11 || tawuran

1.5K 68 0
                                        

Mari lanjutkan

Jangan lupa bintang nya di pencet yaa

Happy reading sayang😘

Pasti banyak typo maafin yaa hehe





Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi dan Devin bersama kedua sahabatnya masih berada di sekolah sedang menunggu jemputan mereka datang, sekolah pun mulai sepi mungkin jemputan mereka akan datang terlambat. Hingga mereka melihat teman-teman sekolahnya yang menuju rumahnya tiba-tiba berbalik arah tidak lupa dengan ekspresi wajah ketakutan mereka

"Lah pada kenapa tuh" ucap Dareen

"Bukannya pada balik ke rumah malah balik ke sekolah lagi" ucap Adam

"Heh lo kenapa balik lagi" tanya Devin pada salah satu siswa yang lewat di hadapannya

"It-u an-u ada yang tawuran di jalan sana kita gak bisa lewat" jawab siswa itu sambil menunjuk jalan yang dia maksud

"Wahh Dev kita harus kesana sekarang" ajak Adam

"Ayo Dev" ucap Dareen

Merekapun pergi meninggalkan sekolah menuju jalan yang siswa tadi maksud, mereka melihat dari kejauhan memang benar di sana sedang terjadi baku hantam. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk mendekat ke kerumunan orang orang yang sedang baku hantam itu hanya saja mereka masih sayang nyawa jadi mereka hanya menonton saja di balik tanaman bunga yang berjejer di tepi jalan itu

"Wihh kayaknya ini baku hantam antar geng motor deh" ucap Dareen sedikit berbisik sambil terus memperhatikan kerumunan itu

"Iya gue juga mikir gitu liat aja dari jaket yang mereka pake" timbal Adam

"Emang lo berdua tau mereka siapa" tanya Devin

"Kalo gak salah yang pake jaket kulit item semua itu geng Scrovxio" jawab Adam

"Masa sih"
"Gue kok kaya kenal sama dia" ucap Devin sambil menunjuk salah satu orang disana dia merasa tidak asing dengan orang itu apa mungkin karena dia sering nonton orang tawuran makanya dia merasa tidak asing tapi menurutnya bukan karena itu

"Eehh bentar kayak Levin gak si" ucap Dareen

"Ahh iya Levin jir" timpal Adam

Devin hanya diam sambil menatap Levin yang sedang bertarung, memang Levin kelihatan unggul dia tidak terluka begitu parah malahan yang parah itu lawannya yang hampir terkapar karena tidak bisa menandingi kekuatan Levin

Tiba-tiba Devin keluar dari tempat persembunyiannya lalu berlari ke arah kerumunan itu sontak membuat kedua temannya membelakkan matanya mau tidak mau mereka pun menyusul Devin ke kerumunan itu

"Levin gue bakal bilangin daddy kalo lo tawuran terus ikutan geng motor" teriak Devin entah apa yang membuatnya senekat itu mungkin dia kasihan pada lawan Levin yang sudah terkapar atau mungkin dia tidak mau Levin kenapa-napa itu semua hanya Devin, tuhan dan author yang tahu hehe, teriakan Devin mampu membuat kerumunan orang-orang itu berhenti dan berbalik menatapnya dengan tatapan penuh permusuhan dan itu mampu membuat Devin bergidik ngeri akhirnya Devin memilih untuk lari secepatnya dan disusul oleh kedua temannya

"Lev ade lo" ucap Zidan datar

"Biarin aja" jawab Levin
"Berhenti dan bawa bos kalian ke pemakaman dia sudah mati" teriak Levin setelah itu pergi meninggalkan musuhnya lalu di ikuti oleh teman-temannya, sebenarnya Levin tidak membuat orang itu mati dia hanya membuatnya pingsan dan mungkin ada beberapa tulang yang patah

Devin masih terus berlari bersama kedua temannya hingga mereka sampai di halte dekat sekolah dan saat itu juga mereka langsung masuk kedalam mobil jemputan mereka dan bergegas pulang

