DirumahSesampainya dirumah, kathrin melihat seisi rumah. Yaa, yang ia dapatkan tidak ada satu orang pun dalam rumahnya.
Ayahnya yang masih bekerja dan sang bunda, bunda nya hari ini juga sudah mulai mengajar di salah satu universitas sebagai dosen luar biasa.
"Ini ni, yang bikin malas pulang ke rumah, sepi banget. Mana ga ada bibik lagi disini" Keluh nya
Kathrin mulai beranjak dari ruang keluarga menuju kamarnya yang berada di atas. Sesampainya dikamar, ia bergegas mengganti pakaian.
Tak butuh waktu lama, kathrin pun terlelap di atas kasur empuk miliknya. Tanpa ia sadari, jam sudah menunjukkan pukul 18.34 wib.
Ia menuruni anak tangga satu persatu, tak lupa menghidupkan saklar lampu yang ada di rumah nya.
"Yaa ampun, udah jam segini, kok ayah bunda belum pulang juga ya" Ucapnya tanpa sengaja air mata pun menetes
Sebenarnya kathrin ini anak yang pemberani, ntah apa yang membuatnya takut. Dia juga sudah biasa ditinggal kedua orang tua nya bekerja.
Tok tok tok
Suara dari arah pintu depan
"Hallo adek" Ucap sang ayah
"Loh, anak bunda kenapa sayang? Habis nangis ya?" Tanya bunda
"Hiks hiks hiks, bunda sama ayah lama. Adek ga mau tinggal sendirian dirumah" Ucapnya sambil menangis
"Ooh iya bunda lupa, kita belum ada art yah, jadi adek tinggal sendiri deh dirumah"
"Besok bunda cari art ya sekalian cari sopir buat antar jemput adek yaa sayang" Pujuk bunda sambil mengecup kening anaknya
"Adek belum mandi ya, asem tau"
"Iihh bundaa, iya iya adek mandi dulu" Rengeknya
Setelah semua anggota keluarga membersihkan diri, kini mereka sudah duduk dimeja makan untuk dinner bersama
"Adek tadi gimana sekolah nya? Nyaman?" Tanya sang ayah
"Seru yah, adek juga udah dapat temen baru" Jawab kathrin
"Ooh iya? Siapa aja temennya adek? Kenalin dong sama bunda" Ucap bunda nya antusias
"Nama nya kak indah, kak Marsha, sama kak ashel bun. Mereka semua Ketua ekskul di sekolah, mereka juga jago pembelajaran peminatan" Jelasnya
"Waah bagus dong, jadi adek kelas berapa disana? Dipindahin atau masih kelas yang tadi?" Tanya ayah
"Pindah yah, adek kelas IPA 1, wali kelas nya ibu sisca. Tau ga sih yah bun, bu sisca itu lucu banget. Suka ngelawak dikelas, baru kali ini ada guru mapel IPA yang ga killer" Jelasnya lagi
"Besok ajak temen adek ke rumah ya, bunda mau kenalan" Pinta bunda
"Nanti adek bawa temen kerumah, malah bunda sama ayah ga ada lagi" Tak lupa memancungkan bibir mungilnya
"Ada dek, besok bunda ga ngajar, bunda mau cari art sama sopir buat adek"
"Ayah juga usahain pulang cepat besok biar ketemu temen adek"
"Tapi janji ya, jangan bilang ke temen adek kalo ayah itu TNI dan bunda itu dosen"
"Hmm, masih sama tenyata yah, adek kenapa sih ga mau temen adek tau?"
"Iya ni adek, ayah susah payah jadi TNI, biar anak ayah bangga punya ayah seorang TNI. Ini adek malah ga mau ngakuin ayah nya" Ucap ayah sedikit kecewa
"Ayah, bunda, adek bukan ga main ngakuin ayah bunda, adek juga bangga banget punya ayah TNI dan bunda seorang dosen. Tapi adek ga mau temen adek tau, nanti temen adek malah ngira nya adek sombong. Terus mereka juga takut sama ayah, adek ga mau temen adek ngerasa ga nyaman" Jelas sang anak
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta, Tahta, IPA
Teen FictionAnak orang kaya dengan segala hal yang bisa ia dapatkan. Cerita ini murni khayalan / fiksi dari pikiran ku sendiri. Jangan dibawa ke dunia nyata yaa. Dan ini juga cerita pertama yang berani aku publish