Bab 3

108 16 2
                                    

    Menatap langit malam yang cerah di musim dingin, kerlip bintang memberi hiasan pada gulita malah yang semakin membekukan aliran darah nya.

    Jaehan berjalan perlahan ke arah rumah nya, pekerjaan nya telah usai. Tak sabar ingin merebahkan tubuh nya di pembaringan yang sebenarnya tidak begitu nyaman itu.

    Entah perasaan nya saja, atau belakangan ini hidupnya seperti sudah berubah. Untuk kedua kalinya,  Jaehan merasa ada bayangan melesat Dan bersembunyi di antara pepohonan atau di balik bangunan-bangunan sederhana yang terlihat sudah agak Tua.

   Terasa ada sepasang mata yang mengikuti langkah nya, namun nihil tiap Kali dia terus menoleh ke belakang atau mencari di sekitar. Memutuskan untuk berlari kecil, rasa aman nya sudah hilang ketika dia merasa ada sesosok bayangan melintasi d belakang nya hingga terasa seperti ada hembusan angin lewat diantara tengkuk nya.

   Langkah Jaehan terasa lebih panjang Dari sebelum nya hingga sesuatu mengagetkan nya. Sosok tampan dengan sorot mata kehijauan tiba-tiba menghadang langkah nya.

   Terkejut Dan di penuhin rasa takut, Jaehan mundur beberapa langkah untuk menghindarinya. Namun terlalu lambat untuk makhluk itu, Dengan seketika makhluk itu sudah mendekat. dengan cepat tangannya mencengkram leher Jaehan.

   Dua buah taring terlihat ketika dia menyeringai. Di lihat Dari pakaian nya Jaehan Tau, dia bukan manusia. Jika pun sejenis siluman apakah ada di zaman modern seperti sekarang ini.

   "Ka...kamu siapa ?" Tanya Jaehan tergagap.

   Tak ada jawaban, hanya tawa menggema yang terdengar menyeramkan.

    "Serahkan Jiwa mu..." Bisik makhluk itu, mata hijau nya kembali bersinar. Menatap Jaehan seperti mangsa yang siap di habisi saat itu juga.

   Rahang Jaehan terasa mulai sakit Karna cengkraman jari dengan kuku yang tajam siap menusuk ke setiap jengkal kulitnya.

    "Lepaskan aku" meronta mencoba melepaskan diri. Namun hanya rasa sakit yang semakin menjadi ketika mata hijau itu menatap nya seperti menyerap seluruh energi murni di tubuh nya.

   Tak tahan, Jaehan mengerang kesakitan, seluruh tubuhnya terasa nyeri, dadanya seperti tertusuk pisau tajam"aaarrrrggg......"

    Apa aku akan mati hari ini, hanya itu yang terpikir sekarang. Tidak bisa menyembunyikan rasa takut nya, air mata Jaehan mulai mengalir.

   Namun tiba-tiba, seseorang datang mengganggu  kenyamanan makhluk itu. Seseorang yang sedang menjadi sosok yang paling mengusik relung hati Jaehan.

   Pemuda dengan tudung hoodie hitam nya.

   "Lepaskan dia Hyuk !!!" Makhluk yang ternyata bernama Hyuk itu terpaksa menghentikan proses nya menyerap energi murni Dari jiwa Jaehan.

   Jaehan terkapar lemas, ketika Hyuk melepaskan nya. Dengan wajah marah, Hyuk menatap tajam laki-laki itu.

   "Shin Yechan sang Evil's Hunter. Tidak aku kira kita bertemu lagi di kehidupan ini."

    Shin Yechan adalah seorang Evil's Hunter di kehidupan sebelum nya. Tidak ada Evil yang bisa lepas Dari jerat mengerikan anak panah nya yang menjadi senjata pemusnah para anak buah raja iblis yang selalu mencari mangsa untuk diambil energi murni Dari jiwa yang Masih bersih. Untuk kemudian di jadikan next Evil, tak sedikit Salah target membuat korban Evil harus kehilangan nyawa nya. Sedangkan Hyuk adalah musuh Yechan, Hyuk... sang Evil yang tersesat.

   "Dia bukan target mu" ujar Yechan dingin seraya menghampiri Hyuk

   "Bagaimana kamu Tau, apa kamu sudah mengintainya ? Atau..." Senyum menyeringai dengan sorot mata penuh kecurigaan mencoba mengintimidasi Yechan. Tapi itu bukan lah Hal yang perlu di khawatirkan, Masih terlalu dini untuk sekedar takut.

After SunsetWhere stories live. Discover now