Bab 9

88 14 5
                                    

Menatap Sebin kesal, kedua tangan Jaehan terlipat di dada nya. Masih tidak percaya teman sejawatnya ini membantu merubah penampilan sesosok Evil, bahkan tanpa rasa curiga sedikitpun.

"Apa nya yang salah ?" Tanya Sebin yang hingga kini tidak mengerti dimana letak kesalahan nya

Bagaimana bisa sebuah kebaikan menjadi salah

"Kamu tidak tau apa-apa soal dia, Sebin."

Mata Sebin langsung menyipit, menatap Jaehan penuh kecurigaan. Tatap mata yang lumayan mengintimidasinya hingga jadi serba salah.

"Apa karna berkaitan dengan Yechan, penghuni baru unit sebelah mu yang pernah kamu ceritakan ?"

"A...apa maksud mmmu...?" Jaehan tergagap, dia langsung berpura-pura sibuk dengan meja kasir yang bahkan tidak kedatangan pengunjung satu pun.

"Hyuk terus menyebut nama Yechan selama kami bicara, apa dia ada hubungannya dengan Yechan ? Kekasih atau orang yang Yechan sukai ?"

"Na mwola...aku cuma tau mereka saling mengenal. Tapi sepertinya mereka ada ikatan, entah apa itu. Tapi  bukan kekasih..."

Perlahan Sebin mendekat sambil memperhatikan raut wajah Jaehan yang berubah sendu seperti kelabu nya langit jika akan turun hujan ketika membicarakan soal Yechan dan Hyuk.

"Kamu cemburu ?"

Jaehan langsung mengankat wajah nya yang tertunduk lesu saat mendengar pertanyaan sebin, langsung menampik pertanyaan Sebin yang dia sendiri tidak mengerti apa yang di rasakan nya.

"Tentu tidak, mengapa aku harus cemburu pada mereka."

Melihat gelagat nya, dengan mudah Sebin bisa menilai itu.

"Kau cemburu, Jaehanie !"

"Jangan asal menebak, Sebinie !"

Tidak membicarakannya lagi, Sebin memutuskan untuk berkemas karna waktu bekerja nya sudah habis. Dan Jaehan yang sedang menjalani shift nya pagi ini.

"Jaehanie... Aku pulang duluan. Selamat bekerja, hwaiting chingu !"

Baru saja akan melangkah keluar, Sebin berputar kembali untuk menggoda Jaehan ketika melihat Yechan sedang berjalan kearah mini market.

"Ada apalagi ?" Kesal Jaehan

"Panjang umur, Orang yang kita bicarakan datang."

Wajah Jaehan berubah antusias dan cerah dari sebelumnya.

"Nugu ? "

Sebin menunjuk kearah pintu dengan isyarat kepalanya, senyumnya ikut merekah saat melihat mata Jaehan yang berbinar menatap Yechan datang dari arah luar.

"Kamu sangat menyukai nya kan ?" Tanya Sebin namun sambil melanjutkan niatnya untuk pulang tanpa menunggu jawaban dari Jaehan. Karna Jaehan pun tidak terpikir untuk menjawab nya, matanya terus di sibukkan menatap setiap gerak Yechan.

Yechan dan Sebin berpapasan sejenak saat Yechan masuk dan Sebin akan keluar. Beberapa detik yang singkat cukup menyiratkan sesuatu yang tidak Yechan mengerti, ada apa dengan teman si Jaehan ini. Mengapa dia seperti tidak terlalu asing ??? Apa karna Hyuk, atau karna mereka sudah bertemu beberapa kali.

Namun tidak terlalu menghiraukan, Yechan langsung menghampiri Jaehan yang sikap juga ekspresi wajah nya masih kelihatan marah.

"Hyung sibuk ?" Sapanya dengan senyum termanis yang dia miliki, tepatnya Yechan selalu ingin tersenyum jika melihat Jaehan.

"Kamu tidak lihat belum ada
pengunjung pagi ini ? Apa kamu tidak punya pekerjaan lain ?"

"Apa pekerjaan itu penting untuk manusia di masa sekarang ?"

After SunsetWhere stories live. Discover now