"Kenapa rasanya masih tetap sama?kenapa nggak ada rasa nyaman di hidup ku?"🥀
Suara langkah kaki menggema diruangan sempit penuh debu itu,genangan air membuat langkah kaki yang terdengar terasa mencekam.
Seorang gadis dengan hoodi hitam tengah mendekat kearah laki-laki paruh baya yang tengah diikat pada sebuah kursi kayu yang terlihat kotor,sisa sisa darah dari kursi itu membuat laki-laki yang terikat itu merasakan ketakutan setengah mati.
Tubuhnya bergetar menatap gadis dengan pisau mirip pisau dapur ditangannya,wajah nya tak terlihat karena memakai masker serta memakai topi hitam yang juga menutupi sebagian mata yang terlihat menyala di kegelapan dengan minim cahaya itu.
Sinar dari lentera minyak lah yang membuat cahaya terpantul dari mata tajam nya itu mendominasi tempat itu dengan seringaian dibalik masker hitam nya.
Tangan nya ditutupi sarung tangan lateks warna hitam menyatu dengan kegelapan yang mendominasi disana.
"To-long lepaskan sa-ya!"ucap laki laki paruh baya itu dengan tubuh yang bergetar,air matanya sudah jatuh berkali kali sangking takutnya.
"Dan membiarkan pedofil sepertimu mencari mangsa?pergi sana ke alam baka!"ucap gadis itu sambil menampar pelan pipi laki laki itu dengan tatapan meremehkan.
"Sudah berapa kali kau melakukan kejahatan yang sama berulang kali dan mereka para polisi sialan itu bahkan tidak bisa berbuat apa apa!"ucap nya lagi mundur selangkah sambil sesekali memainkan pisau ditangan kanan nya itu.
"Kau tak melihatnya? Inilah yang dirasakan korban saat kau melakukan aksi bejat sialan mu itu,kau bisa merasakannya bukan sekarang..apa yang dirasakan oleh korban korban tidak berdosa itu!"gadis itu berbicara dengan nada yang terkesan penuh dendam seakan akan ia bisa merasakan betapa sakit nya diposisi korban.
"A-apa bedanya kau dan aku kalau begitu!"seperti terpancing laki laki paruh baya itu ikut menaikkan nada bicaranya membuat gadis itu menampar keras pipi laki laki itu.
PLAK...
"Kau tanya apa perbedaan kita? Perbedaan kita adalah kau baj*ngan kelam*n,sedangkan aku adalah pembunuh yang akan membunuh manusia s*alan sepertimu!"gadis itu tersenyum miring dibalik maskernya dan menggoreskan pisau ditangan nya pada pipi laki laki itu hingga mengerang kesakitan.
"Aku gaakan berhenti melakukan hal ini sebelum aku bisa..ah sudahlah tidak penting,selamat tidur!"ucap nya sambil memberikan mawar hitam ke genggaman laki laki itu.
🥀
Chaos,adalah gambaran kantor polisi saat tadi pagi terdapat laporan pembunuhan lagi dari pelaku yang sama.Seperti tidak diberi nafas, polisi harus cepat cepat menangkap pelaku agar korban tidak semakin bertambah,namun kali ini ada yang berbeda karena di identifikasi bahwa yang menjadi korban adalah pria berusia kisaran empat puluh tahunan cukup berbeda jauh dengan korban korban sebelumnya yang berusia duapuluhan.
Devisi utama beranggotakan lima orang itu harus dibagi menjadi dua tim dengan juga meminta bantuan pada tim lain agar memiliki jumlah yang cukup.gin,haikal,serta pak asep ditugaskan untuk ke tkp menyelidiki lebih lanjut,sedangkan mahen,jiandra dan harris berangkat untuk mencari alamat dari seseorang bernama juliana safira yang sempat dicurigai kemarin.
Setelah cukup lama melacak nama dari juliana safira harris berhasil menemukan lokasi rumah dari gadis itu dan ternyata lumayan jauh dari kantor polisi.
"Beneran gila sih kalo cewe itu kemaren pulang nya beneran lari!"mahen tiba tiba berkomentar membuat harris dan juga jiandra menoleh kearah mahen yang tengah menyetir mobil polisi.
"Larinya kenceng banget kan? Bahkan aku aja gak sanggup buat ngejar dia!" Ucap jiandra membuat mahen kaget dengan apa yang baru saja diucapkan jiandra.
"Loh kamu kok tau?"tanya mahen terkejut.
"Jadi aku udah pernah kek ngelihat dia gitu celingak celinguk depan kantor,terus sempet ku tegur juga tapi dia lari dan aku gak sanggup ngimbangin dia padahal dia mungil begitu!" Jelas jiandra membuat mahen mengerutkan kedua alisnya.
"Kok kamu gak ada laporan si,kenapa gak bilang?" Tanya mahen dengan nada tegas membuat jiandra dan harris menciut,takut takut jiandra membawa bawa nama harris karena saat itu harris ada juga disana tapi tak terlalu memperhatikan jiandra dan malah asik tiktokan bareng haikal.
"Ehehe..lupa bang,kan polisi juga manusia!" Ucap jiandra sedikit merinding tapi tetap tersenyum sampai mata nya ilang,padahal dalam hati sudah was was itu kalo dapat ceramah dari mahen yang buehh....sangat mengeyangkan :)

KAMU SEDANG MEMBACA
killer rose 🥀
Mistério / Suspense21+ Mungkin akan banyak adegan sensitif seperti pembunuhan,penyiksaan,atau hal hal sensitif lain nya yang akan membuat sedikit tidak nyaman.BIJAKLAH DALAM MEMBACA!!!! Hilang nya beberapa pemuda di kota sanjana membuat polisi dan para detektif kuw...