BAGIAN SEPULUH🥀

28 4 1
                                    

🥀🥀🥀




Tok tok tok...
Mahen tampak kesal karena sudah limabelas menitan mereka bertiga di rumah milik seorang bernama juliana safira dan sampai sekarang masih belum terlihat tanda tanda kehidupan.

Dari tadi mata jiandra terus kesana kemari memperhatikan rumah minimalis bercat biru itu dengan seksama,terlihat sepi bahkan jauh dari tetangga.

Muka harris yang tadinya excited bahkan sekarang muram tampak kehilangan semangatnya,ini tidak seseru yang ada di bayangan nya saat melakukan hal yang harus nya seru menurut harris.

Suara grusak grusuk tiba tiba terdengar di telinga harris membuat ia segera mencari sumber suara yang ia dengar,matanya langsung menelusuri dengan teliti bagian samping rumah yang tampak mencurigakan itu.

Brak....
Terdengar seperti suara jendela yang tak sengaja tertutup dengan keras,membuat mahen jiandra maupun harris segera melirik dan mendapati safira yang tengah menunjukkan mimik kaget dengan kelakuan nya sendiri.

Niatnya tadi ingin kabur lewat jendela setelah tidak mendengar suara teriakan dari mahen dan kawan kawan,namun nasib sial tangan safira yang berkeringat karena ketakutan menjadi licin,dan pintu jendela yang ia pegang jadi tak sengaja terbanting.

"Hei,jangan kabur!"mahen berteriak melihat safira yang langsung berlari setelah kontak mata dengan nya beberapa detik.

Seperti dejavu mahen kembali berlari mengejar gadis dengan setelan abu abu dan celana bahan nya itu,namun kali ini ia bukan mengejar bersama haikal melainkan bersama harris dan juga jiandra.

Keadaan rumah yang sedikit terperosok di dalam membuat mahen harris dan juga jiandra harus berlari diantara kebun warga yang cukup untuk membuat mereka bertiga kuwalahan,ditambah lagi dengan jalanan yang tidak rata dan larian safira yang kalian tau sendiri lah.

Mungkin sudah tiga kali harris tersandung hampir terjungkal membuat ia berada dipaling belakang sambil menatap teman teman nya yang jauh berada di depan mengejar safira.

🥀

Harris menghentikan langkah panjang nya dan menekuk tubuhnya menumpu tangan pada lututnya.ia paling lemah ternyata di antara mereka bertiga kalau masalah fisik,nafas nya terasa mau habis rasanya kalau ia tak berhenti.

Teman teman nya terlihat semakin menjauh sedangkan harris masih sibuk mengatur nafasnya yang tersegal.ternyata dia berlari cukup jauh dari tempat awal yang terlihat seperti perkebunan,dan sekarang tiba tiba ia sudah berada di trotoar kota yang letak nya jauh dari mobil polisi yang ia parkirkan.

Terlalu jauh jika harus berputar balik mengambil mobil menyusul mahen dan jiandra.harris menarik nafas serakah dan membuang nya dengan kasar kemudian kembali berlari menyusul jiandra dan mahen yang tampak semakin menjauh.

Bruk...
Harris terjatuh duduk membuat ia merasakan nyeri dibagian pantat nya,ia menatap gadis dengan rambut panjang dibawah bahu yang tengah terduduk juga karena tertabrak olehnya.

"Maaf ya mbak gak sengaja!"ucap harris tak enak menabrak gadis itu,tangan nya ia ulurkan untuk membantu gadis dengan dress biru langit dan jaket denim yang tampak terlihat serasi.

"Iya gapapa kak,aku juga minta maaf eh..!"gadis itu salah fokus dengan telapak tangan harris yang tampak lecet dan mengeluarkan sedikit darah.

Mungkin itu karena tadi saat jatuh terduduk,telapak tangan harris ikut menumpu berat badan nya sehingga bergesekan dengan aspal strotoar.

"Tangan kamu luka!aku obatin dulu ya?!"ucap gadis itu setelah menatap tangan harris yang terluka dan membuat harris tampak sedikit terkejut.

"Ah gausah gaperlu,saya sedang buru buru!"ucap harris menolak sambil sesekali melihat kedepan dan mendapati mahen dan jiandra yang sudah hilang,harris kehilangan jejak.

"Tolonglah aku tak nyaman melihat orang terluka karena ku!"ucap gadis itu dengan tatapan..emh imut?!

"A..eee!"harris tampak bingung,tidak mungkin kan dia bilang kalau dia detektif dan tengah mengejar seseorang terduga tersangka.itu akan terlihat aneh bukan?

"Udah ayok duduk disana dulu aku punya kotak p3k di tas!"ucap gadis itu kemudian menarik harris ke salah satu kursi dipinggir trotoar untuk mengobati harris.

Harris yang bingung pun menurut dan ikut duduk di samping gadis itu yang kini tengah sibuk mencari kotak p3k didalam tas ransel miliknya.beruntung harris tadi memakai jaket kulit warna hitam,sehingga seragam polisi yang ia kenakan tak terlihat.

"Aduh pasti perih ini,tahan sedikit ya ehh..?" Gadis itu tampak kebingungan karena belum tau nama dari orang yang sedang dirawatnya.

"Harris!" Jawab harris singkat sambil sesekali mencuri pandang pada gadis yang tengah sibuk dengan luka ditangan harris.

"Oh kak harris,namaku fiora atayasha!panggil aja fiora kak!"jawab fiora dengan tangan yang masih sibuk memberikan obat merah pada luka harris.

Harris memperhatikan fiora yang tengah membalut telapak tangan nya dengan perban,sangat terlihat telaten untuk gadis yang cukup muda ini.

"Kamu bukan orang sini kah?" Tanya harris penasaran,karena biasanya kalau orang kota sini pasti akan mengenal harris.

"Bukan kak,aku disini karena lagi magang disalah satu rumah sakit deket sini!"jawab fiora sambil mengikat perban sebagai tahap akhir.

"Owalah pantes kelihatan mahir banget,kamu perawat kah?"tanya harris menarik tangan nya yang sudah selesai diobati.

Fiora menjawabnya dengan mengangguk kecil,dan itu berhasil membuat harris yang tengah menatapnya menahan gemas.

Suasana senyap diantara mereka berdua tiba tiba terbuyarkan dengan suara dering telpon milik harris,membuat mereka berdua terkejut.

'Woy! Hilang kemana lu?tiba tiba ngilang di gondol wewe lu?'suara teriakan mahen membuat harris yang meletakkan ponselnya di telinga terlonjak kaget.

'Buset telinga gue!iya iya maap ada kesalahan teknis tadi,otw otw share lock!'jawab harris ikutan kesal karena teriakan mahen di sebrang sana.padahal ini konsepnya harris yang salah.

'Buruan bang,sekalian ambil mobilnya!kita udah nangkep tersangka!' Ganti jiandra berteriak membuat lagi lagi harris terlonjak kaget,sepertinya nanti harris harus ke tht untuk memeriksakan pendengaran nya.

"Maaf ya saya lagi buru buru,makasih udah di obatin.saya duluan ya!" Ucap harris berpamitan pada fiora setelah menutup panggilan.

"Iya kak hati hati dijalan!"ucap fiora sambil tersenyum manis membuat harris sedikit terpaku sebelum kembali sadar dan segera bergegas mencari taksi,gila saja jika harus kembali berlari ketempat semula hanya untuk mengambil mobil dan menuju ke tkp.

killer rose 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang