Kalo lo terus hidup seperti ini, lo gak akan pernah bisa bertahan lama ada didunia ini☘☘☘
Hema yang tengah bermain game di ponselnya mendongak saat mendengar suara deritan kursi yang ditarik. Senyumnya mengembang saat orang yang ditunggunya akhirnya datang.
"Lama banget sih. Dari mana aja?" tanyanya sembari mengakhiri game yang dimainkannya dan menyimpannya diatas meja.
Yemma berdecak pelan dan membuka kacamata nya. "Bacot banget Hema."
"Itu punya gue ihh!" Hema memberenggut saat kopinya diminum oleh Yemma.
"Ngomong-ngomong, tadi gue ketemu Harley."
Mendengar nama itu sontak membuat Hema mengernyitkan alisnya. "Kembaran lo?" tanyanya yang dijawab deheman oleh Yemma.
"Ngapain dia? Dia gak ngenalin lo kan?"
Sembari membuka jaketnya dan menyisakan tangtop berwarna hitam, Yemma mengedikan bahunya. "Entahlah, tapi gue rasa dia gak bakal ngenalin gue secepet itu."
Hema menghembuskan napasnya lega. "Gue kadang muak liat kelakuan dia di sekolah yang sok alim banget. Kek t*i tau gak!"
Yemma terkekeh pelan mendengarnya. Ya ia sudah tau tentang kehidupan yang sayangnya saudara kembarnya itu selama disekolah. Penuh dengan kemunafikan.
Dengan refleks Yemma menajamkan pandangannya saat melihat seseorang turun dari motor. "Hem?"
"Kenapa?" tanya Hema yang kemudian melihat objek yang tengah diperhatikan oleh Yemma. "Itu pegawai delivery cafe ini. Kenapa? Lo berminat?" jelasnya yang diakhiri dengan candaan.
"Lo tau, Harley sama temen-temen nya lagi ngehajar cowok yang pake seragam kayak gitu." ujar Yemma tanpa menghiraukan candaan teman kecilnya itu.
Hema terdiam. Tiba-tiba perasaannya terasa tak enak. "Dimana? Lo inget ciri-ciri orangnya?"
"Di gang yang gak jauh dari sini. Cowok itu kurus dan alisnya kek burung camar gitu."
Oh shit! Hema sontak langsung beringsut bangun dan berlari menuju tempat yang disebutkan Yemma.
Yemma mengerjapkan matanya saat melihat temannya tiba-tiba pergi dan berlari kencang keluar dari cafe, bahkan ponselnya pun ditinggalkan diatas meja.
Hema mempercepat laju larinya. Jantungnya berdebar kencang. Panik dan cemas melingkupi perasaanya.
Langkah kakinya berhenti saat melihat motor pegawai delivery dari cafe milik temannya itu terparkir didepan sebuah gang. Dan ia yakin gang yang dimaksud Yemma adalah tempat yang ia lihat itu.
Ia kembali berlari memasuki gang. Gue harap itu bukan lo, Mark!
Bugh
"Lo liat cewek tadi? Dia adalah salah satu bukti untuk menunjukan bahwa lo bukan sesuatu hal yang berharga."
"Orang kayak lo itu cuma menuh-menuhin tempat doang!"
Bugh
"Denger! Tutup mulut lo dan ikuti semua kemauan gue maka hidup lo akan aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Whatever You Want
Teen Fiction"Putuskan tali dan bebas!" WARNING!! [ bullyng, kekerasan, kata-kata kasar dan vulgar, hal-hal tak pantas, pelecehan seksual, dan mengandung banyak pro-kontra ] Start : 01 Januari 2024 Finish :