca.

Qila balas memeluk perempuan itu.

"Maaf Qila nggak bisa bikin Dion berubah. Malahan nambah nambah pikiran bunda hiks"

Qila menghapus air matanya sendiri.

"Emang pergaulan dia yang salah. Dari awal harusnya bunda nggak ngizinin dia buat main sama anak kompleks" balas Bunda Dion yang tahu kemana anaknya

Heart to HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang