Kepala Jaehan terus tertunduk selama perjalanan pulang ke unit apartemen nya. Langkahnya menjadi berat seketika, seakan tidak ingin cepat sampai ke rumah nya.
"Ada yang mengganggu pikiran mu, Hyung ?" Tanya Yechan yang menyadari, Jaehan banyak melamun selama perjalan setelah makan malam bersama Sebin dan Hyuk.
"Apa sangat terlihat ?"
Yechan menangguk, sebenarnya lebih baik Jaehan terus maracau tak karuan karna tidak suka melihat keberadaan Hyuk dari pada Jaehan tiba-tiba diam tanpa sepatah kata satupun.
"Aku hanya penasaran, mengapa Sebin bisa sangat percaya dengan Hyuk. Hingga suka rela berbagi rumah dengan nya."
"Apa Hyung cemburu ?"
Langkah kaki Jaehan langsung berhenti dan mentap Yechan tidak percaya. Bisa-bisa nya dia berpikir bahwa Jaehan cemburu pada Hyuk karna dekat dengan Sebin.
"Mengapa aku harus cemburu, aku hanya Khawatir."
Yechan menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, entah kenapa tetiba dia menjadi sangat gugup bersama Jaehan.
"Hyuk terlihat baik bersama Sebin, sepertinya Hyuk sudah menemukan lawan seimbang."
"Benarkah Hyuk tidak akan mencoba memakan Sebin ?"
Yechan tak bisa menahan tawanya ketika mendengar pertanyaan Jaehan. Seolah Sebin adalah hal mudah untuk di taklukan. Mendengar Yechan tertawa, membuat Jaehan sedikit kesal hingga menatapnya sinis.
"Kenapa tertawa ? Apa kamu pikir itu lucu, apa kamu meledek ku ?" Tanya Jaehan kesal
"Pertanyaan Hyung terdengar ambigu, apa arti memakan yang Hyung maksud ? "
Kedua bola mata Jaehan langsung bergerak memutar, seperti mencari penjelasan untuk jawaban dari pertanyaan Yechan.
"E...ehm...maksudku...seperti yang pernah Hyuk lakukan padaku, memang nya apa. Apa yang kamu pikirkan ?"
"Aaa...menyerap energi murni ? Itu bukan memakan namanya."
"Apa bedanya ?"
Yechan berhenti...memutar tubuhnya beberapa drajat untuk menghadap ke arah Jaehan yang ada di sebelahnya. Jaehan yang menyadari itu jadi sedikit salah tingkah dan mendadak gugup.
"Hyung ingin tau, benar ingin tau ?"
"Mwo...?"
"Tetaplah berdiri di tempat, Hyung !"
Yechan mendekat dengan langkah benar-benar perlahan, membuat Jaehan juga mundur perlahan. Raut wajah Jaehan berubah sedikit panik, sedikit gugup, sedikit gelisah. Menerka-nerka apa yang akan di lakukan Yechan.
"Apa yang akan kamu lakukan, Yechan?"
"Bukan kah hyung ingin tau apa arti di makan ?"
Yechan makin mendekatkan langkahnya, sementara Jaehan terhenti karena di belakangnya ada pohon besar. Terus terang itu membuat jantung Jaehan kian berdebar cepat, di tambah lagi pandangan matanya tidak bisa teralihkan dari bibir imut Yechan yang kelihatan lembut dan kemerahan itu.
"Aahhh...apa yang aku pikirkan" Jaehan membatin ketika melihat Yechan mengayunkan tangannya dan meletakkan nya tepat di batang pohon besar diatas kepala Jaehan.
Wajah Yechan mendekat perlahan kewajah Jaehan, dengan spontan Jaehan langsung menutup matanya dengan perasaan gugup yang semakin menjadi.
Melihat itu Yechan langsung tertawa gemas lalu mencubit pipi Jaehan. Jaehan yang langsung tersadar lekas membuka matanya dan langsung mendorong Yechan pelan.
YOU ARE READING
After Sunset
FanfictionYechan sang Evil's Hunter akhirnya menemukan kekasih Dari masa lalu, Jaehan yang ternyata keturunan Dari Star knight di masa depan. Tak pernah mulus, ketika jalannya untuk kembali bersatu dengan kekasih nya selalu di jegal musuh nya, Hyuk. Yang te...