Malam hari, zee sudah berdandan secantik mungkin menggunakan dress hitam selutut dengan rambutnya di gerai.
Tak lupa sedikit make up yang membuat wajahnya tetap terlihat cantik dan anggun.
"Lo mau kemana malam begini?" Tanya aldo heran.
"Bukan urusan lo,"balas zee yang masih sibuk memilih sling bag yang cocok.
"Iya sih bukan urusan gue, gue cuma nanya lo mau kemana?"tanya aldo.
"Gue mau kerumah farrel, ada acara makan malam," balas zee sembari memasukkan barangnya ke dalam sling bagnya.
"Sejak kapan lo akrab sama farrel? Ngapain pake makan malam bersama?" Tanya aldo dengan sangat penasaran.
"Bukan urusan lo!" Ketus zee.
" Ckk arrggh!" Kesal aldo sembari menjambak rambutnya.
"Gue berangkat,"pamit zee pergi keluar dari kamar.
"Naik apa?" Tanya aldo menyusul zee dari belakang.
"Di jemput farrel, dia udah nunggu di bawah,"ucap zee kemudian pergi.
Aldo diam-diam mengikuti zee sampai menuju parkiran bawah.
Farrel menyambut zee dengan membukakan pintu mobil untuk zee.
Setelah kepergian mobil farrel, aldo kembali masuk ke apartemen.
"Ngapain gue peduli? Bukan urusan gue," batin aldo.
Tapi sebenarnya perasan aldo tak tenang semenjak kepergian zee bersama farrel. Aldo berusaha tidak untuk memikirkannya tapi tidak bisa.
Di dalam mobil zee dan farrel hanya diam.
"Ehem,"zee mencoba mencaikan suasana yang terlalu tegang di antara mereka.
"Kenapa nyokap lo pengen lihat lo bawa pacar ke rumah ?" Tanya zee.
"Gue punya penyakit jantung stadium empat dan sakit ginjal kronis yang harus ngebuat gue cuci darah setiap bulannya. Enggak rau sampai kapan gue harus seperti ini. Nyokap gue hanya ingin melihat gue bahagia, kalo bokap, udah nggak ada," ucap farrel.
"Sorry,"ucap zee pelan.
"Ngapain minta maaf, lo enggak salah apa-apa. Makanya gue di sekolah nggak punya teman dan dijuluki sebagai kulkas. Gue sengaja enggak mau berteman sama siapapun karena gue malas di kasihani karena penyakit yang gue alami dan takutnya nanti mereka akan menjauh setelah tau penyakit gue,"ucap farrel.
"Semangat ya,"ucap zee.
"Tuh kan, gue enggak butuh di kasihani," ucapan farrel membuat zee terdiam.
"Hmm yaudah," ucap zee singkat kemudian beralih menatap keluar jendela.
Setelah beberapa menit mereka sampai di rumah farrel yang cukup mewah dan minimalis.
Seorang wanita paruh baya berdiri di teras rumah menunggu anaknya pulang. Dia adalah mama farrel."Assalamu'alaikum Ma, ini kenalin zee pacar farrel,"ucap farrel sembari mencium punggung tangan mamanya.
"Hai, tante aku zee," sapa zee sembari mencium punggung tangan mamanya farrel.
"Cantik sekali kamu, ayo masuk tante udah masakin banyak," ucap mama farrel.
"Iya tante," zee tersenyum manis kemudian mengikuti mama farrel dari belakang.
" Ayo makan dulu, tante cuma bisa masak ini,"ucap Mama Farrel.
"Makasih tante, ini udah banyak kok,"balas zee tersenyum kecil.
Mereka bercerita banyak hal dan tertawa bersama dan farrel ikut tersenyum senang melihat mamanya cepat akrab dengan zee.
"Sudah berapa lama pacaran sama farrel?" Tanya mama farrel.
"Sekitar satu bulan Tante," balas zee tersenyum.
"Menurut kamu farrel gimana?" Tanya mama farrel.
"Apaan sih ma, jangan banyak tanya," ucap farrel.
"Enggak apa-apa kok, wajar lah mama kamu nanya kayak gitu,"balas zee tersenyum.
"Farrel baik kok Tante, tapi kalo disekolah dia pendiam," jawab zee.
"Wah, iya kah?"tanya mama farrel penasaran.
"Iya tante pendiam banget, tapi kalo udah cerita sama aku dia menjadi sosok yang berbeda," balas zee.
"Syukur lah farrel bisa memiliki pacar yang baik seperti kamu," ucap mama farrel.
"Makasih tante," balas zee tersenyum.
"Ayo makan yang banyak,"ucap mama farrel.
" Iya tante,"angguk zee.
Setelah makan zee dan mamanya farrel pun ngobrol berdua tanpa sadar jam sudah semakin malam.
Zee pun yang melihat jam sudah makin malam berpamitan untuk pulang.
" Makasih ya udah mau dateng, sering² main kesini,"ucap mamanya farrel.
"Iya tante, zee yang harusnya terima kasih karena Tante udah undang zee untuk makan malam di sini, masakan Tante enak banget, kapan-kapan zee belajar sama Tante ya,"ucap zee.
"Wah tante jadi tersanjung, kalo gitu kamu bisa dateng kapan pun kau mau,"ucap mamanya farrel.
"Iya tante," balas zee tersenyum.
"Udah ah, nanti kemalaman pulangnya,"ucap farrel.
"Oh iya, kamu hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut ya," pinta mamanya farrel.
"Iya ma, aman kok," balas farrel.
Setelah berpamitan farrel mengantar zee pulang ke apartemen dengan selamat.
"Thanks ya untuk malam ini, nyokap gue kelihatan bahagia banget. Gue berhutang banyak sama lo," ucap farrel.
"Santai aja, gue juga senang ketemu nyokap lo orangnya asik nganggep gue kek anaknya sendiri," balas zee tersenyum.
"Akting lo malam ini jago banget dan lo cocok untuk jadi aktris haha,"raut wajah farrel terlihat sangat bahagia sangat berbeda dengan apa yang zee temui di sekolah.
"Gue enggak punya cita-cita jadi aktris, dan enggak ada bakat juga," balas zee terkekeh.
"Yaudah, sana masuk ,"ujar farrel.
"Oke, sampai ketemu di sekolah,"ucap zee sembari melambaikan tangannya.
"Oke dahh,"farrel membalas lambaian tangan zee.
Setelah beberapa saat kemudian zee sampai di apartemen.
"Kenapa baru pulang?" Tanya aldo yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Kepo lo,"balas zee kemudian pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
Setelah berganti pakaian dengan piyama tidur, zee mematikan lampu dan tidur disebelah aldo dengan dibatasi bantal guling.
"Ngapain aja lo di rumah farrel?" Tanya aldo penasaran.
"Bukan urusan lo,"balas zee cuek.
"Gue cuma mau tau aja,"ucap aldo.
"Gue makan bareng nyokapnya, terus cerita bareng. Udah gitu aja" Jawab zee .
"Beneran?"tanya aldo seolah tak percaya.
" Iya njirr, enggak percaya amat!," ketus zee.
"Ckk, iya deh serah lo,"balas Aldo kesal.
"Diem lo, gue mau tidur," ucap zee kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
~~
~~
~~
Jangan lupa vote dan komenn ✌🏻🤍