Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Haii semuanya! Gimana kabarnya? Baik, Alhamdulillah. Yang lagi sedih tetap semangat yaa. Maaf banget ya kayaknya lama banget nih saya update, soalnya lagi mau persiapan buat ujian jadi waktunya agak mepet. Tanpa menunggu lama-lama lagi yuk langsung baca aja yaa.
BINTANGMU SEMANGATKU GUYS JANGAN LUPA DI TEKAN TOMBOL BINTANGNYAA DI SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR PADA IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA SAYA 🙏🏻.
PERHATIAN‼️ TYPO BERTEBARAN.
Ambil baiknya buang buruknya.
HAPPY READING 🧡
"Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, maka aku pasti akan memohon kepada Allah supaya menganugerahiku selalu dekat denganmu."
•[Angkasa Al-Zyan Usman]
Angkasa menelusuri koridor rumah sakit dengan sesekali menyugar rambutnya kebelakang akibat rambut depannya. seperti biasa tatapan dingin serta wajah datar Angkasa berjalan untuk menemui istrinya yang katanya sudah ada di rumah sakit.
Sesampainya, Angkasa tidak melihat keberadaan istrinya, disana hanya ada Gus Reyhan, Zaky juga Arthan yang tengah siap-siap untuk pulang juga.
"Loh Zahra mana?" Tanya Angkasa masuk dengan kedua tangan dimasukkan, Kesaku celananya.
"loh emang mau kesini? Kayaknya tadi udah duluan dia" saut Arthan mengerutkan keningnya,
"kemana?"
"Saya kira nyamperin kamu tadi" ucap Zaky menatap bingung angkasa "saya belum ketemu dia, makanya saya jemput kesini"
"Di parkiran mungkin nunggu disana" saut Arthan.
"Nah bener, tumben pinter" timpal Zaky melirik Zaky dengan tatapan mencibir.
"Astaghfirullah, kamu kira saya bego apa" sewot Arthan.
"Bukan bego mau mendekat kearah gak waras kalo kamu" angkasa tak memperdulikan keduanya, la menatap Gus Reyhan yang diam saja "Han, nanti kamu wakilin rapat saya ya, saya mau cari Zahra dulu" ucap angkasa yang diangguki Gus Reyhan.
"Saya cari Zahra dulu, assalamualaikum" pamitnya pada mereka.
"Walaikumsalam. Eh bentar, kamu liat Liana gak?"
"diparkiran" jawab angkasa langsung meninggalkan mereka.
Angkasa melangkah keluar, ia ingin mencari Istrinya seperti usulan Arthan, perempuan itu memang suka sekali menunggunya di parkiran. Sesekali angkasa mengedarkan pandangannya takut jika Zahra sudah keluar dari parkiran rumah sakit.
Dan tak sengaja matanya melihat Zahra tengah mengobrol dengan orang lain, dari kejauhan angkasa menajamkan matanya melihat siapa yang sedang mengobrol dengan istrinya.
"Itu kan cowok yang waktu itu, mau apa lagi dia" gumam angkasa langsung menghampiri keduanya.
Disisi lain... Sepulang dari supermarket Zahra berdiri di parkiran rumah sakit dan bertemu dengan teman pondhoknya saat SMP dulu, Ali namanya.
"Assalamualaikum Ali" ucap Zahra saat ali keluar. "Wa'alaikumussalam, eh Zahra, udah lama ngga ketemu ya?" kaget Ali
"Iya, katanya kamu kerja di sini sekarang? Oh iya kamu mau ngomong apa tadi?"
"Iya jadi aku mau undang kamu diacara masjid besar AN-Nur, sekalian pembagian sedekah disana" Zahra mengangguk faham, "dari rumah sakit atau umum?"
"Umum ra, aku ngadain sama pihak masjid. Gimana kamu bisa gak? Aku baru disini jadi yang akrab sama kamu aja"
"Bo- eh, nanti aku kabarin kamu lagi ya" mau mengatakan iya, angkasa belum izin pada suaminya.
