Bab 8

71 11 0
                                    

Sebin menatap tidak percaya seseorang yang berdiri di hadapan nya sekarang. Dengan mulut menganga lebar dan sorot mata penuh kebingungan, seketika kata-kata lenyap dari pikirannya.

 Dengan mulut menganga lebar dan sorot mata penuh kebingungan, seketika kata-kata lenyap dari pikirannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah kimbab berbentuk segitiga dan sekotak susu di sodorkan nya ke meja kasir.

Perlahan Sebin menscan tiap barcode yang berada di bungkus produk yang di sodorkan konsumen di hadapannya. Sesekali Sebin terus melirik menatap heran wajah konsumen itu, seperti ingin bertanya tapi ragu.

"Semua jadi 2500 won" ujar Sebin memberi tau jumlah keseluruhan harga yang harus di bayar pengunjung aneh itu, untuk sebuah samgak kimbab dan sekotak susu.

"Ini cukup ?" Pengunjung itu menyodorkan beberapa keping uang logam lama kepada Sebin.

Bertambah tidak percaya, setelah mengambil salah satu uang logam itu dan melihatnya dengan seksama.

"Maaf, tapi uang ini sudah tidak berlaku lagi sekarang."

"Benarkah ? Mengapa ?"

Sebin mendengus kesal, kenapa harus menghadapi situasi aneh seperti ini. Disaat dia harus sendirian berjaga tanpa Jaehan.

"Apa kamu berasal dari masa lalu ? Atau sedang melakukan karnaval, dengan hanbok prajurit usang, bahkan lensa kontak berwarna hijau mencolok. Lalu sekarang, uang logam kuno ??? "

Hanya membungkuk lalu meminta maaf, pengunjung itu tidak mengerti harus bagaimana. Yang dia tau, dia harus makan sesuatu atau dia akan mati kelaparan.

"Hanya itu yang Saya miliki, Saya harus makan sesuatu atau saya akan mati."

Sebin terkekeh kesal, sekali lagi menatap pengunjung berpakaian aneh itu dari ujung kaki hingga kepalanya.

"Yang benar saja, sudah berapa lama kamu tidak makan ?"

"Beberapa Tahun"

Mata Sebin langsung melotot seperti akan keluar dari sarang nya mendengar jawabannya. Apa ada manusia yang bisa bertahan dengan tidak makan bertahun-tahun. merasa seperti di tipu, Sebin nyaris marah sebelum akhirnya Pengunjung itu jatuh tersungkur ke lantai meski tetap sadarkan diri.

Berinisiatif mebantu, Sebin keluar dari meja kasir dan memapah pengunjung mini market itu untuk berdiri. Lalu membawanya ke sudut ruangan yang menyediakan kursi dan meja menghadap kaca mini market jika ada pengunjung yang ingin makan di tempat.

"Hahh...Baiklah, ayo berdiri ! Kita duduk disana, biar ku bantu."

Dengan sabar Sebin membantu pengunjung itu agar bisa duduk di tempat yang di sediakan.

"Tunggu sebentar disini !"  Meninggalkan sejenak pengunjung itu, Sebin kembali ke meja kasir untung membayar kimbab dan susu yang telah di beli pengunjung itu. Dan memberikan nya untuk bisa di makan oleh pengunjung aneh yang membuat awal hari nya terasa seperti sebuah drama.

After SunsetWhere stories live. Discover now