Kini gracio dan shani sedang duduk dibalkon kamarnya.
"Shan saya boleh cerita sama kamu.?" tanya cio
"Boleh, apapun yg ingin mas ceritakan cerita saja" ucap shani.
"Tentang masalalu" ucap cio yg melihat langit malam.
Shani langsung melihat kearah cio dengan perasaan yg tak karuan.
"Boleh" tanya cio lagi dan shani menganggukkan kepalanya.
"Saya sama dia saling mencintai kita pacaran udah 2tahun dan memutuskan untuk kejenjang lebih serius, waktu itu mami bener2 meyakinkan saya apa keputusan saya sudah yakin, dan saya jawab sangat yakin.
awal2 pernikahan saya sangat bahagia bahkan saya merasa saya orang paling bahagia didunia ini,sampe akhirnya saya tau dia hamil saya sangat2 berterimakasih kepada tuhan telah memberikan kebahagiaan yg luar biasa.""Tapi tidak dengan dia, dia berbanding terbalik dengan apa yg saya rasakan bahkan dia gak nerima kehamilannya dan mau menggugurkan darah daging saya." ucap cio lirih.
Shani langsung menggenggam tangan suaminya itu.
"Dari situ kita sering berantem saya yg mau mempertahankan anak itu, dan dia yg ingin melenyapkan anak itu. Sampe akhirnya saya tau alesan dia gak mau punya anak karna takut karir dia hancur, sudah berbagai cara saya lakuin untuk bisa mempertahankan anak saya.
Sampai akhirnya dia mengucapkan kata yg buat saya sakit."""Kalo anak ini lahir kita cerai" ucapan dia yg masih berputar di kepala saya. Saya gak tau harus milih mempertahankan anak saya atau mempertahankan istri saya"
"Dan saya mengiyakan ucapan dia hanya untuk alibi saja, siapa tau nantinya dia berubah pikiran dan menarik semua ucapan dia tapi ternyata harapan saya tidak benar, dia bener2 pergi meninggalkan saya 2hari setelah anak saya lahir."
"Maaf shan maaf kalo saya belum kasih nafkah batin ke kamu, saya takut shan saya takut semua itu terulang kembali" ucap cio bergetar menahan nangis.
Shani langsung memeluk gracio.
"Maaf" gumam cio di pelukan shani.
Shani melepaskan pelukannya dan menangkup wajah cio.
"Mas gak percaya sama aku.?" ucap shani.
Gracio diam dia bingung harus jawab apa.
"Aku emang orang baru di hidup kamu, bahkan kita gak mengawali dengan pacaran, aku sakit melihat kamu begini mas. Ayok melangkah bersama-sama mas jangan mau stuck disitu aja." ucap shani mengusap pipi cio.
"Aku sayang sama kamu mas bahkan aku udah cinta sama kamu, aku mau seutuhnya milik kamu begitupun sebaliknya, aku gak mau janji apapun ke kamu, tapi aku akan berusaha buat gak mengulang kejadian yg pernah kamu lalui" ucap shani tulus.
Gracio yg melihat ketulusan dimata shani hati nya menghangat, dia mendekatkan wajahnya ke wajah shani, sampe bibir nya menyentuh bibir shani. Dia melihat mata shani yg memejam dan dia melumat bibirnya dengan lembut.
Sudah cukup lama mereka berciuman akhirnya cio melepaskan ciumannya dan mengelap bibir shani yg basah, shani membuka matanya dan melihat gracio yg tersenyum. Shani langsung memeluk gracio dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher cio.
Gracio menggendong tubuh shani yg sedang memeluknya kekamar dia merebahkan secara perlahan ke kasur nya dan mereka melanjutkan kegiatan..
Skipp, kita jangan ganggu mereka nanti mereka gak jadi lagi wkwkw
...
Pagi harinya gracio bangun terlebih dahulu, hal pertama yg dia lihat wajah istrinya yg terlelap pulas dalam tidurnya.
Dia menaikan selimut sampai leher istrinya karna gak aman kalo terus terusan melihat dada istrinya. Ya mereka masih bertelanjang setelah kegiatan semalam.Gracio membenarkan rambut yg menghalangi wajah cantik shani, lalu dia mengecup kening istrinya cukup lama.
Shani yg terganggu tidurnya dia mengerjakan matanya nya, dan melihat gracio yg tersenyum kearahnya.
"Morning sayang" ucap gracio.
"Morning" ucap shani dengan suara serak dan belum sadar atas ucapan sayang dari gracio.
Shani mendekat kearah cio dan memeluk cio dengan menjadikan tangan gacio sebagai bantal.
"Bangun udah pagi loh mandi dulu yuk" ucap cio mengusap usap kepala shani.
"Masih ngantuk" ucap shani yg tidur kembali.
Gracio yg melihat itu terkekeh gemas dengan tingkah istrinya. Cio membiarkan istrinya tidur kembali mungkin dia bener2 ngantuk dan capek karna baru tidur jam 3subuh wkwkw.
Sudah jam 10 dan shani baru bangun.dia mengerjakan matanya dengan posisi masih sama memeluk gracio.
"Sudah bangun hemm" ucap cio menyimpan hp nya yg dia mainin selama istrinya tidur.
"Hemm" ucap shani yg mau duduk.
"Awas sakit banget" ucap shani yg kembali merebahkan tubuhnya.
"Hehe sakit ya" ucap cio terkekeh.
"Malah ketawa, gara2 kamu nih" ucap shani cemberut.
"Iya maap deh, sini saya gendong" ucap cio yg langsung berdiri.
"Mas pake dulu celananya" ucap shani yg memalingkan mukanya karna malu.
"Kan mau mandi sayang udah ah ayok mandi bareng biar cepet, saya lapar tau" ucap cio menggendong shani ke kamar mandi.
Shani yg mendengar kata sayang dari gracio dibuat salting, dia menyembunyikan wajah merahnya.
Setelah mandi, gracio langsung gofood makanan karna gak mungkin shani masak dengan keadaan begini.
"Masih sakit.?" tanya cio yg duduk disofa disebelah shani
"Pake nanya lagi" ucap shani sedikit ketus.
"Thank you & i love you" ucap gracio tersenyum manis.
•••
Jangan lupa vote dan komen guys!!
Huhu semangat guys