Sore hari ketika semuanya sudah selesai, aldo mampir sebentar ke rumah ashel .
Aldo tak masuk ke rumah, mereka hanya mengobrol di teras rumah."Kamu mau ngomong apa?" Tanya ashel.
"I wan't us to break up," ucap aldo.
"Why? Is it because you're married?"tanya ashel tersenyum getir .
"Kenapa kamu bisa tau?" Tanya aldo
"Minggu lalu aku kerumah kamu waktu kamu sakit , kamu enggak perlu jelasin, mama kamu udah ceritain semuanya," ujar ashel dengan wajah datar.
"I'm sorry," lirih Aldo
Ashel yang sudah tidah tahan air matanya itupun kini pecah ,sekali ia tepis karena tak mau menangis dan terlihat lemah di depan orang yang ia cintai.
"Shel aku boleh peluk kamu untuk terakhir ?" Tanya aldo.
Ashel hanya mengangguk mengiyakan, kemudian mereka berpelukan dengan hangat . Ashel pun menangis di dalam pelukan aldo.
"Perjodohan gila ini yang misahin kita shel, aku harus menuruti semua keinginan orang tuaku. Maaf untuk semuanya," lirih aldo.
"Kamu enggak salah , takdir lah yang kejam pada hubungan kita," balas ashel.
"Sekali lagi aku minta maaf,"ujar aldo.
"Hmm," balas ashel kemudian melepaskan pelukan pada aldo.
"Maaf aku enggak bisa nepatin janji untuk rayain anniversary kita," ucap aldo sembari menyerahkan sebuah kotak pada ashel.
"Ini apa?" Tanya ashel heran.
"Hadiah anniversary kita yang gagal," bala aldo tersenyum getir.
Ashel langsung membuka kotak itu.dan ternyata isinya adalah kalung.
"Untuk apa kasih aku benda seperti ini? Supaya aku inget terus sama kamu?" Tanya ashel menatap lekat wajah aldo.
"Bukan gitu, itu aku kasih sebagai permintaan maaf aku, kamu terima ya," balas aldo.
"Oke," ujar ashel mengiyakan.
"Kalo gitu aku pulang ya, kamu jaga diri baik-baik," ucap aldo.
"Hm, aku akan berusaha lebih baik tanpa kamu," balas ashel berusha menutupi lukanya dengan senyuman.
"Oke aku pamit dulu," ucapan aldo kemudian beranjak pergi dari perkarangan rumah ashel.
Ashel menatap sendu kepergian aldo, ia tak percaya hubungannya akan berakhir seperti ini. Padahal sebelum mereka sudah merencanakan anniversary di puncak , tapi hal itu nyatanya hanya sia².
Saat malam tiba aldo bersantai di kamarnya.
"Oh iya , tadi mami telepon katanya acara praktek nikah tadi seperti sungguhan mereka pada seneng," ujar zee sembari melihat beberapa buku pelajaran.
"Iya pasti mereka seneng lah, apa yang jadi keinginan mereka tercapai," balas aldo sibuk dengan ponselnya.
"Lo kenapa lesu gitu?" Tanay zee menatap aldo.
"Gue udah putus sama ashel" jawab aldo.
"Serius? Terus gimana?" Tanya zee menghampiri aldo yang duduk diatas tempat tidur.
"Ternyata dia udah tau soal pernikahan kita," ucapa aldo menatap zee.
"Kok bisa ?" Tanya zee penasaran.
"Minggu lalu waktu kita sama sama izin enggak sekolah , dia kerumah terus mama yang kasih tau ashel," jelas aldo bercerita.
"Kasian ashel pasti terluka banget," gumam zee.