9 || bang Difa?

1.6K 64 0
                                    

Happy reading

Typo bertebaran sabar ya

Vote nya jangan lupa yaa

_______________

"Ck Levin gue gak suka baju ginian warnanya item semua masa" protes Devin karena Levin memilihkan pakaian yang semuanya warna hitam

"Panggil gue kakak" ucap Levin sambil terus memilih baju yang cocok buat Devin

"Terserah lo tapi gue gak mau item semua nanti gue di kira gak punya baju" ucap Devin

Levin tidak menanggapinya setelah semua sudah dia beli dia pun langsung membawanya ke kasir untuk membayarnya

"Gue gak punya duit gimana ini minjem punya lo ya nanti minta daddy buat ganti" bisik Devin tepat di telinga Levin

"Totalnya jadi 15.760.500" ucap Kasir itu sontak membuat Devin melotot

"Buset gak jadi lah gue beli di pasar senen aja" refleka Devin

Levin tidak menghiraukannya dia langsung membayarnya dan setelah itu langsung membawa Devin keluar dari toko itu dan duduk di bangku yang tersedia disana sambil menunggu Monica dan yang lainnya

"Gila lo maen bayar aja kalo beli di pasar senen uang segitu bisa meli sama toko-tokonya" protes Devin dia tidak habis pikir sama Levin bisa-bisanya dia bersikap biasa aja

"Uang segitu jajan gue dua hari" jawab Levin santai

"Ck"

Saat sedang bengong sambil menunggu Mommynya tiba-tiba ada seorang laki-laki ya mungkin umurnya 20 thn menghampiri mereka tepatnya menghampiri Devin

"Devin" ucap pria itu

Devin mengangkat kepalanya dan menatap orang yang memanggil namanya

"Bang Difa" ucap Devin dan langsung memeluk Difa erat

"Kemana aja bang Evin nyariin tau" ucap Devin dan masih dalam posisi memeluk Difa

"Sorry ya Evin abang baru pulang dari Amerika kan abang kuliah disana" jawab Difa sambil melepas pelukannya perlahan

"Tapi kok gak bisa di hubungi si ih kesel" ucap Devin dengan nada kesalnya

"Ponsel lama abang ilang jadi abang ganti nomor" ucap Difa

"Ekhemm" Levin berdehem dia kesal di abaikan sejak tadi

"Eh ini siapa vin" tanya Difa pada Devin

"Oh iya bang ini kak Levin kembaran Evin" jawab Devin sebenarnya Levin menahan senyum karena Devin memanggilnya dengan sebutan kakak

"Kak Levin ini bang Difa" ucap Devin mereka berdua pun berjabat tangan sekilas

"Jadi kamu udah ketemu sama keluarga kamu vin" tanya Difa

"Iya bang Evin udah ketemu sama mereka" jawab Devin seadanya

"Wah abang ikut seneng kalo gitu" ucap Difa lalu mengusap kepala Devin

"Iya Evin juga seneng" jawab Devin tidak lupa dengan senyum manisnya

"Gimana keadaan kamu apa masih sering sakit" tanya Difa bukan tanpa alasan dia bertanya seperti itu Difa itu ikut menjaga Devin seperti pak Rt dia berperan sebagai kakak yang baik yang selalu menjaga adiknya.

"Nggak terlalu si bang" jawab Devin dia juga tidak sepenuhnya bohong

"Syukur deh"
"Mau ikut abang gak kita nyari makan yu" ajak Difa

"Gak" bukan Devin yang menjawab melainkan Levin sebenarnya dia tidak suka dengan orang dihadapannya ntah lah apa yang membuatnya tidak suka dengannya hanyan Levin, author dan tuhan yang tau:)

"Ih kenapa" protes Devin pada Levin dengan memasang muka garang

"Gak, dan lo boleh pergi" ucap Levin dengan nada dingin dan itu mampu membuat Devin bungkam

"Yaudah kalo gitu abang pergi dulu ya nanti kalo kamu lagi free hubungi abang ya" ucap Difa lalu pergi meninggalkan mereka berdua

"Bye bang Difa" ucap Devin sedikit teriak
"Apaan si Lo" ucap Devin kesal pada Levin

"Kita lagi nunggu mommy kalo lo lupa" ucap Levin hampir saja Devin lupa kalo dia kesini bersama Monica dan yang lainnya. Tak lama Monica datang bersama yang lainnya

"Udah nih mau makan dulu gak" ucap Monica pada anak-anaknya

"Nggak mom makan di rumah aja" jawab Devin

"Yaudah ayo pulang" ucap Monica

"Mom duluan aja" ucap Levin

Monica hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Levin yang masih terdiam disana. Setelah Monica menghilang dari pandangannya Levin pun pergi menghampiri motornya lalu dia pergi meninggalkan Mall itu untuk menghampiri granpa nya.

-----------

"Levin" ucap Bagas, Levin memang sudah sampai di kantor milik Bagas dia langsung masuk gitu aja

"Ada apa" ucap Levin datar

"Granpa liat kamu terlalu dekat dengan Devin" ucap Bagas

"Iya saya tau saya minta maaf" ucap Levin

"Kamu tidak lupa kan dengan apa yang granpa bilang" ucap Bagas

"Saya gak lupa saya juga sedang berusaha tapi granpa harus ngerti Saya juga pengen lebih dekat dengan Devin karena dia kembaran Saya" ucap Levin

"Granpa tau tapi ini untuk keselamatan kalian berdua apa kamu mau kejadian seperti beberapa tahun lalu terulang lagi" ucap Bagas

"Iya saya ngerti kalo gitu saya pergi dulu" ucap Levin lalu bangkit dari duduknya saat sampai di depan pintu Bagas berkata

"Granpa udah bawa orang yang nyulik Devin di tempat biasa" ucap Bagas tiba-tiba

Setelah mendengar apa yang Bagas bilang dia langsung mempercepat langkahnya untuk menuju tempat yang Bagas maksud. Bagas itu masih seperti Bagas yang dulu namun Bagas tidak terlalu memperlihatkan apa yang dia lakukan, Lio juga sama sepertinya hanya saja setelah menikah dia meninggalkan pekerjaan itu namun itu malah turun ke anaknya yaitu Levin, ini bukan sebuah pekerjaan dan ini hanya untuk bersenang-senang kepada musuh dan orang yang berkhianat Bagas tidak segan-segan melukainya bahkan membunuhnya

Levin masuk ke dalam ruangan yang Bagas maksud disana ada banyak penjaga itu adalah anak buah Bagas

"Selamat datang tuan muda" ucap Salah satu Bodyguard disana

Levin tidak menghiraukannya dia langsung masuk kedalam di ruangan itu disana ada banyak orang yang di kurung ada juga yang sedang di cambuk bahkan ada yang sedang di sayat kulitnya namun Levin tidak peduli dia tetap fokus ke tujuan awalnya

"Jadi ini orang yang granpa bawa" tanya Levin pada salah satu penjaga disana

"Iya tuan muda, tuan besar membawanya kemarin malam" ucap penjaga itu

"Baiklah kau boleh pergi" ucap Levin setelah itu penjaga itu pergi

Levin menatap orang yang Bagas maksud dia tersenyum kala melihat keadaan orang itu yang sudah memprihatinkan bagaimana tidak wajah yang sudah di penuhi luka sayatan bibir yang robek dan badan yang penuh dengan luka cambukan

"Bangun bodoh" ucap Levin lalu menendang orang itu hingga terbangun

"A-ampun tuan jangan bunuh saya" ucap pria itu

"Kata kan siapa tuan mu" ucap Levin geram

"M-maat tuan saya tidak mengenalinya dia menggunakan topeng saat menyuruh saya" jawab pria itu

Bukkk

"Arghhhhh"

Levin mencambuk orang itu dengan rantai sangat keras

"Dasar bodoh lo bakal tetap disini sampai mulut busuk lo berbicara siapa tuan lo" ucap Levin setelah itu langsung keluar dari ruangan itu

_____________

Ig author follow yaa

@vhinaaalpina

Onnived || on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang