"jadi kenapa kau menemuiku Uzumaki, istirahat akan selesai dan pelajaran akan segera dimulai" Sae menghisap rokoknya dan melirik Naruto yang ada dibelakangnya. "Aku akan membeli 1 nilai Sudou darimu"
"Hahaha kau bahkan berencana membeli nilai?" Tawa Sae sambil memegangi perutnya. "Aku memahami kemampuanmu tapi melihat dirimu yang bergerak sendiri seperti ini membuatku menyesal"
"Apakah masyarakat di Jepang diperlakukan secara adil?" Naruto bertanya. "Masih begitu banyak kesenjangan yang terjadi diantara masyarakat, dan menurutku tidak" jawab Sae
"Tidak, karena dimataku, kekuatan dapat merubah segalanya jadi memang keharusan untuk diperlakukan secara tidak adil. Semakin kuat maka kau akan diperlakukan dengan baik dan sebaliknya" balas Naruto
"Kami juga akan membantu untuk membelinya" Horikita datang bersama dengan Ayanokouji. "Ha tak kusangka kalian akan bergerak bersama, aku akan menjualnya untuk 100.000 poin"
Horikita cukup panik karena tidak tahu bahwa poin tersebut akan tercapai stau tidak bahkan jika ia memberikan seluruh poin miliknya. "Kalian 30" ucap Naruto kemudian keduanya mentransfer poin dan Naruto membayar langsung ke Sae.
"Kami bayaran langsung" Naruto kemudian pergi"Jadi ide siapa untuk membeli soal lama dan membuat sudou mengingat jawabannya, itu merupakan ide yang sangat sesuai untuk permasalahan kalian" Sae penasaran siapa kah otak dari ketiganya
Ayanokouji dan Horikita tidak menjawabnya dan pergi ke kelas. Dan muncul kerutan di kening Sae. 'seperti inikah perlakuan oleh guru yang memberikan bantuan'
Kelas
"Syukurlah sudou kau tidak jadi dikeluarkan" Ike menepuk pundak Sudou. "Yaa ini semua merupakan keajaiban" Yamauchi menambahkan
"Kita masih memiliki ujian lain kedepannya" Horikita mengingatkan. "Itu berarti kita haru belajar lagi kedepannya" Sudou merasa depresi kembali tapi dia beruntung tidak jadi dikeluarkan.
"Oh iya siapa yang menang diantara kalian bertiga?" Tanya Naruto. "Sial aku melupakannya, tapi tidak ada yang bisa mengungguli Kushida" jawab Ike depresi kembali.
Dan di kelas saat ini tidak ada yang mengungguli nilai Horikita sehingga tidak ada yang mendapatkan 10.000 poin. Tapi merupakan kemajuan yang cukup baik sejauh ini.
"Semoga tidak ada masalah lain" Naruto menghela nafas dan mulai melamun yang ada dibayangkannya adalah Ichinose sudah lama sejak ujian ia tidak bertemu.
Sepertinya dia sedang beruntung karena Ichinose mengajaknya untuk bertemu sepulang sekolah. Dan ia menjadi tidak sabar untuk segera menemuinya
Sepulang sekolah
Kini Naruto menuju lokasi yang diminta oleh Honami. "Ichinose san, aku menyukaimu berpacaranlah denganku" seseorang menembak Honami di depan Naruto. Dari pandangan Naruto laki-laki tersebut seperti maniak yang mengincar gadis karena tubuhnya. "Maafkan aku, aku sudah memiliki orang yang kucintai" Honami menundukkan badannya.
Srak
Naruto yang hendak pergi dengan hati-hati tapi seketika menginjak daun kering dan mendistrak kedua orang tersebut. Sang siswa asing tersebut kemudian berlari untuk pergi dari sana. "Sepertinya aku mengganggumu" Naruto tertawa kikuk dan menggaruk tengkuknya
Ichinose tidak menjawabnya dan langsung menerjang. Naruto menghela nafas dan membalas pelukan Honami. Beberapa saat kemudian setelah Honami merasa tenang. "Jadi..."
"Aku mencintaimu Naruto kun, sudah terlalu lama aku memendamnya dan kini aku sudah mengungkapkan apa yang kurasakan" sebuah jawaban tegas dan tanpa keraguan sama sekali. Baru kali ini seseorang melihatnya sebai Naruto bukan sebaik pewaris sah Namikaze ataupun Uzumaki. Data yang ia peroleh selama ini terfalidas dengan pernyataan Honami
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable
FanfictionFanfiction Crossover Naruto x Classroom Of The Elite Genre = Romance Naruto merupakan jenius yang lahir dari keluarga Namikaze yang memasuki sekolah elite. Naruto menyamar sebagai orang yang berisik dan ceroboh untuk menutupi kecerdasannya. Selain...