32° Surat

0 1 0
                                    


Kita akan mulai permainan yang begitu menyenangkan

☘☘☘

Makan malam dikediaman Paramitha dimulai dengan tenang. Tak ada suara apapun selain suara gesekan samar antara piring dengan sendok. Kedua keluarga yang yang tengah menikmati makan malam ini memang memiliki etika makan yang cukup baik.

Setelah makan malam berakhir, dua keluarga itu pun pindah ke ruang tamu untuk berbincang.

"Queen kamu makin cantik loh!" puji Marina Skylar itu sembari merangkul Queen dan tersenyum lebar.

Queen tersenyum sopan dan mengatakan terimakasih meskipun sebenarnya merasa tak nyaman.

Helena tersenyum tipis. "Queen ini emang agak pemalu anaknya. Mohon dimaklumi!" ujarnya sembari memelototi Queen diam-diam.

Marina terkekeh pelan dan melepaskan rangkulannya. "Gak papa, namanya juga anak gadis. Kalo keliatan malu-malu itu biasanya gemesin anaknya." timpanya yang tanggapi dengan tawa anggun oleh Helena.

"Nah Queen ini King anak tante. Kamu pasti lupa sama dia karna kalian ketemu cuma pas bayi aja!" Marina menunjuk anak lelakinya yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.

Queen tersenyum canggung. Perasaannya tak enak. Entahlah sepertinya setelah ini semuanya akan semakin terasa berbeda.

"Cocok kan namanya? Queen dan King!" seru Marina dengan semangat. "Kamu tau? Tante sama ibu kamu dulu itu emang janjian kalo anak kita lahirnya berbeda jenis, kita sepakat untuk memberi nama Queen dan King."

Queen diam-diam mengepalkan tangannya. Ia tau kemana arah pembicaraan mereka.

"Karna kalian baru bertemu kembali, kalian bisa mengenal lebih dahulu sebelum melangsungkan pertunangan."

Matanya bergetar samar. Namun Queen berusaha untuk tetap tersenyum menanggapi segalanya. Lagi dan lagi, selalu seperti ini. Hidupnya akan selalu berakhir dengan tali yang semakin mengekang dirinya. Melelahkan, namun ia tak bisa untuk melepaskan diri.

☘☘☘

Yemma yang tengah berada diruang kerjanya sontak mengernyitkan alisnya saat mendengar bunyi bel pintu apartemen nya. Pasalnya sekarang waktu telah menunjukan pukul 1 dini hari. Siapa orang gila yang bertamu di pagi buta kayak gini? Hema kah?

Melepas sarung tangannya, Yemma melangkah keluar dari ruang kerjanya untuk membuka pintu.

Yemma melangkah menuju pintu dalam keadaan gelap dan hanya ada cahaya dari luar balkon yang sengaja dibuka.

Keningnya mengernyit dalam saat tak menemukan siapa-siapa dibalik pintu apartemen nya. Saat akan berbalik, Yemma menemukan sebuah surat didekat sandal kelinci yang dipakainya.

Tersenyum kecil dengan samar, Yemma mengambil surat dan masuk kembali kedalam apartemen.

Ruang tamu menjadi terang benderang saat Yemma menekan saklar lampu. Ia kemudian duduk disofa untuk membaca isi surat.

Apa kabar my kitten?
Sorry for to late..
Kitten, aku tau kamu akan kembali
Kini aku sudah siap dengan segalanya
Kamu bisa memulai rencana yang telah kamu buat karna Weldon akan mulai kembali mencari keberadaanmu
Kabar yang sangat bagus bukan?
Weldon dan segala kegilaannya

Finally! Perasaan senang dan rindu pada pengirim surat membuat perasaannya membuncah.

Dari kecil ia selalu merasa senang dengan si pengirim surat yang selalu menghibur dan menemaninya. Namun setelah meninggalkan negaranya, Yemma tak pernah mendapatkan surat lagi.

Whatever You WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang