BAGIAN LIMA BELAS 🥀

17 2 0
                                    


Jantung harris berdetak sangat kencang akibat sentuhan tiba-tiba dari amara. Wajah amara tampak kebingungan menatap harris yang langsung teriak saat amara menepuk pundaknya dari belakang.

" bapak kenapa disini?" Amara tampak menunggu jawaban dari harris yang saat ini tengah ter engah-engah akibat terkejut.

"Astagah, saya tadi cuma penasaran.sepertinya ada suara seseorang dibalik gubuk ini, makanya saya ingin mengeceknya terlebih dahulu." Jawab harris setelah nafasnya menormal.

"E-eh? Suara apa pak, disitu isinya cuma alat kebun sama pupuk tanaman kok pak." Amara menjawab harris dengan nada yang sedikit gugup entah mengapa. Itu membuat harris menjadi sedikit curiga pada gerak-gerik amara.

"Boleh saya cek dulu tidak, untuk memastikan?" Sambil menatap wajah amara yang sedikit panik harris tanpa menunggu jawaban amara langsung berputar balik dan berjalan cepat menuju gubuk mencurigakan itu.

Dengan perlahan pintu rapuh itu dibuka, menimbulkan suara deritan pintu tua yang seret dan sedikit berat untuk ditarik. Kepala harris menyembul dibalik sana sambil meningintai seluruh isi yang ada didalam gubuk kecil itu.

Kosong, hanya ada beberapa alat kebun dan karung karung pupuk tanaman yang menimbun. Udaranya pun terasa pengap akibat bentuk ruangan nya yang rapat, sehingga udara akan sulit masuk kesitu.

Perasaan harris sebenarnya masih tak yakin kalau tempat itu benar-benar kosong, ia yakin ada sesuatu yang disembunyikan disitu. Tapi apa?.

"Tuh, gaada apa-apa pak! Bapak kali yang kecapean jadi halusinasi!" Ucap amara yang dengan cepat kembali menutup pintu reot itu setelah harris menarik kepalanya keluar dari ruangan itu.

"Maaf ya mbak atas ketidak nyamanan nya !" Harris meminta maaf setelah merasa tidak enak karena berperilaku gegabah.

Amara hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, kemudian mengantarkan harris keluar kedepan toko bunga. Menampakkan haikal yang tengah berusaha menggoda sora dengan gombalan recehnya. Bahkan sora terlihat seperti geli melihat kelakuan haikal yang menurutnya meresahkan.

"Udah kal ayok balik, gue dah beres !" Ucap harris dengan buru-buru menarik lengan haikal yang sedang asik, asik sendiri maksud nya.

" eh eh bang, cepet amat dah nanti dulu iih!" Ucap haikal tak terima dan memberontak, namun tenaga nya kalah dengan tenaga harris yang tubuhnya lebih tinggi dan besar dari nya.

"Buruan balik, karena ada sesuatu yang penting yang mau gue omongin!" Ucap harris sambil berbisik agar hanya terdengar oleh haikal saja.

🥀

Suasana rapat tampak serius menunggu harris yang dengan tergesa gesa tadi meminta semuanya masuk kedalam ruang rapat.

"Kamu beneran denger suara-suara rintihan di gubuk itu?"tanya mahen menatap harris yang sedang mengerutkan alisnya pusing.

"Yakin banget, tapi kenapa pas pintu itu dicek gaada orang?" Harris bergumam bertanya pada dirinya sendiri.

" gin kamu inget gak pas kita ke toko bunga itu buat nyelidikin kasus ini?" Harris bertanya menatap gin yang ada dihadapan nya dengan serius.

" hemm inget, tapi kita gak dapet apa-apa kan disana selain tentang mawar hitam yang sifatnya langka dan susah dapetin nya!" Gin menjawab sambil sedikit mengingat-ingat apa saja pembicaraan mereka waktu itu.

"Dia bilang apa tentang mawar hitam itu?" Tanya harris seperti ingin memastikan sesuatu dari jawaban gin nantinya.

"Seinget ku katanya mawar hitam itu langkah, terus dia juga bilang kalo dia cuma bisa import buat beli mawar hitam karena diaerah sini gaada yang nanam termasuk dia kan?" Gin kembali menjawab dengan ragu, karena jujur ia sedikit lupa dengan percakapan waktu itu.

Harris menjentikkan jarinya terlihat puas dengan jawaban gin, tindakan harris itu membuat yang lain penasaran bahkan jiandra sampai pindah tempat menggeser sedikit pantat haikal yang duduk tepat disebelah harris.

"Dia bilang gapunya tanaman mawar hitam kan?" Harris kembali bertanya membuat yang lain menjadi semakin penasaran, bahkan haikal dan jiandra sudah sibuk memakan kacang sangking penasaran nya, entah dapat dari mana dua bocah itu tadi.

"Aku lihat di samping gubuk itu tanaman mawar hitam tumbuh subur banget!" Ucapan harris barusan membuat yang lain langsung dengan kompak menatap harris. Tampak kaget dengan fakta yang sangat membantu ini.

"Yang bener kamu riss?" Gin bertanya seakan tak percaya dengan pernyataan harris barusan. Buat apa amara sampai berbohong seperti itu hanya karena mawar ?.

"Hmm! Dan yang menurutku juga aneh itu tanaman disana seakan gak normal gitu, suburnya tuh sampai lebih gede dari bunga bunga yang ada ditoko lain". Harris kembali memberikan opininya tentang pengamatan dadakan yang ia lakukan tadi.

Semuanya seperti terdiam berfikir memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Mahen pun tampak mulai mencurigai lagi amara, tapi ia tidak tau harus bagaimana karena belum ada kejelasan bukti secara visual. Hanya ada harris sebagai bukti hidup yang melihat dan mendengar sesuatu yang mencurigakan.

"Okeh. Lebih baik kita simpan dulu bukti ini sambil mencari bukti lain yang menguatkan kesaksian harris tadi, setelah bukti yang ada cukup terkumpul kita harus segera melakukan tindakan sebelum ada korban lagi yang tumbang.

Mahen akhirnya menutup rapat setelah beberapa lama hanya ada keheningan disitu, saling pandang satu sama lain bingung dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Yah setidaknya mereka merasa ada sedikit harapan untuk kelanjutan kasus ini.

killer rose 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang