13 - KELINCI MISUH-MISUH

10 6 0
                                    

Part ini menyertakan foto untuk visualisasi fiksi.

🌻🌻🌻

Karena merasa bersalah, kini Hasbi tengah berada di kamar Geesa untuk meminta maaf. Sebenarnya, Geesa tidak menyalahkan Hasbi. Lagipula, ia sendiri yang terlalu banyak memakan permennya.

"Gwaenchana (gak apa-apa), oppa. Aku baik-baik saja,"

"Tapi tetap saja, jadinya kamu kena omel Qiyas hyung tadi." Hasbi masih saja mengucapkan kalimat penyesalannya.

"Gapapa. Itu hanya omelan biasa," ucap Geesa lagi, berusaha meyakinkan.

"Hm ... Geesa, ikut oppa, yuk!" ajak Hasbi tiba-tiba.

"Kkamjjagi (tiba-tiba)? Kemana?" tanya Geesa dengan wajah bingungnya.

"Ke Hangang Park. Kamu pasti suka. Tulisanmu juga masih dibaca oleh Orion, kan? Kamu tidak bosan?"

"Hm, iya, sih. Jauh tidak, oppa?"

"Tidak terlalu jauh. Cuacanya juga sedang tidak terlalu panas, sore-sore di sana itu pasti seru," ucap Hasbi meyakinkan Geesa.

"Jinjja (sungguh)? Ayoooo, aku mauuuuu. Aku, kan, belum pergi kemana-mana selama di sini selain ikut berbelanja dan ke rumah sakit," ucap Geesa dengan polosnya.

"Hahaha ... itu kenapa oppa mengajakmu ke sana. Ayo, kamu siap-siap dulu, ya?"

"Tapi, apa oppa yang lain akan mengizinkan?" tanya Geesa tiba-tiba ragu, mengingat ia juga baru pulang dari rumah sakit tadi pagi.

"Gapapa, nanti oppa yang bilang. Kamu siap-siap saja!"

Setelah Geesa mengangguk, Hasbi pergi keluar untuk menemui Qiyas dan Yabil.

"Hyung, aku ... Mau mengajak Geesa pergi," ucapnya pada Yabil dan Qiyas yang kebetulan berada di ruang tengah dengan Orion juga.

"Kemana?" Qiyas dan Yabil bertanya berbarengan.

"Hangang Park, boleh? Kasian dia belum pergi kemanapun,"

"Hm ... Tapi ingat, jangan beri dia permen lagi!" ucap Qiyas memperingati, lagi.

"Hehehe ... ne hyung, aku janji. Boleh, ya?" tanya Hasbi sekali lagi untuk memastikan.

"Sana pergi. Jangan pulang larut malam, dan jangan lupa obat alerginya!" kini Yabil yang menimpali.

"Satu lagi, jangan kamu ajak dia mengikuti langkahmu yang melelahkan itu!" kini Orion yang berbicara.

"Aish ... Ne, ne. Aku tauuuuuu."

.

Dan di sinilah Geesa berada, di salah satu spot terbaik Hangang Park bersama abang sepupunya yang ketiga, Hasbi.

Sejak pertama tiba di sana, Geesa tak henti-hentinya berkata takjub dan kagum. Ini benar-benar indah dan menyenangkan di sore hari seperti ini.

"Eottae, joha (gimana, suka)?"

"Johaaaaa (sukaaaaa). Oppa Gomawoyo (makasih), karena membawaku ke sini," ucap Geesa dengan mata berbinar.

"Hahaha ... Syukurlah kalau kamu suka. Kajja (ayo) kita ke sana!" Hasbi membawa Geesa kembali berjalan.

Hasbi dan Geesa berjalan perlahan di sekitaran sungai yang terbentang luas. Suasananya ramai tapi tak terlalu penuh.

"Mau oppa fotokan?" Hasbi menawari.

The Safe PlaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang