Greshan fam sudah pulang kerumah,
gracio langsung naik keatas ke kamarnya, tanpa peduli anak2 yg melihatnya, sedangkan shani dia ke dapur membawakan minum buat anak2 nya."Minum dulu" ucap shani ke anak2 nya yg duduk di sofa.
"Bun tian minta maaf, tian udah berantem disekolah, tian ngaku tian salah" ucap tian menatap shani yg juga menatap nya.
"Emang harus dengan kekerasan bang.?" tanya shani. Tian diam saja
"Bunda tanya sekali lagi, emang harus dengan kekerasan.?" ucap shani tegas.
"Bun aku sama toya udah lawan dengan omongan tapi dia malah tambah narik tangan kka" ucap zean membela tian
"Huuft, siapa orang itu kak.?" tanya shani
"Temen seangkatan kka bun, dia emang suka ganggu kka tapi yg tadi udah kasar sampe tangan kka ditarik2" ucap chika
"Dia suka sama kka.?" tanya shani dan chika mengangguk.
"Kka suka sama dia.?" tanya shani lagi.
"Engga bun, kka gak suka sama dia, kka udah bilangin ke dia tapi dianya maksa2 kka buat pacaran sama dia" ucap chika.
"Abang tian bunda mau bilang makasih sama kamu udah bisa jagain kka tapi bunda gak suka kalo cara belain kka kamu dengan kekerasan"
"Bunda kaget loh tiba2 dapet laporan kalo kamu berantem, padahal biasanya kamu yg bisa lebih sabar ketiban abang zean" ucap shani.
"Bunda tian lakuin itu karna mau nolong kka bun" ucap tian.
"Bunda tau, tapi tidak dengan cara kekerasan tian, kamu paham gak sih mau nya bunda" ucap shani yg udah kesal.
"Iyaa bun paham, tapi aku gak bisa diem aja liat kka aku sendiri dikasarin gitu, bunda ngertiin tian dong bun" ucap tian.
Chika kaget dengan kalimat terakhir adiknya. Dia langsung melihat tian dan memegang tangan tian.
"Tian" ucap chika pelan sambil menggelengkan kepala.
"Maaf bun" ucap tian menunduk.
"Maaf atas perilaku tian, tian salah bun udah main kekerasan, tian janji gak akan ngulangi ini lagi" ucap tian bersimpuh di kaki shani.
"Bangun" ucap shani membawa tian duduk disampingnya.
"Janji gak akan ngulangin" ucap shani.
"Janji bun" ucap tian.
"Makasih udah jagain kka ya" ucap shani memeluk tian dan tian mengangguk didalam pelukan shani.
"Papa marah ya bun.?" tanya tian.
"Samperin gih, minta maaf juga" ucap shani.
"Gak mau" ucap tian
"Kenapa gak mau" ucap shani
"Takut" ucap tian pelan.
"Kka temenin ayok" ucap chika.
"Beneran kak" ucap tian.
"Iyaa ayok" ucap chika, dan mereka naik keatas.
"Kenapa kamu senyum2 bang" ucap shani ke zean.
"Gpp bun, bunda cantik" ucap zean.
"Halah ada maunya kan kamu" ucap shani.
"Gak ada bun, beneran loh bunda cantik" ucap zean.
"Iya deh makasih ya, bunda mau liat dedek dulu kasian ditinggal lama" ucap shani
"Ikut bun" ucap zean.
.
Ceklek."Pah" ucap chika masuk ke kamar cio dan melihat papa nya lagi mainin hp.