Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Haii semuanya! Bagaimana kabarnya? Baik, Alhamdulillah kalo baik. Semangat beraktivitas semoga segala urusannya berjalan dengan baik Aamiin.
Siapa nih yang kangen sama dokter angkasa dan Azahra? Pastinya kangen ya. Okee tanpa menunggu lama-lama lagi yuk langsung baca aja.
BINTANGMU SEMANGATKU GUYS JANGAN LUPA DI TEKAN TOMBOL BINTANGNYAA DI SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR PADA IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA SAYA.
Ambil baiknya buang buruknya.
HAPPY READING 🧡
"Jatuh cinta pada orang yang cintanya lebih besar, maka kamu akan menemukan sabar tiada batas, ruang maaf yang sangat luas, bahkan tempat bernaung aman yang kau sebut rumah."
•[Azahra Gevanya Auristtela]
Kini Azahra sudah di ada di kamarnya, bahkan angkasa memanggil dokter Ana untuk memeriksa istrinya untuk di periksa. Mertua dan orang tua angkasa sudah berada di rumahnya sejak 1 jam yang lalu.
"Apa yang terjadi pada Zahra nak?" Tanya sang umi dengan nada yang bergetar menahan tangis.
Angkasa kemudian menceritakan semua yang dia lihat saat dia pulang untuk mengambil handphonenya yang tertinggal di ruang kerjanya. Yang mana membuat mertua dan orang tua angkasa kaget dengan kejadian yang diceritakan oleh angkasa barusan.
"Maaf bunda...umi, angkasa gagal menjaga Zahra dan gagal menjadi suami bagi Zahra" ujarnya dengan nada yang bergetar menahan tangis
Bunda dan umi langsung menghampiri angkasa dan menenangkannya, "nak, ini bukan salah kamu. Kamu ngga perlu merasa bersalah, ini sudah takdir nak" ujar sang umi
Angkasa kemudian mengangguk dan memeluk bundanya, dan mengelus punggung putranya agar tenang.
"Lalu, apa Sekarang kamu tahu dimana ayah kandung Zahra nak" tanya sang Abi
Angkasa hanya menggelengkan kepalanya, "saya tidak tau Abi, karena saat saya menghampiri Zahra. Beliau sudah tidak ada disana" jelas Angksa
"Baiklah untuk masalah ini nanti kita bisa urus nanti, kita fokus ke Zahra dulu" ujar Ayah Abizar menepuk pundak sang putra seakan memberikan dukungan
Cklek!
"Bagiamana keadaan Zahra dok?" Tanya sang Abi pada dokter ana yang kini baru saja keluar
Dokter ana menghela nafas panjang, "keadaannya agak sedikit kurang baik, ini di karenakan stres dan juga Zahra mungkin masih ingat trauma dengan ayahnya, jadi saran saya mereka jangan bertemu dulu agar keadaannya tidak semakin memburuk." Jelas dokter ana
Angkasa memijat pelipisnya pelan, ia tidak menyangka bahwa traumanya akan Sampai seburuk ini.
"Dokter angkasa, saya ingin membicarakan sesuatu dengan anda mengenai lebih lanjut keadaan istri anda." Ujar Dokter ana
Angkasa mengangguk, "kami ikut, kami akan membantu" ujar dokter Zaky yang dibalas senyum tipis oleh Angkasa
"Kalian masuk saja, angkasa mau bicara sebentar mengenai keadaan azhara lebih lanjut" ujarnya yang di angguk i oleh mertua dan orang tuanya
Diruang tamu.....
"Jadi bagaimana dok?" Tanya Angkasa
"Jadi begini saya ingin dokter lebih memperhatikan zahra, sepertinya trauma yang di alami olehnya ini sedikit lebih berat. Jadi saya harap dokter lebih berhati-hati lagi. Jujur saja keadaan Zahra sebelumnya juga cukup buruk dan hampir saja meregang nyawa. Saya juga yakin anda paham dengan maksud saya karena anda adalah seorang Dokter spesialis kesehatan jiwa (Psikiater) jadi saya telah meresepkan obat yang biasanya di minum oleh Zahra, berikut obat yang sudah saya resepkan." Jelas dokter ana dan memberikan secarik kertas yang berisi resep obat zahra
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Azahra sampai terjadi seperti ini?" Tanya Gus Reyhan pada dokter ana
Dokter ana kemudian menceritakan segala hal yang di alami oleh Zahra di masa lalu. Keempat dokter itu kemudian mengangguk paham dan merasa sedih atas apa yang terjadi di masa lalu istri sahabatnya itu.
"Baiklah, saya sudah selesai. Kalau begitu saya Pamit dulu. Semoga Zahra cepat sembuh ya dokter angkasa."
Angkasa kemudian tersenyum tipis, dan Zaky mengantarkan dokter ana keluar.
Kini angkasa, Gus Reyhan dan Arthan hanya duduk diam," jadi sekarang kamu mau bagaimana angkasa? Masalah ini cukup serius Bahkan ini mengancam kesehatan Zahra juga yang sedikit memburuk." Ujar Arthan
Angkasa kemudian mengangguk paham,"saya tahu itu, saya juga akan menyelesaikan masalah ini dan mencari ayah kandung Zahra." Jelas Angkasa
"Kita bakal siap bantu buat cari ayah kandung Zahra, lagian kita ada beberapa kenalan kan?jadi bakalan gampang buat nemuin dia."sahut Zaky yang baru saja masuk ke ruang tamu
Gus Reyhan mengangguk,"benar kata Arthan dan Zaky, kita bakalan siap bantu kamu. Sekarang kamu fokus dulu ke istrimu masalah ini nanti kita bicarakan setelah Zahra sembuh total" jelas Gus Reyhan yang disetujui oleh ketiga dokter tersebut
Angkasa tersenyum tipis dan mengangguk, kini dia harus fokus pada kesehatan istrinya terlebih dahulu.
Cklek!
Angkasa membuka pintu kamar, dan menemukan sang istri yang duduk di ranjang menatap jendela yang kini terlihat mendung yang menandakan hujan segera tiba.
Mertua, orangtua dan sahabatnya sudah pulang ke rumah masing-masing. Dan akan kembali kesini besok pagi.
Angkasa kemudian duduk di hadapan istrinya dan menggenggam tangan zahra, "sayang..."panggil lembut pada istrinya, Zahra
Tes!
Air mata Zahra kembali menetes saat suaminya memanggilnya. Kemudian tubuh bergetar itu di peluk oleh angkasa, mengelus lembut punggung istrinya agar tenang.
"Gapapa, saya disini....jangan takut ya Huamirah." Bisiknya lembut pada telinga Zahra
Malam itu di kamar terdengar Isak tangis Zahra yang menggema, tapi kalau dulu Zahra menangis sendiri dan memeluk dirinya sendiri. Kini ada seseorang yang siap memeluknya disaat dia sedih dan jatuh, dia adalah suaminya. Angkasa Al-Zyan Utsman.
"Terimakasih mas.." ujarnya lirih yang kini sudah terlelap dalam tidurnya
TBC
Haii haiii! Gimana untuk part ini apakah seru? Pastinya harus seru ya.
jangan lupa di share sebanyak-banyaknya ke teman-teman ya dan vote sebanyak-banyaknya.
See you next time para pembaca sekalian.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER ANGKASA
Teen FictionHATI-HATI TYPO BERTEBARAN ‼️ Start: 13 September 2023 End:- Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ada baiknya baca deskripsi ceritanya dulu yee, biar tau alurnya. Cerita ini adalah lanjutan dari Gus Reyhan, hanya saja di sini yang saya cerita...