Gracio telah sampai indonesia jam 1 pagi, dan dia langsung ke rumah sakit istrinya dirawat.
Setelah masuk ruangan gracio melihat istri dan anak2 dan mba sum sudah tertidur pulas.
Chika dan zean tidur dikamar yg sudah ada diruangan itu, mba sum tidur di sofa, sedangkan tian sia tidur dikursi samping brankar shani.
"Dek bangun" ucap vio pelan dengan mengusap punggung anaknya.
"Eugh" tian terbangun dan mengerjakan matanya.
"Pindah ke kamar gih nanti sakit badannya kalo tidur disini." ucap cio lagi.
"Papa baru pulang" ucap tian dengan suara serak.
"Iya, gih pindah bareng kka sama abang" ucap cio.
"Emm iyaa pah" ucap tian yg masuk ke kamar.
Cup cio mencium kening shani dan duduk di kursi yg tadi tian gunakan.
Dia menggenggam tangan istrinya dan menatap wajah pucat istrinya..
"Ehh bapak udah dateng" ucap mba sum yg baru bangun karna ini udah jam 5 pagi."Iya mba, shani kenapa mba" tanya cio.
"Ibu gpp pak, selebihnya biar ibu yg kasih tau pak" ucap mba
"Yaudah mba pulang aja saya sudah telpon pak adi suruh kesini jemput mba, nanti mba kesini lagi bawain barang2 istri dan anak2 ya mba" ucap cio.
"Oh iya pak, permisi" ucap mba.
Beberapa jam kemudian..
"Eugh, mas" ucap shani pelan yg baru bangun.
"Udah bangun hemm" ucap cio mengusap kepala istrinya.
Shani melihat wajah lelah cio.
"Kamu gak tidur.?" ucap shani. Dan cio menggelengkan kepalanya.
"Ish kenapa gak tidur sih, pulang jam berapa emang.?" ucap shani kesal.
"Aku mau jagain kamu sayang, nyampe bandara jam 1an lah" ucap cio.
"Hufft kebiasaan kamu mah, sekarang tidur gih mata panda kamu tuh keliatan" ucap shani.
"Aku gak ngantuk sayang" ucap cio mencium tangan shani.
"Anak2 pulang.?" tanya shani.
"Engga mereka masih tidur dikamar" ucap cio.
"Tolong bangunin suruh sarapan" ucap shani yg langsung mengotak atik hp nya buat beli sarapan.
Walaupun lagi sakit tapu dia tetep melaksanakan kewajibannya mengurus anak2 dan suami nya. Dan kebetulan hari ini hari weekend anak2 pada libur sekolah
"Bundaa gimana keadaan nya.?" tanya tian.
"Sini bunda mau ngomong sama kalian." ucap shani yg langsung mau duduk dibantu oleh cio.
"Apa yg kalian paling dipengenin.?" tanya shani.
"Maksudnya bun.?" tanyaa chika bingung.
"Semisal sesuatu yg bakal terwujud kalian kepengen apa entah itu sekarang atau dari kemaren2.?" ucap shani.
"Emm kalo abang pengennya banyak bun" ucap zean
"Apa aja.?" tanya shani.
"Pengen pc baru hehe, pengen belajar motor, pengen, dan pengen ka chika sayang sama aku. Ucap zean yg kalimat terakhirnya diucap didalam hati.
"Kalo kka pengen liburan bareng bun" ucap chika antusian.
"Kalo papa cuman pengen bunda sembuh dan sehat seperti biasanya" ucap cio tersenyum manis.
"Kalo aku pengen adik bun" ucap tian dengan pelan.
Shani tersenyum mendengar ucapan2 itu, dan dia lebih tersenyum ketika mendengar salah satu permintaan dari sang anak.
"Dek sini" ucap shani menepuk kasur sebelahnya tian langsung duduk disamping shani.
Shani langsung membawa tangan tian ke perutnya.
"Permintaan kamu bakalterwujud dek, ada adik bayi didalam perut bunda" ucap shani.
Semua orang terkejut mendengar hal itu.
Hal yg selalu mereka pengen kan dari dulu akhirnya bisa terwujud sekarang."Bun ini beneran.?" tanya tian bergetar
"Bunda jangan ngeprank dong bun, atau bunda salah makan obat ya" ucap zean
"Bunda beneran bang,kak,dek,pah. Ada dedek bayi didalam perut bunda." ucap shani melihat suami dan anak2 nya yg masih terbengong.
"Hiks bundaa makasih" ucap chika langsung memeluk shani dari samping.
Cio,tian dan zean pun langsung memeluk shani juga.
"Makasih bun udah kabulin permintaan kita" ucap zean terharu.
"Bun berarti aku bakal jadi abang dong" ucap tian..
"Iyaa sekarang adek udah mau jadi abang, ciee akhirnya ada yg panggil kamu abang" ucap shani mencolek hidung tian.
"Yesss makasih bundaaa sayang bundaa" ucap tian senang.
"Makasih bun udah ngasih kebahagiaan yg luar biasa ini" ucap cio tulus.
Shani mengangguk dan tersenyum, tapi gak lama dari itu wajah shani berubah jadi murung.
"Tapi adek bayi kondisinya lagi lemah" ucap shani lirih.
Shani pun menceritakan apa yg sudah dokter jelaskan kemaren..
"Adek adek harus kuat ya biar bisa ketemu abang tian, abang sayang banget sama adek" ucap tian berbicara dengan perut rata shani.
"Yaudah bun bunda harus makan yg banyak ya biar cepet sehat, nih kka suapin" ucap chika.
"Makasih kka, tapi bunda makan sendiri aja ya, biar kka juga bisa makan" ucap shani.
"Tapi bun.."
"Ini permintaan adek loh dia pengen makan bareng2 katanya. Ucap shani memotong ucapan chika.
"Yaudah deh demi adek" ucap chika.
Greshan fam pun menikmati sarapannya dengan riang gembira.
Gracio yg melihat keluarganya yg bahagia dia bersyukur da berterimakasih ke orang tuanya telah mempertemukan dan menjodohkan dia dengan shani.
•
•
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.Guys aku seneng banget loh baca komentar2 dari kalian, luv banyak deh buat kalian😘