Unstoppable

1

Namikaze, siapa yang tidak mengenali nama tersebut. Nama yang digunakan sebagai suatu perusahaan Namikaze Corp. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Peralatan elektronik rumah tangga sehari-hari hingga elektronik yang digunakan untuk militer sebagian berasal dari perusahaan ini. Naruto Namikaze, Sang pewaris tunggal dan penerus yang sangat kompeten karena kejeniusannya namun ia bersembunyi dengan nama Golden Fox dalam setiap acara dan menggunakan topeng dalam setiap kesempatan. Hal ini ia lakukan untuk menyembunyikan identitas miliknya, awalnya ia lakukan untuk minatnya namun Namikaze Minato, sang ayah memintanya untuk selalu memakai identitas tersebut agar Naruto dapat terhindar dari musuh bisnis Ayahnya. Kushina Uzumaki juga mendukung hal tersebut sehingga anaknya dapat tumbuh layaknya anak pada umumnya. Dan juga ia menggunakan marga Uzumaki karena Uzumaki merupakan marga dari sebuah pengusaha bahan makanan pokok sehingga dengan harapan menjauhkan Naruto dari masalah yang mungkin terjadi.

Naruto kini memasuki sekolah SMA, karena ia ingin lebih mandiri ia memutuskan untuk memasuki sekolah elite di jepang. Naruto mengecat rambutnya dari pirang menjadi merah untuk menutupi identitas miliknya sebagai Namikaze. Sekolah yang memberikan asrama untuk muridnya tinggal dan sekolah paling tinggi kompetisi antar siswanya. Karena disini semuanya memulai dari nol, tidak ada peran dari keluarga, tidak peduli berasal dari mana karena seluruh kehidupan selama 3 tahun akan dijalankan oleh siswa tersebut seorang.

Naruto kini beada di gerbang sekolah dan berjalan untuk menuju aula tempat para peserta didik berkumpul untuk pertama kalinya sebagai acara penyambutan.

"Kenapa saat di bis kau daritadi melihatku?" Tanya seorang gadis berambut hitam panjang diatas tangga sekolah, di depannya terdapat seorang pria dengan rambut coklat tanpa ekspresi.

"Ah, maaf. Aku hanya memiliki pemikiran yang sama denganmu ketika di bus"ujar pria itu dengan tanpa ekspresi. "Aku tidak menyerahkan tempat dudukku, karena aku tidak ingin ikut campur permasalahan orang lain" ujar sang gadis kemudian perhatiannya tertuju pada Naruto yang melihat interaksi mereka berdua.

"Ada masalah denganmu?" Tanya gadis itu dengan ketus. "Tidak, hanyasaja tidak baik untuk pasangan ribut di ruang umum" balas Naruto sambil menutupi mulutnya dengan kepalan tangannya.

"Aku, dan dia, argh sudahlah" sang gadis frustasi kemudian pergi dengan amarah yang cukup tinggi. "Ada masalah apa hingga kalian berdebat seperti tadi?"tanya Naruto pada pria tadi.

"Hanya kesalah pahaman, dan kami bukan pasangan" balas pria itu dengan singkat dan masih tanpa ekspresi. "Begituya, sepertinya kau murid baru sama sepertiku, aku Uzumaki Naruto" ujar Naruto sambil berkenalan.

Pria itu menatap Naruto sebentar dan berkata "Kiyotaka Ayanokouji" balas Ayanokouji. "Kiyotaka kah kalau begitu panggil aku Naruto karena aku alergi dengan formalitas" balas Naruto sambil tersenyum kemudian mereka memasuki aula sekolah bersama

Di Aulia

"Perkenalkan saya Manabu Horikita, saya merupakan ketua osis dan sebagainya perwakilan dari para kakak kelas saya akan menyampaikan beberapa harapan dan wejangan. Perlu diketahui bahwa kalian saat ini memasuki sekolah yang terbaik di negara ini. Ini dengan menjamin bahwa kehidupan kalian setelah lulus akan mudah dalam diterima disebuah universitas atau perusahaan. Namun itu tidak terlepas dari rekam jejak dari para alumni sekolah ini. Oleh karena itu kami harap para siswa baru dapat meneruskan jejak dan menjaga kehormatan sekolah ini"ujar Manabu sambil menekankan beberapa kata untuk siswa baru

Di kelas

Naruto masuk dengan nilai yang ia atur seperti siswa pada umumnya namun diantara batas minimal untuk memasuki sekolah tersebut. Ia masuk kedalam kelas D yang mana merupakan kelas terendah di sekolah tersebut.

Seluruh peserta didik baru Sekolah Elite kini sudah duduk di bangkunya yang terletak di paling belakang dekat dengan jendela karena ia dapat leluasa untuk melihat awan ketika sedang bosan. Naruto berada di kelas yang sama dengan Ayanokouji dan gadis yang ia ajak berdebat tadi