"Mang buruan mang ada yang ngejar kita" ucap Devin dia sedikit panik karena Levin dan teman-temannya mengejarnya sampai saat ini

"Tuan muda itu kan tuan muda Levin" ucap Mang Asep

"Bukan itu bukan Levin mereka gengster buruan mang" ucap Devin lagi sambil melihat ke belakang

"Iya tuan muda"

Setelah itu mobil yang Devin tumpangi pun melesat menuju rumahnya setelah sampai di rumah dia langsung turun lalu berlari masuk kedalam rumah, dia masuk kedalam rumah itu dan yang pertama dia lihat adalah kedua orang tuanya yang sedang duduk santai di ruang keluarga, Devin datang dengan napas tersengal-sengal akibat berlari

"Kamu kenapa sayang sini minum dulu" ucap Monica lalu beranjak dari duduknya dan memberi Devin minum

"Fuahh" Devin membuang nafas
"Gini mom dad Devin punya berita hot pasti kalian kaget" ucap Levin yang masih ngos-ngosan

"Tentang apa dek" tanya Lio

"Gini dad tadi-"

"Mom dad Levin ke atas dulu ya" baru saja Devin ingin menceritakannya tiba-tiba orangnya muncul dan memotong ucapan Devin, Devin memicingkan matanya menatap Levin, Levin hanya menatapnya datar setelah itu langsung pergi menuju kamarnya setelah mendapat jawaban dari orangtuanya

"Kamu mau bicara apa dek" ucap Monica dia sedikit penasaran dengan berita yang Devin maksud

"Gini mom dad tadi Devin liat kak Levin lagi tawuran terus dia juga anggota geng motor yang selalu meresahkan warga" ucap Devin dengan lantang Lio dan Monica hanya saling tatap tanpa mengeluarkan sepatah katapun

"Napa pada diem beritanya gak bikin kaget kah" ucap Devin sambil menatap satu-persatu orangtuanya

"Kamu gak tau dek" tanya Lio

"Tau apa"

"Sudah ku duga, nanti daddy ceritain kamu bersih-bersih dulu kamu kotor sekali dek" ucap Lio sambil menatap Devin dari atas sampe bawah, memang yang Lio katakan itu benar bagaimana tidak Devin seperti orang mandi keringat di tambah lagi bajunya yang kucel dan jangan lupakan rambutnya yang berantakan seperti orang habis mabok

"Ck iya" setelah itu Devin pergi dari hadapan orang tuanya menuju kamarnya dia menatap Levin sekilas yang baru saja keluar dari kamarnya

"Gak usah liatin gue kayak gitu mau gue colok mata lo hah" ucap Devin sambil menatap tajam Levin, Levin hanya mengangkat satu alisnya bingung, padahal Levin hanya menatapnya sekilas tapi entah apa yang merasuki Devin tiba-tiba berkata demikian

Devin masuk kedalam kamarnya dengan bibirnya yang tidak berhenti menggerutu dia tidak paham dengan kedua orangtuanya bisa-bisanya mereka bersikap tenang padahal anak mereka terlibat dalam tawuran terus masuk geng motor pula Devin tidak habis pikri eh

"Tau gitu gue ikutan gelut tadi" ucap Devin sambil berjalan menuju kamar mandinya tidak lupa dengan handuk yang tersampai di bahu nya

"Gue juga kan jago gelut"

"Besok-besok gue ikutan kali ya"

"Sekalian ngelatih skill gelut gue"

"Awas aja kalo Levin gak ngajak gue gue pukul titit nya"

Devin terus saja menggerutu hingga dia selesai mandi lalu berjalan menuju walk in closet untuk memakai baju setelah semua baju terpasang di badannya Devin memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur tak lama pun tertidur

_____________________

Ramein akun Instagram author dong

@vhinaaalpina

Banyak typo maafin yaa

Byeeeeee

See you see

Onnived || on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang