Hari ini hari yg ditunggu tunggu para readers wkwk. Gracio dan shani melangsungkan pernikahan di Jogja, walaupun ini pernikahan kedua bagi gracio tapi ia tidak mau egois karna ini pernikahan pertama bagi shani dan dia mau bikin pengalaman nikah yg katanya jadi princes sehari untuk shani.
Mereka nikah di gedung yg sudah disiapkan oleh bobby dan Kinal, banyak tamu undangan yg hadir apalagi kerabat dan rekan kerja Kinal dan gracio turut hadir di hari bahagia ini."Bagaimana para saksi sah."
"Sah, allhamdulilah"
(Author langsung aja ya soalnya takut salah dalam hal ini)
Shani berjalan menghampiri Gracio dengan digandeng oleh adik dan koko nya.
Setelah sampai shani mencium tangan gracio lalu gracio mengecup kening shani.
Proses proses pernikahan telat mereka lewati, dan sekarang tamu sudah mulai sedikit.
"Capek ya.?" tanya gracio ketika melihat shani yg duduk disebelah nya.
"Cuman pegel aja kaki nya dari tadi berdiri terus" ucap shani.
"Mau istirahat aja.? Lagian tamu nya juga udah mulai sedikit" ucap gracio.
"Engga ah gak enak" ucap shani.
"Ehh mas ko aku dari tadi gak melihat chika ya." ucap shani yg mengedarkan pandangannya mencari keberadaan chika.
"Iya juga" gumam cio.
"Saya cari dulu ya" ucap cio.
"Kalo udah ketemu bawa kesini ya mas" ucap shani.
"Iyaa"
..
"Zar" ucap cio ketika melihat adiknya yg kesusahan menangkan chika yg nangis."Huuftt untung ada abang, nih anaknya nangis bang" ucap zara menyerahkan chika.
"Kenapa adek nangis hemm.? Ucap cio mencium anaknya.
"Pa pa pa pa" celoteh chika yg sudah berenti nangis
"Makasih ya zar udah jagain anak abang, abang masuk dulu ditungguin ci shani" ucap cio.
"Iya sama2 jangan lupa transfer aja" ucap zara terkekeh.
"Gampang itu mah" ucap cio berjalan masuk kedalam gedung lagi.
..
"Adek sayang dari mana aja" ucap shani ketika cup datang membawa chika."Di luar sama zara" ucap cio yg langsung duduk disamping shani dengan chika di pangkuannya.
"Sini sama tante" ucap shani yg ingin membawa chika ke pangkuannya.
"Mama shan" ucap cio.
"Ehh iya mama hehe suka lupa mama tuh muach maaf ya" ucap shani terkekeh dan mencium pipi chika.
"Kaya abis nangis" ucap shani melihat mata chika ada sisa air mata.
"Iya tadi nangis, ngantuk kali" ucap cio.
Shani pun langsung mengpukpuk chika dan benar saja gak lama kemudian chika tertidur dipangkuan shani.
"CIOOO" Teriak seseorang yg baru datang
chika yg mendengar teriakan itu terbangun karna kaget dan langsung saja shani berdiri buat menimang nimang supaya gak nangis.
"Ck bisa gak gak usah teriak2 anak gue lagi tidur" ucap cio datar.
"Ehh iya sorry2 hehe" ucap orang itu.
"Dari mana lu jam segini baru dateng" tanya cio
"Gue ketiduran capek banget lo gara2 lo" ucap orang itu.
"Bisa2 nya ya lo" ucap cio.
"Udah lah gak usah ngomel yg penting gue dateng kan, lagian bikin acara jauh banget di jogja gak tau apa gue lagi banyak kerjaan" cerocos orang itu.
"Ohh iya btw selamat ya, semoga pernikahan lo yg sekarang bisa langgeng sampai maut memisahkan" ucap nya memeluk cio erat dan dibalas erat oleh cio.
"Aamiin Makasih fen, doain gue terus ya" ucap cio.
"Pasti, btw gimana rasanya nikah 2x dan bakal unboxing 2x juga Hahahh"
"Anjirr lo" ucap cio melepas pelukannya.
"Oh iya shan kenalin ini feni sekretaris sekaligus sahabat kecil saya" ucap cio
"Ehh iya kenalin aku shani" ucap shani yg masih menggendong chika.
"Selamat ya shan, dan sabar2 aja bakal ngurus 2 bayi" ucap feni.
"Hah maksudnya kak.?" tanya shani yg gak ngerti.
"Udah jangan didengerin, sini duduk lagi pegel itu gendong chika" ucap cio dan dituruti shani.
"Sana makan dulu ben" ucap cio memanggil ben karna panggilan sayang mereka dari dulu.
"Ke kamar aja yuk biar chika bisa tidurin disana sekalian kamu juga istirahat" ucap cio.
"Tamu tamu nya gimana" ucap shani
"Udah gpp lagian ini tinggal rekan2 kerja doang, biar saya saja yg nemui mereka" ucap cio.
"Sini biar chika saya yg gendong" ucap cio menggendong chika yg tertidur pulas.
Mereka berjalan ke kamar yg telah disiapkan.
"Ehh bang mau kemana.?" tanya mami ketika berpapasan.
"Ke kamar mih nidurin chika, sekalian shani mau istirahat kasian kecapean" ucap cio.
"Ohh iya yaudah istirahat ya sayang" ucap mami mengusap pipi shani.
"Iya mi, shani tinggal dulu ya" ucap shani.
Setelah masuk kamar.
"Mas mau keluar lagi.?" tanya shani."Iya gpp kan.? Saya mau nemuin feni" ucap cio
"Ohh iya gpp, titip salam buat ka feni maaf gak bisa nemuin" ucap shani.
"Iya nanti saya sampaein, yaudah saya keluar ya kamu istirahat" ucap cio yg langsung keluar tanpa nunggu jawaban dari shani.
...
'Ben apa ini keputusan terbaik buat gue" ucap cio yg duduk disebelah feni yg lagi makan."Jangan bilang lo ragu dengan ini" ucap feni dan cio menganggukkan kepalanya.
"Gila lo, udah sah begini lo baru berpikir ini keputusan baik atau engga harusnya sebelum nikah lo pikir2 cio" ucap feni.
"Gimana gue mau berpikir fen sedangkan 2minggu setelah pertemuan pertama kita harus nikah, dan waktu itu kerjaan gue juga lagi numpuk" ucap cio.
"Terus lo mau mundur setelah kaya gini hah" tanya feni.
"Gue takut fen"
"Cio buang ketakutan lo itu, itu hanya bisa buat lo terus terusan terpuruk, dan gue liat shani gak kaya gitu dia baik cio dia tulus orang nya" ucap feni.
"Dengerin gue, buka hati lo yakinin bahwa gak semua perempuan gak kaya dia, jangan sia siakan shani cuman gara2 lo belum sembuh dari masalalu" ucap feni.
"Kalo lo gak yakin seharusnya lo batalin semua itu sebelum ketahap ini, dengan lo kaya gini udah bikin shani sakit hati, pikirin baik2 jangan mentingkan diri sendiri" ucap feni lagi.
•••
Jangan lupa vote dan komen.