"Oh oke, nanti kabarin ya" "Oke" Ali tersenyum
"Ekheem" dehem angkasa pada keduanya, antesi Zahra dan Ali pun teralih. Zahra mendelik kaget melihat kedatangan suaminya, sedangkan Ali mengerutkan keningnya tidak tahu siapa angkasa.
"Mas angkasa" gumam Zahra "Pulang" ucap angkasa tanpa bantahan dengan mata yang tak lepas dari ali.
"Al aku pulang dulu ya, assalamu'alikum" pamit Zahra cepat-cepat, jika tidak singa itu akan mengamuk sebentar lagi.
"Wa-wa'alaikumussalam" jawab ali mengangguk ramah.
Zahra menarik tangan angkasa agar meninggalkan Ali, badan angkasa sudah kaku seperti tengah menahan kesal, angkasa menarik tangan perempuan itu dengan sedikit keras.
Angkasa menatap dingin kearah istrinya, melihat itu Zahra menebak pasti laki-laki
itu marah "Aku bisa je-"
"Jangan bilang apapun, masuk mobil"
potong angkasa cepat. Zahra menghela nafas,lalu berjalan mendahului angkasa.
Didalam mobil angkasa masih dia
saja, Zahra yang sudah gatal ingin menjelaskan pun memilih memberikan diri untuk berbicara. "Ali ngajak aku-""Siapa yang nyuruh kamu ngomong" sergah angkasa dengan wajah datarnya.
"Aku gak mau kamu salah faham,dengerin aku dulu" kekeh Zahra.memohon.
Angkasa menoleh " harusnya kamu izin dulu kalo kamu mau ketemu laki-laki ain" ucap angkasa.
Zahra tersenyum tipis, "oke, aku salah mas. Maaf ya, tadi keburu jadi gak sempet" rayu Zahra dengan mengelus bahu angkasa .
"Saya gak suka sayang "
"Iya sayang iya, udah jangan kesel gitu mukanya" goda Zahra dengan senyum manisnya.
Angkasa memalingkan wajahnya saat Zahra tersenyum begitu manis, gagal sudah acara merajuknya. Angkasa menyenderkan punggungnya, menyugar rambutnya kebelakang.
"Potong kenapa sih rambutnya, udah lebat gitu juga" omel Zahra
"Gak mau"
"Sini aku iketin, biar gak riweh liatnya"
Angkasa pun mendekatkan diri kearah zahra dengan menundukkan kepalanya sedikit, Zahra mengambil karet yang selalu tersedia di dashboard mobil laki-laki itu. Dengan segera Zahra mengikat rambut angkasa, walau tidak semua setidaknya laki-laki itu tidak riweh dengan rambutnya sendiri.
"Nah udah" Zahra memegang dagu angkasa agar mendongak sedikit, ia merapikan anak rambut yang masih berserakan di pelipis laki-laki itu. Angkasa terkesima melihat betapa cantik istrinya, sedekat itu membuat Angkasa puas menatap perempuan Didepannya kini.
"Udah yuk pulang" Zahra beralih menatap angkasa dengan posisi yang sama. Mata keduanya bertemu.
"Sini cium dulu sayang" rengek angkasa dengan wajah lelahnya. Zahra terkekeh gemas, baru beberapa menit lalu wajah itu seperti singa galak tapi sekarang berubah.
sudah menjadi kucing imut nan lucu.
Zahra mengecup bibir angkasa sekilas membuat laki-laki itu tersenyum sumringah.
"Ok, ayo pulang" Ucapnya langsung menjalankan mobilnya.
TBC
Haiiii, gimana untuk bab ini? Kamu suka ngga? Saya harap kamu suka sama bab ini yaaa.
SAHRE dan Vote sebanyak-banyaknya yaaa!
Bay Bayy para pembaca sekalian ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER ANGKASA
Teen FictionHATI-HATI TYPO BERTEBARAN ‼️ Start: 13 September 2023 End:- Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ada baiknya baca deskripsi ceritanya dulu yee, biar tau alurnya. Cerita ini adalah lanjutan dari Gus Reyhan, hanya saja di sini yang saya cerita...