DATANG TAMU BULANAN

151 9 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Haloo halooo! Gimana nih kabarnya? Baik, Alhamdulillah...

Maaf yaa udah lama banget ngga update, dan agak kaget cerita dokter angkasa udah 1 RB pembaca. Saya ucapkan terimakasih banyak telah vote dan Share sebanyak-banyaknya cerita saya. Tanpa kalian juga cerita ini dan karya" saya tidak akan sampai di titik ini. Mohon maaf ya jika sekiranya ada kata" ataupun ketikan saya yang membuat kalian tersinggung saya mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏🏻.

Tanpa menunggu lama-lama lagi, yuk langsung baca aja..

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN ‼️










Ambil baiknya buang buruknya.








                   HAPPY READING 🧡

"Allah akan menolongmu disaat yang tepat, jangan khawatir." 

••[Azahra Gevanya Auristtela]

"Ya Allah, mas Angkasa" pekik Zahra  

"Ini juga pakai sepatu taruh di rak, jangan sembarang kayak gini mas. Terus itu juga dasinya jangan di taruh sembarangan gitu. Ini juga malah ngga jadi mandi!" Cerocos Zahra panjang lebar 

Keduanya sudah datang dua jam yang lalu dari rumah sakit. Zahra berada di bawah untuk memasak menu makan malam, setelah selesai memasak kemudian naik ke atas untuk memanggil suaminya. tapi ternyata suaminya itu belum mandi. 

"Ya Allah sayang, dari tadi ngomel-ngomel terus" ujar Angkasa yang duduk di sofa 

"Sana mandi mas, bukanya duduk sambil main hp gitu" omel Zahra 

"Cape sayang, 2 menit lagi ya?" 

"Ngga ada 2 menit sana cepet mandi biar hilang cape nya " 

"Sebentar sayang yaa" mohon angkasa 

"Mandi ngga mas?" 

"Sayangggg" 

Zahra menghela nafas panjang, " ya sudah ngga usah makan" 

"Kita makan di luar aja ya?" 

"Nanti ku usir abang-abangnya" 

"Loh, kok begitu?" Celetuk angkasa 

"Terserah deh mas" ujar Zahra yang mulai kesal

Zaki tersenyum melihat kekesalan istrinya, ia berhasil membuat perempuan itu kesal.

"Mandi gak?" Zaki menggeleng.

Karena kesal Zahra pergi keluar kamar, wajahnya sudah memerah menahan emosinya pada suaminya itu. Zahra tau Angkasa hanya  mengerjai dirinya namun kali ini zahra benar-benar sangat kesal, ditambah lagi baru selesai memasak, kamar juga belum dibereskan dan terakhir sang suami malah memancing kekesalannya.

Dea duduk diatas sofa dengan marah, ia melihat keadaan ruang tamu yang belum ia bereskan, sudah masuk waktu sore tapi Dea belum apa-apa hanya memasak untuk Zaki.

Zahra menghela nafas panjang, memejamkan matanya sebentar. Ia harus bisa Kendalikan emosi, jangan sampai karna hal kecil ia marah-marah tak jelas.

Angkasa turun dengan celana pendek dan kaos santai rumahan, dengan rambut basah laki-laki itu sudah selesai Mandi. Angkasa menghampiri istrinya yang memejamkan matanya disofa.

"Marah yaa?" Tanya Angkasa hati-hati.

"Pikir Sendiri mas" ketus Zahra tanpa menatap

"Maaf, bercanda tadi sayang"

"Gak lucu mas, aku cape habis masak, rumah belum aku beresin, kamar berantakan mas"

"Iya maaf" angkasa menundukkan kepalanya, ia merasa sudah kelewatan mencandai istrinya.

Zahra  memejamkan matanya kembali, mengatur emosinya agar tidak meledak kali ini.

"Makan dulu sana mas" ujar Zahra 

"Sama kamu ya?" rengek angkasa 

"Lagi gak nafsu mas, jangan paksa. Kamu makan sendiri" ucap Zahra  yang mau dibantah, ia beranjak berdiri dari sofa.

"Tunggu" ucap angkasa sedikit berteriak membuat Zahra membalik-balikkan badannya.

"Kamu-" ucap angkasa terhenti, Zahra  mengerutkan keningnya.

"Kamu haid?" Tanya Angkasa dengan wajah cengo, "ada darah"

Zahra langsung melirik kebelakang, dan benar saja ada bercak darah disana. Wajah Zahra  memerah, bisa-bisanya ia kepergok suaminya sendiri.

"Pantes ngamuk dari tadi" batin angkasa mendekat kearah zahra.

"Sana ganti dulu, nanti makan bareng. Aku tunggu dibawah" suruh angkasa dengan begitu lembut yang mampu membuat Zahra  terhipnotis. Rasa kesal dan marahnya seakan hilang entah kemana.

"Apa perlu aku gendong sayang?" Tawar angkasa, dengan cepat Zahra menggeleng, lalu ia segera naik ke atas.

Angkasa tersenyum sendiri saat melihatnya.

"Gemes sekali ya Allah" gumam angkasa yang gemas sendiri pada istrinya 

"Ya Allah malu banget kepergok suami sendiri" batin Zahra yang kini sudah selesai dari kamar mandi 

"Sekarang malah jadi malu kalo ketemu mas angkasa gara-gara kejadian tadi, tapi gimana ini masak mas angkasa makan sendiri" ujar Zahra yang merana sendiri

Zahra pun menghela nafas pelan dan membuka pintu kamar nya, "selagi mas angkasa ngga bahas kejadian tadi ngga papa. Ayo semangat Zahra, walaupun malu sedikit." 

Keduanya pun makan malam bersama dengan nikmat dan di iringi canda dan tawa di obrolan mereka. 
















TBC 






Hai haii guys, gimana untuk bab ini? maaf ya jika sekiranya ada typo di bab ini soalnya  ngga saya revisi dulu karena lagi banyak tugas dan kegiatan di luar jadinya kadang sempet dan kadang ngga sempet revisi setiap babnya hehe.

Jangan lupa buat vote and share sebanyak-banyaknya ke teman-teman ya biar rame dan ikutan baca juga cerita ini.

Dan thank you buat 1rb cerita ini tanpa kalian cerita ini ngga akan ramai dan seseru ini. Okee ketemu lagi nanti yaaa.

Dadah para pembaca sekalian.

DOKTER ANGKASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang