Bab 25

93 14 2
                                    

Hangat terasa dekapan Hyuk di tubuh Sebin. Seperti mengikuti naluri nya, Sebin membaringkan kepala nya di dada Hyuk. Mereka masih sama-sama tidak berbusana, belum mandi atau bersih-bersih. Masih ingin menikmati saat-saat seperti ini, saat kulit mereka bersentuhan tanpa penghalang.

"Apa sakit ?"

Jelas itu sakit untuk Sebin, sakit sekali. Entah berapa kali dia mengerang ketika Hyuk mendorong dan mengayun tubuhnya, sakit yang luar biasa. Namun setelah sekian lama, sakit itu di netralisir dengan rasa nikmat yang luar biasa juga.

"Sakit, awalnya. Tapi aku sangat bahagia."

Hyuk mengecup lembut kening Sebin. Lalu menengok ke seluruh ruangan yang terlihat berantakan. Terutama ranjang yang bagian pinggirnya sudah sedikit patah dan hampir ambruk.

Kekuatan Hyuk sebagai Evil terbilang akan luar biasa di banding manusia. Termaksud ketika bercinta. Seperti sekarang, yang akhirnya membuat ranjang Sebin patah dan nyaris ambruk.

"Besok kita beli ranjang baru untuk Mu. Maaf aku mematahkan nya."

Sebin tidak bisa menahan tawanya. Tak habis pikir bagaimana jika dia harus terus mengganti ranjang setiap kali bercinta. Bukan kah akan ssngat aneh di lihat tetangga, belum lagi sedikit merepotkan juga. Bukan sedikit, tapi sangat merepotkan.

"Kamu harus belajar mengendalikan kekuatan mu Hyuk. Tidak mungkin kita harus berganti ranjang terus setiap malakukannya. "

"Aku tidak masalah...aku akan membelikan nya."

Sebin mengecup bibir Hyuk sejenak lalu mengecup pundak Hyuk setelahnya.

"Bukan begitu. Apakah tidak merepotkan kita berganti ranjang sebanyak 3 X dalam seminggu."

Mata Hyuk terbelalak lebar mendengar pernyataan Sebin yang di luar nalar nya.

"Kamu mau bercinta dengan ku seminggu 3 X ?"

Tawa lebar Sebin menghiasi wajah nya. Sebin bagkit dan naik ke tubuh Hyuk, lalu membelai wajah Hyuk dengan telunjuk nya.

"Aku suka melihat wajah mu saat kita bercinta. Terlebih mata mu."

"Mata ku ?"

Bisa di lihat jelas iris yang berwarna kuning kehijauan itu. Dengan pupil yang nyaris menyamai mata Kucing yang tajam dan menyala.

Namun ingatan Sebin melambung saat mereka sedang memadu hasratnya tadi. Dengan sadar dan jelas Sebin melihat iris hijau itu berubah hitam kecoklatan sejenak, memperlihatkan sisi manusia Hyuk yang selama ini ingin sekali Sebin tau.

Hyuk yang bukan Evil, membuat Sebin serasa bercinta dengan manusia seutuhnya. Bagaimana Sebin tidak suka melihat itu.

"Iris Hijau itu... Aku melihatnya berubah kecoklatan saat kita bercinta tadi. Aku seperti melihat mu sebagai manusia."

Ternyata itu juga cukup mengagetkan untuk Hyuk. Dia belum pernah mendengar hal itu sebelumnya, Tidak ada cerita yang bergulir dari masa kemasa tentang Evil yang akan berubah warna matanya. Entah pertanda apa, tapi ketika mendengar Sebin menyebutnya manusia, itu lebih membahagiakan nya dari apapun.

"Benarkah ?"

Sebuah anggukan di berikan Sebin. Juga beberpa kecupan di dada Hyuk sebelum Sebin turun dan kembali berbaring di sisi Hyuk.

Tangan Hyuk iseng meraba milik Sebin dan merematnya. Tentu Hyuk mendapat sebuah pukulan untuk tindakan itu.

"Berhenti Hyuk-ah...aku sungguh masih kesakitan. Kamu mau merasakan nya ?"

Hyuk tertawa, mengeratkan pelukannya pada Sebin. Mengecup keningnya, wajahnya, bahunya.

"Katanya ingin bercinta dengan ku 3X seminggu."

After SunsetWhere stories live. Discover now