part 14

382 17 3
                                    

Happy Reading!!

-

-

Acara mereka kemarin malam berjalan bahagia. Setelah selesai Dion memberikan ciuman pada Qila, pasangan muda itu mendapat godaan dan cacian untuk Dion. Mengingat pada saat itu perhatian mereka berada pada Dion dan Qila.

"Anjing, gue mau juga tuh"ujar Kio memberi kode pada Aylin.

"Dion sosweet banget gila"ujar Zia yang mebuat mereka semua terkejut setelah itu. Sejak tadi zia tidak pernah berbicara keras seperti itu."ups sorry"

"Adegan ples ples anak kecil nggak boleh liat"ujar abdul menutup matanya dan mata alea dengan tangannya.

"Kenapa si, orang ciuman hal biasa juga. Heh jangan munafik kamu ya pasti udah pernahkan nonton film biru? Nggak mungkin nggak" Balas Alea jutek pada Abdul. Alea masih kesal kenapa Abdul mengajaknya secara mendadak. Pagi-pagi sebelum berangkat siangnya.

"weh Abdul gudangnya itu"ujar Dion memanas-manasi urusan dalam itu.

"Diam lo"Balas abdul galak dan berujung menarik baju alea dari sana."Gue mau ngomong bentar"

"Urusan rumah tangga teman kamu ribet ya" ujar Qila berbisik pada Dion.

"Bukan. Bukan temen"

"terus mereka siapa?"

"Paket komplit"

"Pengen juga aku punya temen kayak mereka"

"apa yang gue punya sekarang berarti punya lo juga."ujar Dion menutup perbincangan mereka. Dion Melirik jam yang ada ditangannya.

"Dion"panggil Agam pada lelaki itu.

"apa?"

"Beliin aku pulau dong biar bisa boyong keluarga kesana"jawab Agam manja pada Dion, hal itu menjadi bahan ejekan bagi mereka semua.

"Najis. Lo siapa?"

"Kamu lupa kemarin malam? Kamu janjiin aku loh"

"JIJIK BANGSAT"ujar Dion melempar Agam dengan popcronnya.

Kio menarik agam. Dan membuat agam melihat kearahnya."Kalau mau harta, minta sama sultan dong"

"elo?"

"Ya kagaklah. Tuh sama Zen"sontak saja hal itu membuat Mereka semua tertawa lebar.

"kalau emang kaum duafa gausah sok sultan bang"ujar Dion mengejek. Percayalah seorang Kio bukanlah Kaum Duafa.

"YEE si Peak, kalau ngehujat mulus bener mulutnya"

"Bersyukur ye"

"A EN JE A YE"ucap mereka bersama-sama. Dan tertawa receh setelahnya. Malam semakin larut, para perempuan sudah kembali kekamarnya termasuk Qila. Perempuan itu diantar Dion kekamar mereka.

Dan tinggalah para lelaki yang sedang melaksanakan boytime.

"Kita lulus berapa lama lagi ya?"tanya Kio tiba-tiba.

"Masih lama"balas Zen.

"Satu tahunan lagilah"

"Kebayang nggak sih, waktu berputar terlalu cepat. Gue dewasa terlalu cepat apalagi otak gue" ujar kio sok cool.

"Gue pikir lo serius kambeng" ujar agam mentempeleng kepala Kio sambil tertawa. Membuat Zen, Dion dan Abdul ikut tertawa..

"Parah si kio"balas abdul lesehan diatas karpet merasakan suasana pantai. Diikuti oleh Dion, Zen, Agam dan Kio.

Heart to HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang