5 || pertandingan basket

1.9K 118 0
                                    

Tapi itu ada kesalahan teknis wkwk

Lanjut bintang pojok kiri pencet atuh

Happy reading

_________________________









Hari ini adalah pertandingan basket dan hari ini juga Devin, Adam dan Dareen di hukum oleh bu Nurul mereka di hukum untuk menggunakan corong merahnya DEBM untuk menutupi wajahnya saat menonton basket mereka bertiga awalnya menolak tapi bu Nurul mengancamnya jika menolak mereka akan di skors selama satu Minggu dan dengan pasrah mereka menerima hukuman itu

"Jir kalo kaya gini yang di liat apa coba" keluh Dareen

"Gue juga cape jir dari tadi nyari bola kagak ketemu ketemu" ucap Adam yang mulai kesal

"Udahlah kita nonton di atas aja kali aja keliatan" ajak Devin

"Tetep wae Dev dimana mana juga kagak keliatan" ucap Dareen yang sudah kesal

"Mending bolos aja gak si" ucap Adam

"Kuy lah" seru Devin

Mereka pun pergi menuju kelasnya dengan masih menggunakan corong itu di wajahnya

"Ribet banget anjay lepas boleh gak si" ucap Adam

"Jangan di lepas nanti anak osis nangkep kita lagi" ucap Dareen

"Nah bener kita cari aman aja" ucap Devin yang mulai pasrah

Tiba-tiba ada bola basket yang menjulang tinggi dan mendarat tepat di kepala Devin sangat keras

Duk

"Anjing siapa yang ngelempar bola" teriak Devin
"Sini lo punya dendam apa lo sama gue" teriaknya, Devin berteriak dan ingin menghajar seseorang namun dia salah arah dia malah membelakangi lapang basket alhasil dia jadi bahan tertawaan warga sekolah

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

"Anjing emang malah pada ketawa lagi"
"Au ah pala dedek pusing Dam Ren gue pingsan dulu bye" ucap Devin dan langsung pingsan

Adam dan Dareen yang mendengar Devin jatuh pun sontak langsung membuka corongnya dan melihat Devin yang sudah tidak sadarkan diri dan darah mengalir di hidung Devin

"Dev Devin lo kenapa Dev" ucap Dareen sambil membolak-balikan badan Devin

"Wah bahaya gimana kalo dia geger otak" ucap Adam dramatis

"Ck jangan ngomong gitu" ucap Dareen

Tiba-tiba Levin datang dan melihat kondisi Devin yang sudah mengenaskan tanpa pikir panjang dia langsung menggendong Devin dan membawanya ke UKS. Dareen dan adam hanya diam sambil menatap kepergiannya tanpa ingin menyusul karena dia keburu di bawa osis untuk melanjutkan hukumannya, mereka juga heran apa hubungan Levin dan Devin. Di UKS Levin tidak ingin menggunakan dokter yang ada di sekolah ini dia memilih menghubungi dokter pribadi keluarganya. Tak lama dokter itu pun datang dan langsung memeriksa keadaan Devin

"Tuan muda, anak ini tidak mengalami masalah serius dan untuk mimisan itu karena benturan dari bola itu yang cukup kuat menghantam kepalanya" ucap dokter Dafa

Akhirnya Levin bisa bernafas lega untung saja Devin tidak mengalami masalah serius yang bisa mengakibatkan keselamatannya terancam padahal Levin sudah berpikir sangat jauh dia takut Devin terkena geger otak "Panggil dia tuan muda dia adalah tuan mu bodoh" ucap Levin yang emosi dia kesal karena Dokter ini memanggil adiknya dengan sebutan anak ini

"T-tuan muda Devinno" ucap dokter Dafa

"Iya dia adik gue" bentak Levin

"Maaf tuan muda saya tidak tau" ucap dokter itu sambil menunduk

"Sudahlah hentikan omong kosong mu dan kau boleh pergi" ucap Levin

"Baik tuan" ucap dokter Dafa dan langsung pergi meninggalkan Levin

"Kita pulang de mommy pasti nungguin" ucap Levin

Dia langsung menggendong Devin ala koala menuju mobilnya dia menjadi pusat perhatian hingga pertandingannya di hentikan sejenak tapi Levin tidak memperdulikan hal itu yang dia pikiran hanya dia harus membawa adiknya pulang

Levin membawa mobilnya santai dia tidak ngebut karena dia takut akan menganggu adiknya. Hingga adiknya terbangun "Aduh kepala evin sakit pak Rt" lirih Devin sambil memegang kepalanya setelah kesadarannya sudah full dia menoleh ke sebelah kanannya

"Siapa lo anjir" ucap Devin

"Gunakan bahasa yang sopan gue ini kakak lo" ucap Levin

"Kakak kakak mending lo balikin gelang gue" ucap Devin dia melihat tangan Levin yang memakai gelang dia pikir itu gelangnya dengan sigap dia mengambilnya Levin yang gelangnya di tarik paksa pun hanya bisa pasrah

"Levinno Mahesa kh.p" guman Devin

"Ini bukan gelang gue kebaliin gelang gue" teriak Devin

"LO BISA DIEM GAK, BERISIK" bentak Levin dan itu mampu membuat Devin bungkam dan menutup mulutnya lalu berbalik badan menatap jalanan walaupun Devin itu nakal si pembuat onar tapi dia akan menangis jika ada yang membentaknya

Levin yang melihat itu sontak diam dia terbawa emosi dia juga mengutuk dirinya sendiri karena sudah membuat Devin menangis mengapa Levin tau kalo Devin menangis dia melihat tangan Devin yang mengelap matanya

"Maaf" ucap Levin

Devin tidak menjawab dia masih bungkam dia tidak mau berbicara dengan Levin apapun alasannya

"De kamu marah" ucap Levin

"De"

Tapi Devin tetap tidak menjawabnya dia melihat Devin yang hampir terjatuh karena dia tertidur akhirnya Levin meminggirkan mobilnya dan membenarkan posisi Devin agar nyaman

"Maaf de"

Setelah itu Levin kembali melajukan mobilnya menuju mansion orang tuanya tak lama Levin pun sampai dengan hati-hati dia mengangkat tubuh Devin lalu menggendongnya ala koala dia tidak mau mengganggu tidur adiknya

Monica dan Lio yang berada di ruang keluarga pun sontak berdiri saat melihat Levin menggendong adiknya dengan cepat Levin memberi kode agar tidak berisik dan tidak menggangu adiknya, Monica dan Lio hanya mengangguk lalu mengikuti Levin menuju kamar adiknya yang sudah disiapkan oleh Monica. Levin meletakkan tubuh Devin dengan perlahan setelah itu dia langsung keluar menemui orang tuanya

"Kakak itu beneran adik kamu" ucap Monica dengan mata yang menahan tangisannya

"Levin yakin mom kita tunggu hasil tes DNA nya nanti di bawa sama dafa" ucap Levin

"Levin kenapa kamu bisa seyakin itu sama dia" ucap Lio

"Ikatan batin anak kembar itu kuat dad kita liat nanti" jawab Levin

"Yasudah kalo begitu kita tunggu hasil tesnya" ucap Lio dia tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya setelah 17 tahun dia berusaha mencari anak bungsunya akhirnya anak pertamanya yang menemukannya memang rencana tuhan itu tidak ada yang tau



____________________

Segitu dulu

Ramein akun Instagram author ya

@vhinaaalpina

See you

Byeeeeee

Onnived || on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang