Bab 21

77 11 6
                                    

Tangan Yechan terulur kedepan seperti menghentikan agar Hyuk berhenti di tempatnya.

Hyuk datang bersama Sebin ke Toserba untuk menemui Jaehan dan mengucapkan terima kasih atas pertolongan nya malam itu.

Di saat bersamaan Yechan datang untuk menjemput Jaehan. Yechan tentu bertindak posesif dan protective pada Jaehan mengingat apa yang sudah terjadi selama ini.

"Berhenti, bicara lah dari sana !" Seru Yechan menghentikan langkah Hyuk kira-kira satu meter dari meja kasir tempat dimana Jaehan bertugas.

"Apa kamu sudah gila ?" Tanya Sebin
Pada Yechan

"Gila ? Aku ? Aku gila ? Aku hanya berjaga-jaga saja." Jawab Yechan

"Shin Yechan, Hyuk datang hanya untuk berterima kasih pada Jaehan. Sebaik nya kamu jangan hiperbola, minggir lah !" Seru Sebin sembari mendorong Yechan kepinggir agar Hyuk dan dia bisa mendekat ke Jaehan.

Sejenak Yechan dan Hyuk saling menatap ketika Hyuk berjalan melewati nya. Perasaan Hyuk mungkin tidak lagi sama, namun melihat Yechan tetaplah menjadi sebuah penghubung untuk mengingat segala masa lalunya.

Hyuk hanya tersenyum lalu melangkah mengikuti Sebin dan berhenti tepat di belakangnya.

"Jaehanie, apa kamu masih bertugas ?" Tanya Sebin pada Jaehan

"Eo...Sebentar lagi. Tunggu pengganti shift ku datang. Ada apa, kalian sengaja datang untuk menemui ku ?" Tanya Jaehan setelah menjawab Sebin

Sebin menoleh ke belakang untuk melihat Hyuk, lalu menggenggam tangannya.

"Eung... Mianhae Jaehan. Maafkan selama ini aku sudah jahat padamu, juga ...terima kasih karna sudah menolong ku malam itu. Dan tidak meninggalkan ku." Ucap Hyuk meminta maaf dan berterima kasih.

Jaehan tersenyum lalu mengulurkan tanganya yang melewati bahu sebin

"Geureom yon. Kita lupakan semua nya, uri chingu aniya ?" Jawab Jaehan

Hyuk mengulurkan tangan nya sejenak, lalu melepaskan nya. Tentu terlalu lama akan membuatnya merasa tersengat.

"Maaf akan sakit jika terlalu lama" Hyuk meminta maaf lebih dulu

"Aku mengerti. Maaf juga, Yechan meminta ku untuk tidak melepaskan kalung ku lagi meski Sebin memohon." Ucap Jaehan

Mendengar itu Sebin langsung menatap Yechan kesal. Yechan membalas tatapan mata itu dengan menjulurkan lidah nya.

"Tidak apa-apa, aku tau itu penting untuk mu. Baik lah, sekarang kita berteman. Jaehan..." Sambung Hyuk

"Kamu tidak akan mencoba mencekik nya lagi kan ?" Tanya Yechan

"Tidak, dia akan ku suruh untuk mencekik mu" kesal Sebin

Sejenak Hyuk tertawa melihat tingkah Sebin dan Yechan yang jarang terlihat akur.

"Tenang saja, aku benar-benar tidak akan menyentuh Jaehan mu itu." Jawab Hyuk

"Menyentuh Yechan juga Jangan ! Yechan milik ku sekarang. Aku tidak akan mundur untuk itu." Seru Jaehan, mendengar itu membuat Yechan sangat tersentuh. Membawanya kembali mengingat betapa kukuh nya pendirian Jaehan untuk tetap bersama nya bahkan untuk memilih mati bersama nya.

"Tenanglah, Hyuk tidak akan menyentuh Yechan. Jika dia berani pun, biar aku sendiri yang mengirimnya ke neraka." Ucap Sebin

Yechan tertawa miris, baru kali ini ada orang yang bisa menangani Hyuk. Seumur hidup menjadi Evil's Hunter dia bahkan tidak bisa meski hanya sekedar menyuruh nya menjauh.

"Itu kedengaran bagus. Hyuk...kemarilah ! Sentuh aku ayo, sentuh aku sesuka mu..."Ucap Yechan sambil mengulurkan tangannya ke arah Hyuk. Tentu Hyuk tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya. Baru kali ini dia melihat Yechan bisa sesantai ini berada di sekitarnya. Tidak ada rasa takut akan sesuatu yang akan tergali kembali.

After SunsetWhere stories live. Discover now