Part 19

303 15 1
                                    

Happy Reading

-

-

-

"'Terima kasih sudah melengkapi kisah'Finish"ujar Qila menutup novel kesukaannya. Perempuan itu sedang suka-sukanya membaca novel. Biasanya novel dengan genre apapun dia suka.

Pagi ini, Wanita cantik itu sedang duduk santai dibelakang rumah. Dion sudah kembali lagi ke sekolah. Dan saatnya bagi Qila hanya bersama pembantu dirumah dan membuat sesuatu yang bermanfaat. Selain baca novel Qila juga menghabiskan waktunya Memasak.

Katanya ibu rumah tangga itu harus bisa memasak makanan apapun untuk keluarganya, jadilah setelah beristirahat Qila belajar dengan bibi yang didapur. Berat badannya naik setiap bulannya. Jadi harus ekstra hati-hati untuk makan makanan apapun. Lagi pula mertua dan ipar qila akan pulang 2 minggu lagi. Kurun waktu yang lama tapi setidaknya dalam 2 minggu itu Qila bisa melakukan appapun sesuai keinginannya. Jikalau sudah ada mertuanya dia akan lebih banyak istirahat dari pada melakukan suatu pekerjaan.

Kata dokter alias masih saudara dari dion. Qila harus selalu bahagia. Tidak boleh stress dan overthingking. Tugas Dion kata tantenya harus membuat Qila bahagia. Everyday, everywhere dan everymoment.

Mendengar hal itu, Berarti qila memunyai kuasa lebih.

Qila mengambil handphonenya dan menekan sebuah nomor dengan nama Dionpapa. Qila melirik jam, masih jam istirahat sekolah.

"heyyo mau makan apa chekk"

"Fiks authornya yang kena sindrom tiktok, apa la?"jawab Dion merespon ucapan qila barusan.

Qila mendengus sambil tertawa."Mau makan apa kang?"

"Apa aja yang penting HALAL "balas dion membuat Qila tersenyum. Qila sedang berpikir dimana lelaki itu sekarang. Tentu saja kantin karna terdengar suasana ricuh penghuni kantin. Tapi Qila tetap bertanya dimana lelaki itu.

"Lagi dimana? Udah makan? haloo"tanya Qila pada Dion. Namun yang terdengar adalah suara lelaki yang sedang membahas perempuan. Qila masih diam.

"dion--"

"cantik kali adek ini"suara agam.

"denger yon si agam mau gebet anak geng sebelah"

"hati-hati hubungan gue masa lampau jadi pelajaran. Apalagi yang lo deketin sekarang langsung adiknya. baik tuh perempuan"balas Dion jelas dipendengaran qila.

"yon kamu masih disanakan?masih dengarkan?"tanya Qila memelas dan sedikit kesal. Demi apapun Qila tidak mau diacuhkan. Dirinya tidak mau digantung walaupun sudah biasa.

"iya sayang denger. Apaaaa?"Balas Dion lupa bahwa airpods ditelinganya masih terhubung dengan Qila.

Qila tersenyum simpul."nggak jadi"

"lah?oh iya gue pulangnya agak sorean la."

"kenapa?padahal tadi pagi udah janji pulang cepet"Qila masih ingat apa yang diucapkan Dion tadi pagi, lelaki itu bilang akan cepat pulang dan pergi jalan-jalan sore beli jajanan dengan dirinya.

"Tauran"

Lagi-lagi masalah gengnya dan tauran sana-sini. Selalu alasan ini yang diberikan Dion pada Qila. Jikalau pun qila sudah berkata tidak, dion pasti akan tetap pergi. Qila juga tidak ingin terlalu mengekang dion. Qila tahu batasan. Qila juga takut terlalu membebaskan dion.

"ish inget ya aku dirumah sendirian"balas Qila.

"Kan ada bibi, selvi juga ada."jawab Dion asal."o iya baru ingatkan habis perang"

Heart to HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang