Bab 22

52 8 3
                                    

Malaikat menatap Yechan aneh, sebagai malaikat kematian yang bertugas membimbing arwah menuju ke surga atau neraka sebelum akhirnya mereka bereinkarnasi, baru kali ini dia menemukan arwah dengan catatan khusus.

Di tatapnya catatan itu, sebuah pesan yang berisi agar tidak menghapus sebagian ingatan Yechan dan tidak pula menghilang kan kekuatannya. Sebagai bentuk kutukan dari para Dewa, karna kesalahan dan dosa-dosa yang dia miliki.

Yechan tersenyum getir, bagi nya tidak masalah harus menerima itu semua.

"Tapi...bisa kah aku meminta satu penangguhan. Pertemukan kembali aku dengan Jaehan di kehidupan ku selanjutnya."

"Dia tidak akan mengingat mu"

"Aku akan membangkitkan rasa cinta nya. Aku yang akan berjuang."

"Baiklah, dengan 2 syarat"

"Apa itu, apapun itu aku akan memenuhinya."

Malaikat kematian menatap Yechan dan membakar  catatan yang di pegangnya hanya dengan menatapnya.

"Aku akan mengirimkan Hyuk juga sebagai bentuk kutukan mu. Kamu patut tersiksa dengan rasa bersalah, tenang saja. Tidak akan lama, hingga Hyuk yang bisa menghilangkan perasaan nya padamu dan menemukan cinta sejatinya."

Sempat ragu dan berpikir keras, tak ada waktu bagi Yechan untuk mundur. Apapun dia akan lakukan untuk menebus segala bentuk penyesalannya pada Jaehan.

"Tidak masalah, aku akan mengatasinya juga."

"Kamu dan Jaehan akan di lahirkan di tempat yang berbeda."

"Aku akan menemukan nya"

"Baiklah...ayo lewati gerbang kematian itu. Waktu mu hampir habis Yechan."

Yechan mengikuti langkah malaikat kematian di depan nya. Melewati sebuah gerbang dengan banyak anak tangga di hadapannya yang menjulang tinggi. Entah berapa banyak, dan entah membawa nya kemana. Yang Yechan tau, sampai waktu nya tiba Dia akan bertemu dengan Jaehan kembali.
.
.
.
                               * * *
"Itu...aku tidak ingat juga. Mungkin bentuk kutukan atas kesalahan- kesalahn ku. Dosa-dosa ku pasti banyak."

Jaehan tersenyum lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher Yechan. Menghirup aroma harum khas kekasihnya itu.

"Aku pikir, tadi nya kamu bukan manusia."

"Jika aku bukan manusia, apa hyung akan tetap menerima ku ?"

Terasa sebuah anggukan yang Yechan rasakan di lehernya. Tidak perduli siapa Yechan di masa lalu nya, cinta di hati Jaehan tidak pernah padam.

"Jadi kamu tersiksa dengan kutukan mu ?"

"Sebelum aku menemukan Hyung. Hyung lah yang menjadi penawar rasa sakit ku."

"Bersiaplah ! aku akan mengurangi rasa sakit mu, Yechan."

"Hmm ?" Yechan hanya menatap Jaehan bingung. Tidak mengerti apa yang di maksud akan mengurangi rasa sakit nya.

Sampai Yechan merasakan tubuhnya meremang, bergelinjat menahan sensasi geli yang menyenangkan ketika nakal tangan Jaehan menyusup bebas ke balik kaos yang dia kenakan, mengusap lembut punggung Yechan lalu menjalar keperutnya, meraba bagian dadanya dan dua titik kecil yang sangat sensitif disana.

After SunsetWhere stories live. Discover now