Bab 20

56 10 5
                                    

Kegelisahan terlihat dari tidur nya Hyuk, beberapa kali Sebin mengeringkan keringat yang terus bercucuran di wajah dan tubuh Hyuk.
Samar-samar Hyuk terus mengigau tak jelas.

Tentu Sebin sangat mengkhawatirkan keadaan Hyuk yang meski luka-lukanya sudah sembuh tapi Hyuk yang kembali tertidur setelah tersadar terus merintih dan mengeluarkan banyak keringat.

Genggaman tangan Sebin seperti terbalas, sebin merasakan jari-jarinya di remat dengan lemah. Setelah melihat itu, Sebin memperhatikan Hyuk yang terbangun.

"Hyuk...kamu sudah bangun ?"

Pengelihatan Hyuk berangsur normal setelah beberapa saat terlihat samar. Hyuk bisa melihat dengan Jelas, betapa khawatir nya Sebin pada dirinya.

Hal pertama yang Hyuk lakukan adalah tersenyum. Melihat wajah Sebin begitu menenangkan nya meski sedang khawatir.

Sebin yang sudah menunggu sedari tadi langsung memeluk Hyuk erat, air mata keluar dari sudut matanya. Begitu juga rasa bersalah yang akan menghantuinya jika terjadi apa-apa dengan Hyuk.

"Syukurlah... mianhae Hyuk-ah. Mianhae..."

Tangan hyuk langsung menyambut tubuh hangat Sebin, memeluknya. Meski tak seerat pelukkan Sebin, sudah lama. Benar-benar sudah lama dia tidak merasakan kehangatan ini, kini penyesalan nya karna mengikuti Yechan yang bereinkarnasi di kehidupan ini sedikit berkurang. Tentu karna bisa bertemu dengan Sebin.

"Kenapa kamu terus minta maaf ?"

Sebin menarik wajahnya agar bisa melihat Hyuk. Wajah Hyuk benar-benar sudah tidak terlihat pucat, bahkan sudah bisa tersenyum.

"Karna aku ketiduran, dan tidak mengangkat panggilan Jaehan. Atau melihat pesan yang dia kirim."

Hyuk terkekeh, merasa lucu. Jikapun Sebin datang tepat waktu dia tidak akan bisa melawan Anak buah Raja Iblis.

"Memang apa yang kamu bisa lakukan jika datang tepat waktu ? Kamu bisa melawan nya ? Apa kamu punya kekuatan ?"

Mata Sebin terus berputar, seperti berpikir.

"Benar juga. Tapi setidaknya aku bisa memanggil Yechan dengan cepat."

Pandangan Hyuk sejenak seperti menerawang, mengingat apa yang di lakuka Jaehan setelah selama ini Hyuk terus berusaha memusnahkannya. Kini Dia punya hutang budi pada rival nya itu.

"Ah...Aku hutang ucapan terima kasih pada Jaehan."

Sebin mengangguk lalu mengusap wajah Hyuk.

"Betul...jadi kamu bisa mengatakan nya jika pertemu."

"Akan aku lakukan. Dan, terima kasih Sebinie. Aku merasa sangat baik karna kamu ada disini."

Sebin menatap Hyuk penuh curiga, biasa nya Hyuk akan merasa lebih baik karna segala sesuatu yang berhubungan dengan Yechan. Kenapa kini menjadi karna Sebin.

"Apa aku tidak salah dengar ? Bukan karna Yechan ? Dia menggendong mu sampai kesini, dia melawan Anak buah Raja Iblis untuk mu."

Hyuk tidak menjawab, hanya menarik Sebin agar kembali kedekapannya.

"Kamu terus mengingatkan tentang Yechan yang menggendong ku. Apa kamu tidak senang, jika menjadi alasan keadaan ku yang membaik ?"

Akhirnya Sebin hanya bisa mengalah dan merebahkan kepala di dada Hyuk yang bidang dan berotot

"Tentu aku senang. Jika itu benar."

"Sebin-ah..."

"Hmmm..."

"Cium aku !!!"

Tentu Sebin kaget dan langsung bangun dari pelukan Hyuk. Menatap wajah yang kini berbaring di bawahnya itu. Merasa tidak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya.

After SunsetWhere stories live. Discover now