Happy reading.....😍
Kini freen pun sudah memarkirkan mobil miliknya di halaman rumahnya, lantas ia pun keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya memasuki mansion keluarganya.
"Sial kenapa ponsel gw bisa sama dia"umpat freen disela sela langkahnya memasuki mansion.
^
^
^
^
^Kini freen pun sudah berada dikamarnya, bahkan freen pun sudah membersihkan tubuh nya, dan saat ini freen tengah merebahkan tubuhnya dengan telungkap.
"Arghhhh, tuan muda Amstrong tai"gerutu freen frustasi.
"Ok kayanya gw punya ide, gw harus cari tau nih dimana mansion Amstrong, setelah itu gw ketemu sama tuan muda Amstrong itu terus gw ambil ponsel gw, tendang anunya lantas kabur"ucap freen entah kepada siapa.
Saat freen tengah sibuk dengan fikirannya tentang ponsel miliknya yang berada ditangan tuan muda amstrong, tiba tiba saja.
Tok tok tok
"Non makan malam sudah siap, semua sudah menunggu dimeja makan"ucap maid dibalik pintu kamar freen sedikit berteriak.
"Ya bi freen turun"ucap freen yang ikut sedikit berteriak agar sang maid mendengarkan nya.
Lantas freen pun beranjak dari tempat tidurnya, dan keluar dari kamar menuruni anak tangga.
^
^
^
^
^Kini freen pun sudah duduk di kursi meja makan, kini keluarga tersebut pun makan dengan hikmat, hingga tiba tiba.
"Pah"panggil friend membuat semua atensi dimeja makan beralih menatapnya kecuali freen yang hanya fokus pada makanan yang ada dihadapannya.
"Iya kenapa nak"ucap alex menatap putri bungsu nya.
"Friend besok ijin pergi sama kak bright"ucap friend tersenyum.
"Ya sudah nak, tapi hati hati jangan kecapean"peringat alex membuat friend mengangguk paham.
"Mau abang temanin"ucap kevin membuat friend menggeleng kepalanya pelan.
"Enggak bang, friend ingin pergi berdua saja sama kak bright"ucap friend menekan kata 'berdua'
Liana pun beralih menatap freen
"Freen kamu jangan ganggu adikmu ya"ucap liana memperingati."Siapa juga yang mau ganggu anak penyakitan lo"ucap freen membuat semua yang berada dimeja makan menatap tak percaya dengan ucapan freen.
Brakkkk
Alex pun menggebrak meja makan membuat semua menghentikan aktifitas makan malamnya.
"Freen jaga ucapan mu, friend itu adikmu, dan jaga sopan santunmu pada mamahmu"ucap alex yang kini tengah menahan emosinya.
"Kalo gw enggak mau gimana"ucap freen dengan sengaja memancing emosi alex.
"Jaga batasanmu freen sarocha chamkimka"ucap alex berusaha mengendalikan emosinya dengan nafas yang memburu.
"Batasan ya? Lucu, kalian semua lucu"ucap freen terkekeh sinis dengan menatap datar semua orang yang berada dimeja makan.
"Udah ah gw enggak nafsu makan"ucap freen seraya beranjak dari kursi meja makan.
"Diam ditempat freen"ucap alex menekan.
Namun freen seolah olah menulikan telinganya dan terus berusaha menaiki tangga hingga?
"Berhenti ditempatmu atau semua fasilitasmu papah cabut"ucap alex mengancam membuat freen seketika menghentikan langkahnya.
Lantas freen pun menolehkan wajahnya lalu menatap alex dengan wajah tenang
"Baik kalau anda ingin mencabut fasilitas saya, tapi tunggu saya bekerja anggap saja itu sebagai hutang, ketika nanti saya sudah bekerja, saya akan kembalikan semua milik anda, dan saat itu juga gelar ayah freen telah hilang dimata saya"ucap freen.Bak tersambar petir di siang bolong alex membatu mendengar penuturan sang putri, bahkan rasanya kini hatinya seperti dihujani ribuan tombak.
"Freen!!! Lo sadar enggak lo ngomong sama papah lo!!!"marah kevin.
"Sadar, gw sadar sangat amat sadar, kalau seharusnya gw ngelakuin ini sedari dulu, tiba saat nya gw akan terbebas dari mansion yang isi nya hanya orang orang dongo, dengan mansion yang ternyata isinya adalah nereka"ucap freen lalu melenggang pergi.
Brakkkkk
Pintu kamar freen pun tertutup dengan sangat keras.
Vano hanya menatap sendu adiknya dengan perasaan campur aduk.
"Kembali kekamar kalian masing masing"ucap alex membuat semuanya beranjak dari kursi dan meninggalkan meja makan menuju kamar mereka masing masing.
"Pah"panggil liana namun tak digubris oleh sang suami yang kini melangkah menuju taman belakang mansion nya.
^
^
^
^
^Lain hal kini freen tengah terduduk ditepi ranjang dengan nafas yang memburu serta tangan terkepal kuat.
"Arghhhh!!!! Pokok nya gw harus cari kerja, tapi gimana caranya"freen frustasi karena bagaimana pun ia hanya bisa menghasilkan uang agar tidak bergantung lagi pada papahnya.
Kini freen pun mulai merebahkan tubuhnya, dengan pandangan menatap langit langit kamarnya dengan helaan nafas beratnya.
"Batasan ya"lirih freen bersamaan dengan sudut matanya yang mengeluarkan cairan bening.
Tak dipungkiri bahwa sampai detik ini hatinya masih berdenyut sakit.
Bagaimana masih mau lanjut? Atau stop?☺
Jangan lupa vote, komen and share🙏🏻🤗🙏🏻🤗
Vote 100 lanjut ❤❤❤
Area bf futa🚫🚫
KAMU SEDANG MEMBACA
I became evil because of circumstances
RandomTidak ada manusia yang ingin menjadi jahat, namun keadaan lah yang membuat mereka menjadi jahat~freen sarocha Area BF❤ Maaf kalau ada kata kata yang kasar🙏🏻 Khusus 18+🚫🚫 Futa⚠⚠