Kini usia kandungan shani sudah 9 bulan, banyak ketakutan yg dia rasakan, apa dia bisa berjuang dengan anak kembarnya ini.
Ya shani mengandung anak kembar dan itu membuat gracio sangat sangat senang dan bersyukur, dia percaya bahwa ada pelangi setelah hujan tuh nyata adanya.
"MASSS CIOOOO" teriak shani di kamar.
Gracio yg lagi diruang kerjanya kaget mendengar teriakan shani.
Begitupun dengan mama shani yg kemaren baru sampai jakarta atas permintaan shani ingin lahiran ditemani mama nya.
"Ci kenapa.?" tanya mama mel yg duluan dateng dan langsung menghampiri anaknya.
Dia melihat anaknya duduk dilantai dengan meringis kesakitan.
"Sayang kamu kenapa" ucap cio yg langsung mengankat shani untuk duduk dikasur.
"Sa sakit hiks mas" ucap shani.
"Kita kerumah sakit cio kayaknya shani udah kontraksi" ucap mama yg langsung membawa barang2 persalinan yg udah disiapkan.
Gracio langsung menggendong shani menuju mobil, untungnya ada galang dirumah jadi dia bisa membantu nyetir mobil.
"Galang cepet siapin mobil kita kerumah sakit" teriak cio saat menuruni tangga.
"Ssst sakit ma" ucap shani.
"Sabar ya ci, tahan bentar lagi nyampe" ucap mama mel sambil mengusap usap perut shani.
Cio yg berada disamping shani dia bener2 gak tega, kalo bisa dia aja yg merasakan sakit itu jangan istrinya.
Setelah sampai shani langsung dibawa ke ruang persalinan.
"Ayok sayang kamu bisaa" ucap cio menggenggam tangan kanan shani.
"Aaaaaaa huh huh"
"Cici bisa ayok ci" ucap mama disebelah kirinya shani.
Shani sudah berjuang semaksimal mungkin.
"Mas gak bisa" ucap shani pelan dan nangis.
"Dok bu shani melemah" ucap sus.
"Sayang hei, kamu hebat kamu kuat ayok sayang jangan kaya gini" ucap cio yg panik dengan keadaan istrinya.
"Maaf pak saya mengusulkan untuk operasi caesar untuk menyelamatkan ibu dan anaknya melihat kondisi bu shani yg semakin melemah."
"Lakukan yg terbaik dok, tolong selamatkan istri dan anak saya" ucap cio yg mulai keluar air mata.
Shani langsung dipindahkan ke ruang operasi.
Gracio menemani didalam dia terus menggumamkan kata "i love you bun" sambil mengusap kepala shani.Sampai akhirnya tangisan bayi terdengar, gracio bener2 terharu dia menangis disamping shani.
"Pak anak bapa dua dua nya laki2 , yg ini kakak nya yg ini adek nya, cuman beda 8 menit dan keadaan nya sehat" ucap dokter.
"Iya dok terimakasih banyak, kalo istri saya gimana" ucap cio
"Bu shani tidak papa kondisi nya lemah karna dia kehabisan tenaga dan sekarang masih dalam pengaruh bius nya,"
Shani sudah dipindahkan ke ruangan dan sudah sadar walaupun masih sangat lemes.
"Makasih sayang udah ngelahirin anak2 yg ganteng" ucap cio
"Maaf mas aku gak bisa berjuang..." ucap shani terpotong.
"Hei kamu udah sangat2 berjuang dan kamu berhasil, kamu hebat sayang makasih ya muach" ucap cio mencium kening shani.