Gacio tersenyum hatinya menghangat ketika melihat anak dan istrinya sedang tertidur pulas dengan chika menelusupkan wajahnya ke dada shani.
Garico berjalan ke kasur lalu dia mengangkat tubuh kecil chika.
"Sus titip adek ya" ucap cio yg menyerahkan chika ke gendongan suster nya.
"Iya pak, kalo gitu saya permisi pulang pak" ucap suster
Hemm.
Flashback on.
Setelah tamu2 udah pada pulang, gracio berjalan kearah kamarnya dan kembali berpapasan dengan mami dan suster.
"Bang chika mana.?" tanya mami
"Tidur bareng shani, kenapa.?" ucap cio
"Mau mami bawa ke hotel" ucap mami
"Kasian mi udah malem juga, besok aja bareng abang" ucap cio
"Sus lupa bawa peralatan chika, bahkan susu nya aja gak kebawa, udah sini aja mami bawa pulang ke hotel." ucap mami padahal alasannya karna dia mau cio sama shani cuman berdua aja.
"Hmm yaudah ayok" ucap cio pergi ke kamar
Flashback off.
Setelah bersih2 gracio duduk dikasur yg sedang shani tiduri, ia melihat perempuan yg sekarang menjadi istrinya tertidur dengan pulas.
"Cantik" gumam cio
"Apa aku pantas jadi suami kamu shan" gumam cio lagi. Dia menarik nafas dalam dan merebahkan tubuhnya disamping shani dengan telentang.
...
Shani bangun terlebih dahulu ketika tidurnya terganggu dengan sinar matahari yg baru muncul.
Dia membalikan tubuhnya dan melihat gracio yg masih tidur dengan menghadap ke dirinya.
Tapi merasa ada yg kurang, shani terus berpikir dan akhirnya.
"MAS!" teriak shani.
"Mas bangun mas chika mana" ucao shani lagi yg langsung duduk dan membangunkan cio.
"Apa sih shan masih pagi jangan teriak2". Ucap gracio yg terganggu tidur nya.
"Bangun dulu ih, chika gak ada" ucap shani.
"Saya masih ngantuk shan" ucap cio yg malah menarik selimutnya.
"Ih chika hilang mas!" ucap shani yg menarik selimutnya
"APAA" teriak gracio dan langsung duduk tegak.
"Masih pagi jangan teriak2" ucap shani membalikan kata2 gracio.
"Malah ngelamun ayok cari chika." ucap shani yg melihat gracio ngelamun padahal dia lagi nginget2 kejadian semalam.
"Chika gak hilang shan, dia dibawa mami ke hotel" ucap cio yg langsung merebahkan tubuhnya lagi.
"Hah kapan.?" tanya shani.
"Semalem, udah sini tidur lagi" ucap cio menarik tangan shani, shani yg gak siap dengan tarikkan itu langsung jatuh ke dada cio.
"Aduh" ucap shani
"Sttt diem saya ngantuk" ucap cio menarik shani kepelukannya.
"Aku mau mandi mas" ucap shani gugup karna posisi ini gak aman buat jantung. Dan dihiraukan oleh cio
"Mas aku laper, dari kemaren siang belum makan" ucap shani.
Dan ya ucapan nya itu berhasil membuat cio melepaskan pelukannya.
"Yaudah ayok makan" ucap cio.
"Mas kalo masih ngantuk tidur lagi aja, biar aku yg ambil sendiri" ucap shani
"Saya temenin" uca cio yg bangun dari tidur nya.
"Maaf ya mas jadi ganggu tidurnya" ucap shani yg gak enak.
"Gpp, ayok" ucap cio
"Gak mandi/cuci muka dulu gitu mas.?" ucap shani.
"Yaudah sana kamu dulu abis itu saya" ucap cio
"Iya mas".
Shani dan cio memutuskan cuman cuci muka dan gosok gigi doang, katanya biar cepet2 makan.
"Setelah ini kamu mau disini dulu.?" tanya cio disela sela makan.
"Maksudnya mas.?" ucap shani yg gak paham dengan pertanyaan cio.
"Kamu mau disini dulu atau mau langsung ke jakarta.?" ucap cio.
Shani melihat kearah cio yg sedang fokus makan.
"Mas sibuk.?" tanya shani.
"Engga, seminggu ini saya libur" ucap cio
"Kalo disini dulu gpp mas.?" tanya shani pelan2.
Gracio melihat shani dan tersenyum kecil.
"Gpp emangnya kenapa" ucap cio.
Shani menggelengkan kepanya "Makasih mas" ucap shani tulus.
"Hmm" dehem cio dan menganggukkan kepalanya.
"Chika juga disini dulu ya mas sama kita" ucap shani.
"Iya abis ini kita jemput chika di hotel." uca cio.
...
Kini greshan dan chika sedang dimobil setelah tadi menjemput chika di hotel, dan keluarga gracio akan pulang ke jakarta sore ini."Ke mall dulu ya beli perlengkapan dan susu buat chika" ucap cio. Karna apa yg dikata mami benar perlengkapan chika seperti baju dll ketinggalan dijakarta.
"Iya mas." ucap shani yg memangku chika.
"Saya aja yg gendong chika" ucap cio yg sudah diparkiran mall.
"Udah gpp aku aja mas" ucap shani yg menggendong chika dengan gendongan.
"Beneran.?" tanya cio
" iya mas, yaudah ayok masuk" ucap shani.
"Sini tas nya saya yg pegang, nanti kalo pegel bilang ya biar gantian." ucap cio yg mengambil tas shani dan berjalan memasuki mall
"Mas gak malu.?" tanya shani
"Malu kenapa.?" ucap cio.
"Itu bawa tas perempuan" ucap shani menunjuk tas nya yg dipegang cio.
"Apa masalahnya toh tas punya istri kenapa harus malu" ucap cio.
Shani yg mendengar itu dibuat salbrut bisa2 nya gracio yg datar bisa ngomong kaya gituh.
"Saya tau kamu salting" ucap cio yg melihat wajah shani yg merah.
"Apasih mas" ucap shani yg memalingkan wajahnya.
.
Setalah membeli beberapa baju,popok,susu, snack bayi dll. Kini greshan sedang makan siang yg udah telat.Mereka memilih restoran yg ada sofanya karna bisa buat menidurkan chika yg sudah tertidur pulas setelah minum susu.
"Shan makasih" ucap cio tiba2
"Makasih untuk apa mas" tanya shani.
"Untuk semuanya" ucap cio
"Emang aku ngelakuin apa.?" ucap shani.
Cio mengangkat bahunya dan lanjut makan, shani yg melihat itu mengernyitkan matanya tanda bingung dengan tingkat suaminya itu.
••••
Jangan lupa vote dan komen!