part 15

418 14 0
                                    

Happy Reading

jangan lupa vote dan comment:)

-

-

Tok tok tok

Gedoran di penginapan Dion dan Qila semakin keras. Mereka semua sudah siap kecuali pasangan itu. Mereka semua sudah berada tepat didepan pintu kepunyaan atas nama Dion.

"kalian ngapain atuh ih lama?"tanya Agam semakin menggedor-gedor pintu itu.

Hal yang agam lakukan tidak lepas dari perhatian beberapa pasangan yang lewat didepan mereka.

"Santuy bang. Tungguin aja. Nggak malu lo anjir. Pasutri banyak yang ngeliatin lo"

"Gue yang punya wilayah. Lo siapa?" tanya Agam sok berkuasa.

"Udahlah aku ikan aku diam"jawab Kio berlalu dari hadapan mereka dan menarik tangan aylin agar berdiri menjauh dari mereka.

"Seriusan Kio lo ngambek didepan ceuek lu?"tanya Abdul tertawa menanmpakkan giginya. Diikuti Agam. Dan para girls. Zen hanya datar, karna dianggap tidak lucu.

"bangsat gue mau nyetel kamera"balas kio menunjuk barang yang tersangkut dilehernya.

"Bilang dong bang. Ini malah nyebut diri ikan. Dikutuk tau rasa lo anjing"ujar Agam ngakak sendiri.

Yang ditunggu pun datang. Dion membuka pintu kayu itu.

"pagi-pagi ribut ae."ungkap Dion menrefleksikan tubuhnya. Mereka semua terlihat rapi. Dengan maskot yang penting ada warna putihnya dalam pakaian mereka hari ini. Para perempuan memakai baju yang sopan dan tidak terlalu terbuka. Sedangkan Yang lelaki memakai Baju kaus Redgenters warna hitam, kepunyaan inti. Dan kameja putih pantai sebagai pelengkapnya.

"Kuy buat videonya"ujar Dion menyetel ulang drone kepunyaan Redgenters. Sebenarnya punya Dion tetapi sudah disumbangkan kepada Redgenters. Jadi tidak ada lagi hak seorang Dion.

"Cari spot dululah "saran Zen

"Terlalu pagi anjir"

"Buatnya pasti lama"

"emang durasinya berapa?"tanya Alea pada mereka semua.

"3 menitan"

Para pasangan muda itu berjalan menuju Pantai. Dibawah teriknya cahaya matahari dan sejuknya angin laut. Rindangnya pohon kelapa. Telapak kaki mereka meninggalkan bekas di pasir pantai. Jejak yang mungkin tidak akan pernah terlupakan dalam kehidupan mereka semua.

Bagaimana serunya berkeliling pantai dengan orang-orang yang lucu dan menggemaskan. Bahkan Zen dari tadi hanya bisa tersenyum dan tertawa.

Kameramen yang mereka sewa selama disana sudah mengambil beberapa gambar dan video durasi singkat yang akan digabungkan nantinya.

"Kita disinikan masih 3 hari lagi, diving jadi? Videonya gabung sama diving aja yak?"tanya Dion berunding dengan mereka semua. Dion memang sudah merencanakan apa akan dilakukannya. Besok sebelum pulang mereka juga akan melihat sunset bersama-sama.

Hari ini mereka semua sedang makan siang. Makan dibawah pepohonan rindang.

"Jadilah, sia sia kita kesini kalau sampai nggak nyoba diving"balas Abdul yang sangat menyukai laut.

Mereka semua mengangguk dan makan dalam hening. Sudah menjadi peraturan sendiri dalam tim mereka itu.

Aylin sudah menghabiskan makanannya"para gurls nanti mau piknik, kalian harus cariin kita tikar warna putih terus tenda juga biar keliatan ala ala pantai"

Heart to HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang