16 || makin parah

1.6K 77 4
                                    

lanjut ya

mumpung belum tengah malem up sabi kali ya


pencet bintang nya ya



Devin, Adam dan Dareen sudah sampai di tempat yang mereka maksud disana sangat ramai orang yang menonton acara balap mobil ini apalagi saat ini yang bertanding itu bang Luke pembalap favorit Devin bukan hanya Devin yang menyukainya yang lain juga sama, mereka bertiga sudah duduk anteng di kursi paling depan agar bisa bertemu dengan para pembalap itu

"Jir lah rame bener" ucap Adam sambil menatap sekeliling

"Nikmati aja lah katanya hadiahnya duit 1 miliar" timpal Dareen

"Wah gila si, gue yakin bang Luke pasti menang gue jamin" ucap Devin menggebu-gebu

Acara balapan pun di mulai semua pembalap sudah berada di mobil mereka masing-masing, bendera pun di kibarkan semua pembalap itu melesat sangat cepat hingga membuat Devin bergeser beberapa langkah

"Anjir untung gue gak jatoh" ucap Devin

"Weh weh liat bang Luke paling depan jir" teriak Dareen

"AYO BANG SEMANGAT SEDIKIT LAGI BANG BURUAN BANG LUKE HARUS MENANG" teriak Adam gak kalah kenceng

"Berisik lo dam" protes Devin

"Suka suka gue"

Balapan pun selesai dan benar saja Luke yang memenangkan balapan pada malam ini, kemudian Devin dan kedua sahabatnya turun dari kursi penonton langsung menghampiri Luke

"Wih bang Luke keren pokoknya badass" ucap Devin dengan semangat

"Ehh Devin sama siapa kesini" tanya Luke yang memang benar Devin dan Luke itu saling kenal bahkan Luke sudah mengklaim bahwa Devin adalah adiknya

"Nih Devin bawa pasukan" jawabnya sambil menunjuk kedua sahabatnya

"Selamat ya bang, sampe abis ni suara gue teriakin nama lo bang" ucap adam dengan suara seraknya

"lagian siapa suruh lo teriak-teriak kayak gitu, tapi btw selamat ya bang potbar sabi kali bang" ucap Dareen tak tau malu kalo kata Devin

"Oh boleh boleh" akhirnya mereka pun berpoto ya begitulah namanya juga +62 dimana pun dan kapanpun poto itu harus

"Yok kita pulang" ajak Dareen

"Bang kita pamit duluan ya udah malem takut di kunci di luar hehe" ucap Devin

"Kalian pulang naik apa" tanya Luke ya jelas dia khawatir sama ketiga bocah ini karena arena yang mereka datangi ini ilegal jadi bahaya apalagi buat bocah-bocah kayak mereka

"Dareen bawa mobil kok bang kita duluan bye bang" ucap Devin mereka pun meninggalkan arena itu dan bergegas untuk pulang namun entah kenapa saat sudah di parkiran dekat mobil Dareen tiba-tiba kepala Devin terasa sangat sakit seperti di tusuk tusuk oleh jarum hingga membuat hidungnya mengeluarkan darah

"Arghh kepala gue sakitt" ucap Devin sambil memegang kepalanya

"Dev dev lo kenapa" panik Adam panik pasalnya bukan sekali dua kali Devin kalo di ajak keluar entah malem ataupun siang pasti kejadian seperti itu

"Kita ke rumah sakit sekarang" ucap Dareen lalu membantu Devin untuk berdiri setelah itu mereka langsung pergi ke rumah sakit untuk mengecek keadaan Devin









































___________________























































"Jadi gimana keadaan saya dok" ucap Devin dia sudah di periksa oleh dokter dan saat ini dia sedang di ruang pribadi milik dokter tersebut dan kedua temannya menunggunya di luar

"Devin penyakit kamu semakin parah apa kamu tidak meminum obat yang sudah saya berikan hah" dokter itu memang sudah sering mengecek keadaan Devin dia juga yang membantu Devin agar sembuh dari penyakitnya tapi Devin tetep Devin dia tidak meminum obatnya sama sekali mungkin hanya sekali itupun pas di rumah sakit di hadapan dokter Dian

"Saya minum kok dok kemaren kemaren saya masih sehat biasa aja dan baru kerasa tadi" jawab Devin

"Devin penyakit ini sangat berbahaya apalagi sekarang sudah stadium 3 jangan di anggap remeh"

Kanker otak adalah penyakit kanker yang berawal dari sel-sel otak. Saat kanker otak berkembang, sel kanker dapat menyebabkan tekanan pada jaringan otak.kanker otak ini ada beberapa stadium, dimana stadium 3 berati kanker ganas yang sudah menyerang jaringan di sekitar otak dimana tumor otak ganas ini perlu melalukan pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi

"Kamu harus melakukan pengobatan rutin mulai besok setelah pulang sekolah kamu harus menemui saya disini" final dokter Dian dia sudah sangat kesal dengan Devin dia meremehkan penyakit berbahaya seperti ini

"Iya dok" jawab Devin
"Kalo saya gak lupa" batin Devin

"Kalo kamu lupa nanti saya yang datang ke rumah kamu" ucap dokter Dian sepertinya dia bisa membaca pikiran orang

"Iya dok kalo gitu saya permisi" ucap Devin lalu bangkit dari duduknya untuk pulang

"Obatnya jangan lupa di ambil" ucap Dian sedikit teriak Devin hanya mengangkat ibu jarinya saja pertanda oke lalu setelah itu dia keluar dari ruangan itu dan di sambut oleh kedua temannya

"Gimana Dev, kata dokter lo sakit apa" ucap Dareen mau bagaimanapun Dareen itu teman Devin dia khawatir pasalnya setiap di ajak main keluar pasti berakhir seperti ini

"Gakpapa kok cuma masuk angin biasa" jawab Devin santai jelas dia tidak akan memberitahu penyakitnya kepada kedua temannya

"Seriusan ege gue khawatir ini" timpal Adam

"Udah gakpapa sekarang anterin gue pulang ke rumah pak Rt" ucap Devin dia tidak ingin pulang kerumahnya dalam keadaan seperti ini dan lagi sekarang sudah tengah malam bahkan udah mau pagi kalo dia pulang kerumah yang ada dia bakal di interogasi sampe seminggu belum lagi hukumannya karena tadi dia kabur ya mending kerumah pak Rt sekalian ketemu kangen soalnya

Akhirnya Dareen menyetujuinya mereka pun pergi mengantarkan Devin kerumah pak Rt, karena kerumah pak Rt itu gak bisa di akses oleh mobil mau gak mau Devin turun di gang dan memilih untuk jalan kaki

"Makasi ya, udah sana kalian balik keburu pagi" ucap Devin sambil turun dari mobil milik Dareen

"Ck iya kita duluan hati-hati lo Dev" ucap Dareen setelah itu mereka pun pergi

Devin berjalan dengan riang menuju rumah pak Rt dia jadi kangen masa-masa saat tinggal di rumah pak Rt padahal dia tinggal di rumah orang tuanya belum sampe tiga bulan tapi tetap saja itu waktu yang lama apalagi dia jarang main keluar. Akhirnya dia sampai dirumah pak Rt disana terdapat tenda seperti tenda orang hajatan

"Apanih apa pak Rt udah kawin" guman Devin

Tok tok tok

Devin mengetuk pintu rumah pak Rt sepi tapi hangat seperti habis ada pesta. Tak lama pun pintu itu terbuka menampilkan pak Rt yang mengenakan sarung tidak lupa dengan kaos dalamnya yang melekat di tubuhnya

"Devin"

"Pak Rt"

Akhirnya mereka berpelukan untuk melepaskan rasa rindu mereka anjayy

~~~~~~~~~~

stok next part cerita ini abis haduh🗿

keknya abis ini bakal lama lagi updatenya😔

aku ngetik sekalian soalnya biar punya stok banyak😉

pokonya jangan di hapus dari perpustakaan🖕

tunggu weh nya moal lami da😁

hatur nuhun🙏

oke see you bye

pencet ya
⬇️
⬇️
⬇️

Onnived || on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang