5

176 9 0
                                    

Kini para siswa masih menikmati waktu bermain mereka karena besok kapal akan mencapai tujuan. Naruto berada di cafe yang di depannya terdapat kolam renang dia sedang menikmati es lemon miliknya. Sedangkan Ichinose bersama teman-teman perempuan berjemur tidak jauh dari sana dan masih dalam cakupan penglihatan Naruto

Horikita dan Ayanokouji sedang berbicara tapi mereka di datangi oleh Ryuen. Ryuen memegang dagu Horikita dan memfoto dirinya. Tak lama kemudian muncul seseorang perempuan

Mio ibuki "Ryueen aku tidak setuju dengan caramu memimpin kelas ini dengan kekerasan" Ryuen hanya mengkode Albert untuk menyerang Ibuki hingga terjatuh.

"Sialan, ada yang harus kita diskusikan" Mio sambil memegangi perutnya dan berusaha untuk berdiri. "Ya akan kita diskusikan sata dikamar berdua" balas Ryuen kemudian pergi bersama Albert.

Ayanokouji pun berusaha untuk membantu Ibuki untuk berdiri dan langsung ditepis oleh Ibuki. "Aku tidak membutuhkan bantuanmu" Ibuki dengan angkuh lalu pergi dari tempat itu.

Naruto mendatangi mereka berdua. "Sudah bagikan suami istri ini?" Tanya Naruto. "Apa maksudmu?" Tanya Horikita dengan ketus.

"Bukankah kau beberapa kali memukul Ayanokouji, dari kasus setelah Sudou dan Ketika habis di kolam renang" Naruto membalas dengan enteng. Muncul kedutan di kening Horikita kemudian pergi dari sana.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Naruto basa basi. "Mengikuti alur" jawab Ayanokouji kemudian melihat Naruto seolah berkata 'kau?'. "Menyiapkan popcorn dan minuman dingin" balas Naruto simpel.

"Ah seperti ada kehebohan disana" Naruto dengan cukup keras sambil menunjuk teman sekelas yang sedang bermain voli air. "Ayo Kiyopon, jangan sampai ketinggalan" teriak Naruto lalu berlari menuju lokasi

"Sepertinya aku akan mengungkapkan perasaanku pada Kikyo" Ike dengan semangat. "Aku mendukungmu" Yamauchi dengan seru. "Berjuanglah prajurit" Sudou dengan terharu.

"Entah apa yang mereka rencanakan kali ini" Naruto menghela nafas. Mereka kemudian pergi mengamati Ike yang bertemu dengan Kikyo.

Dan disinilah Naruto, Ayanokouji, Sudou, dan Yamauchi. "Jadi ada urusan apa Kanji kun?" Tanya Kikyo dengan imut. "Begini Kushida chan, bukankah kini sudah cukup lama kita mengenal jadi..

Bolehkah aku memanggilmu dengan nama depanmu?" Tanya Ike dengan mengerahkan kekuatannya. "Begitu ya, tentu saja Kanji kun" Jawaban Kikyo sambil berpose imut.

"Terima kasih Kikyo chan" teriak Ike semangat. "Fu fu, tentu Kanji kun" balas Kushida sambil berjalan pergi. "Yotta, dia berhasil" teriak Sudou dan Yamauchi.

Naruto menepuk jidatnya dan Ayanokoujin menghela nafas. Mereka lega trio ini tidak menyebabkan masalah. "Ayanokouji, bisakah kau memberitahu nomor Airi chan? Aku ingin seperti Ike" Tanya Yamauchi dengan semangat

"Kenapa?" Tanya Ayanokouji balik. "Karena aku sadar tidak bisa mendapatkan Kikyo tapi untuk gadis seperti Airi, dengan bersikap seperti anak baik dan membantunya pasti dia akan terpikat" jelas Yamauchi.

"Kalau begitu bukankah lebih baik kau memintanya sendiri sebagai langkah awal" saran Ayanokouji. Yamauchi pun berpikir sejenak dan menjabat tangan Ayanokouji "Terimakasih atas sarannya!"

"Naruto kau tau nama depan Horikita?" Tanya Sudou sambil membayangkan sesuatu. "Nama depannya adalah Suzune" jawab Naruto sambil berpikir

"Hm hm suzune chan kah, sangat manis, bahkan mudah untuk diingat ... jadi bagaimana dengan harimu Suzune chan, tidakkah kau terlalu banyak mengurung di kamar" Sudou memegang tangan Naruto dan menutup matanya

"Kau bodoh kah, aku Naruto dan aku normal" Naruto menjitak kepala Sudou agar dirinya sadar. Tapi bukannya sadar Sudou malah semakin membayangkan sesuatu

UnstoppableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang