14

6.5K 504 6
                                    

Tengah malem tian terbangun karena haus, dia memutuskan untuk kedapur karna stok minum di kamarnya abis.

"Ko kaya ada yg nangis" ucap tian yg berada diluar kamar.

"Kak chika" gumam tian yg mendengar tangisannya dikamar kka nya.

Tok tok "kak kka kenapa.? Ucap tian mengetuk pintu kamar chika.

Tian langsung membuka pintunya karna dia tau kka nya gak pernah ngunci pintu.

Dia melihat kka nya menangis didalam selimut.

"Kak kenapa hei" ucap tian menggoyangkan badan kka nya.

"Hiks sakit"  ucap chika meringis.

"Apanya yg sakit kak" ucap tian.

"Perutnya dek hiks" ucap chika

Tian langsung membuka selimutnya, dan dia kaget melihat banyak darah.

"Da darah" ucap tian terbata.

"Hiks sakit hiks bunda" ucap chika menangis.

Tian langsung berlari keluar dan menggedor pintu kamar bunda dan papah nya.

"DOR DOR BUN PAH BANGUUUN" ucap tian teriak karna panik.

"BUNDAAAAA HIKS" teriak tian lagi.

Ceklek..

"Dek kenapa teriak2 hei kenapa ko nangis" ucap shani ikut panik.

"Kenapa dek.?" ucap cio mengusap bahu anaknya.

"Darah hiks kka bun" ucap tian.

"Maksudnya" tanya shani yg gak ngerti.

Tian langsung menarik tangan shani ke kamar chika.

"Pah ada apasih ko berisik banget" ucap zean yg baru bangun dan keluar kamar.

"Gak tau, ayok ke kamar kka mu" ucap cio.

"Hiks hiks bundaa sakit bun" ucap chika menangis

"Kka kenapa bun" tanya tian ke shani.

"Kak apanya yg sakit sayang" ucap shani sebisa mungkin dia tenang.

"Perut kka sakit bunda"  ucap chika.

"KAK CHIKAA KENAPA.?" teriak zean yg baru masuk kamar.

"Udah gpp kak ini hal wajar, kka udah gede sekarang" ucap shani.

"Bun apanya yg gpp sih, itu banyak banget darahnya loh" ucap zean

"Kamu tenang dulu bang" ucap cio.

"Ini hal wajar untuk perempuan, kka baru datang bulan, berarti kka udah gede" ucap shani.

"Yuk bersihin dulu ke kamar mandi" ajak shani.

"Sakit bun perutnya" ucap chika.

"Papa gendong" ucap cio yg langsung menggendong anak gadisnya itu.

"Bang tolong bangunin mba tolong beresin ini semua" ucap shani ke zean, zean langsung menuruti

"Udah kka gpp dek" ucap shani mengusap kepala tian. Dan langsung berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai chika digendong lagi sama cio.

"Bawa ke kamar kita aja mas" ucap shani dan diangguki cio.

"Kka beneran gpp.?" tanya tian meyakinkan

"Gpp makasih dek" ucap chika lemes.

"Yaudah sekarang kalian tidur lagi gih besok sekolah juga" ucap shani.

"Iya bun, cepet sembuh kak muach" ucap tian mencium pipi chika.

"Cepet sembuh kak gak seru kalo kamu sakit gak bisa di isengin heheh muach" ucap zean terkekeh dan mencium pipi chika.

Setelah si kembar keluar dari kamar greshan cio langsung merebahkan diri disamping chika.

"Bun sakit" ucap chika.

"Iya bunda usap2 perutnya ya" ucap shani sambil mengolesi minta kayu putih ke perut chika.

"Anak papa udah gede sekarang, harus bisa jaga diri baik2 ya kak, kalo ada apa2 langsung ngomong ke papa ya nak" ucap cio lirih.

Gak terasa anak yg ia pertahankan dan perjuangkan untuk lahir ke dunia sekarang udah besar.

Chika langsung melihat ke papa nya.

"Papa ko nangis" tanya chika.

"Papa gak nangis ko" ucap cio mengusap air matanya.

"Bohong, itu air matanya keluar" ucap chika mengusap air mata cio.

"Ini nangis bahagia tau ka, papa gak nyangka anak papa yg cantik ini udah gede aja, papa sayang banget sama kka muach" ucap cio mencium bibir chika sekilas.

"Kka juga sayang banget sama papa, papa cinta pertama kka, super hero kka, segalanya buat kka, i love you pa muach" ucap chika mencium bibir cio juga.

"I love you to sayang" langsung memeluk chika

"Bunda cemburu itu kak" ucap cio berbisik.

Chika langsung melihat kearah shani.

"Kka juga sayang banget sama bunda, makasih ya bun udah lahirin kka ke dunia, kka bersyukur banget bisa lahir dari rahim bunda, i love you bun" ucap chika.

Deg.

Berasa ditusuk belati, hati shani sakit mendengar anak sambungnya bilang seperti itu.

"Bun ko ngelamun" ucap chika.

"Eh iya sayang" ucap shani.

"Ih i love you bun" ucap chika merengek.

"I love you to sayang nya bunda muach" ucap shani mencium bibir chika cukup lama.

"Udah sekarang kka tidur ya udah malem banget ini" ucap shani

"Tapis usap usap terus ya bun" ucap chika

"Iya bunda usap2 sampe kaka tidur"

Sedangkan cio dia gak tau harus berekspresi seperti apa, dia gak mau anak nya tau kebenarannya tapi serapih rapih nya menyembunyikan bangkai akan tercium juga bau nya, tapi untuk sekarang dia belum siap ngasih tau itu semua.



jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang