26

6K 519 10
                                    

"Bundaaa kaos kaki zean ilang satu"

"Bundaaa tolong pasangin dasi"

Begitulah si kembar setiap pagi2 apalagi hari senin beuh rumah udah kaya pasar kaget.

"Ini loh disini bunda udah bilang beberapa kali tempat kaos kaki tuh disini" ucap shani menunjukan laci kaos kaki.

"Iya tau bun, tapi yg ini gak ada satu" ucap zean memperlihatkan kaos kaki yg dia pegang.

"Pake yg ada aja bang, jangan cari yg gak ada" ucap shani berjalan kearah tian.

"Kamu juga udah smp loh masa belum bisa pake dasi" ucap shani memasangkan dasi.

"Bun baju aku belum disiapin loh" ucap cio yg masuk ke kamar kembar dengan memakai handuk doang.

"Iya bentar, astagfirullah mas kamu ini ayok cepet masuk ke kamar" ucap shani kaget melihat penampilan nya suaminya.

Shani sangat riweuh pagi2 ini, untung chika gak ikut2 kaya para boys, malahan dia bantu shani buat jagain enjel.

"Udah semuanya kan, gak ada yg ketinggalan atau apa" ucap shani yg melihat kesayangan2 nya sudah duduk anteng dimeja makan.

"Udah bun" ucap semuanya.

"Yaudah sekarang makan" ucap shani menyiapkan satu persatu.

Sedangkan enjel dia bersama sus ida.

Setelah anak2 nya udah pada berangkat sekolah dan suaminya sudah berangkat ke kantor, dia baru bisa bernafas dengan lega.

"Dedek rewel gak sus" ucap shani.

''Engga bu, lagi anteng nih" ucap sus

"Saya mau mandi dulu ya sus, gerah banget" ucap shani padahal masih pagi.

"Iya bu."

.
Jam 10an shani mendapat telpon dari sekolah anak2 nya.

"Iya hallo, kenapa ya.?"

"Maaf bu tadi saya sudah telpon pak gracio tapi gak ada jawaban, jadi saya telpon bu shani.
Jadi gini saya mau melaporkan Eltian anak ibu berantem disekolah"

"Apa ko bisa bu"

"Jika berkenan saya tunggu disekolah bu biar saya jelaskan disini"

"Baik saya akan kesana".

Panggilan berakhir.

"Yaampun tian ko bisa sih gak kaya biasanya" gumam shani sambil mengotak atik hp nya.

"Hallo galang bapak nya ada"

''Iya hallo bu, bapa lagi meeting bu, apa ada hal penting nanti saya sampaikan."

"Bilangin tian berantem disekolah, dan saya otw kesekolah sekarang.

''Baik bu nanti saya bilangin''

''Bilangin sekarang galang jangan nanti2 ini penting"

"Iya baik bu"

Tuut!

"Sus" ucap shani sedikit teriak karna panik.

''Iya bu"

"Titip dedek dulu, saya mau kesekolah, itu saya sudah pumping asi kalo dedek nangis" ucap shani.

"Oh iya siap bu" ucap sus.

.
Sesampainya diparkiran sekola shani turun dari mobil dan kebetulan juga gracio baru datang bersama galang.

"Sayang, kenapa ko bisa berantem.?" tanya cio

"Aku gak tau mas" ucap shani.

Shani dan gracio sudah sampai dikantor dan disana sudah ada wali kelas dan tian, dan beberapa siswa dan orang tua siswa.

"Bisa diceritakan kejadiannya gimana.?" tanya guru itu.

''Dia tiba2 nonjok saya bu" ucap anak itu.

"Tapi dia yg mulai duluan" ucap tian.

Flashback on

Jam istirahat semua siswa dan siswi berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya.

Tian dan zean yg baru tiba di kantin mereka melihat kka nya sedang diganggu sama kka kelas nya atau temen seangkatan chika.

"Ayok chik kita pacaran" ucap doni sambil memegang pergelangan tangan chika.

"Gue gak mau, gue gak suka sama lo" ucap chika yg berusaha melepaskan cengkraman itu.

"Aws sakit lepasin" ucap chika meringis kesakitan.

"Lepasin tangan kka gue" ucap zean.

"Diem deh jangan ikut campur" ucap doni.

"Gue bilang lepas ya lepas" ucap tian.

"Kalo gue gak mau gimana, ayok chik" ucap doni malah menarik tangan chika dengan keras.

Tian yg melihat kka nya kesakitan emosi nya naik.

Bugh..

Tian menojok pipi doni sampai cengkraman pada tanagn chika terlepas.

Doni yg mendapat serangan seperti itu dia membalas dengan menojok tian.

Mereka berantem, zean udah coba misahin mereka tapi keburu guru dateng jadi mereka dipanggil ke kekantor.

Flashback off.

"Dia kan yg nonjok saya duluan" ucap doni.

"Gue gak bakal nonjok lo kalo lo gak kasar sama kka gue" ucap tian emosi.

Shani yg berada disamping tian langsung mengusap tangan tian.

"Tian minta maaf sekarang" ucap cio tegas.

"Tapi pah tian gak salah" ucap tian.

"Papa bilang minta maaf ya minta maaf tian, kamu juga salah, kekerasan gak membenarkan apapun" ucap cio.

"Turutin perkataan papa" ucap shani lembut.

"Hufft'' tian menarik nafas panjang.

''Gue minta maaf karna udah nonjok lo duluan" ucap tian menyodorkan tangannya kearah doni, dan mereka salaman yg gak lama.

"Udah klir kan bu.? Saya mau ijin bawa anak2 saya pulang" ucap cio.

"Iya silahkan pak" ucap guru itu

Gracio langsung berdiri dan keluar dari kantor itu,diikutin shani dan tian yg menunduk.

"Pah gimana.?" tanya chika yg menunggu diluar bersama zean.

"Kalian pulang, papa tunggu dimobil" ucap cio datar.

"Udah sana kalian ambil tas kalian, tadi papa udah ijin ko, bunda tunggu dimobil ya" ucap shani.

Shani masuk ke mobil gracio. Dia melihat suaminya yg memijat pangkal hidunnya.

"Jangan terlalu keras sama anak2 mas, aku gak suka" ucap shani menatap kedepan.

"Kalo gak kaya gini bakal jadi kebiasaan shan" ucap cio yg masih datar.

"Biar aku aja yg negur mereka, masih inget kan kata2 aku dulu 'yg marah cukup ibu nya, ayah cukup jadi penolong saja. Karna anak gak akan bisa benci pada ibunya tapi anak kalo udah benci sama ayahnya bisa seumur hidup'. Dan aku gak mau itu terjadi sama kamu" ucap shani.



Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang