Mark terdiam mendengar perkataan Haechan. bukan seperti itu maksudnya. ia juga terluka sama seperti Haechan.
"tolong chanie.. aku juga terluka karena ketakutan dan keraguan ku selama ini.." Mark menunduk saat air matanya membasahi pipi.
"ah, atau sejak awal kamu keliru Mark. mungkin, kamu tidak benar benar mencintaiku, bisa jadi, kamu hanya sudah terbiasa dengan skinship yang aku lakukan padamu, kamu terbiasa dengan sikap manjaku, sehingga kamu berpikir jika kamu mencintaiku, padahal yang sebenarnya tidak seperti itu." lirih Haechan.
"chanie, sungguh. aku mencintai kamu sebesar kamu mencintai diriku, Lee Donghyuck. hanya saja, aku terlaku takut dengan masa depan kita." ucap Mark pelan.
"jika aku tidak mencintai kamu, aku tidak mungkin mempertahankan hubungan kita sejauh ini chanie, 3 tahun. sudah sejauh ini. sekalipun, aku tidak pernah berpikir akan mengakhiri hubungan kita. aku hanya minta kamu lebih mengerti. memahami jika aku tidak bisa bersikap manis didepan kamera atau saat banyak orang, karena aku tidak ingin menimbulkan kecurigaan dan berakhir orang orang mengetahui hubungan kita." jelas Mark.
"memahami jika aku terlihat nyaman melakukan skinship dengan member lain, dan akan bersikap biasa saja saat member lain melakukan skinship denganku, itu hanya karena aku ingin menutupi hubungan kita dari orang orang." jelas Mark lagi.
"memahi jika setiap kali kamu mendekatiku atau melakukan skinship dengan ku, dan ketika aku mendorongmu, itu bukan karena aku sungguhan tidak suka atau risih, tapi aku hanya tidak ingin menimbulkan pemikiran aneh diluar sana" jelas Mark sekali lagi. berharap Haechan mengerti dan ingin kembali dengannya.
"apapun alasanmu. Mork, memang seharusnya kita mengakhiri hubungan ini. kita berdua memang harus menyerah pada takdir. benar katamu Mork, aku dan kau memang memiliki cinta. tapi dunia memiliki norma." jawab Haechan.
"aku tidak ingin membuat hidupmu dipenuhi rasa takut dan tidak aman Mork." lirih Haechan. ia akan menyerah. sebesar apapun rasa cintanya, ia harus melepaskan agar Mark bahagia dan hidup tanpa kekhawatiran apapun.
"bukan seperti ini yang kumau chanie...." Mark menatap mata Haechan penuh memohon. Mark tidak ingin kehilangan mataharinya.
"tapi aku tidak bisa bersama dengan seseorang yang merasa tertekan ketika memiliki hubungan denganku" ucap Haechan lirih.
"jika dipaksakan, kita tetap akan berakhir berpisah. kamu pantas bahagia dan memiliki hubungan yang bisa kamu banggakan dan kamu tunjukkan pada seluruh dunia Markeu.. begitupun, aku" ucap Haechan. lalu segera pergi meninggalkan Mark sendirian di balkon.
***
ceklekHaechan membuka pintu kamarnya dan Jeno.
"hyuck, ada apa? kenapa kamu menangis? kamu darimana saja hyuck?" tanya Jeno beruntun.
bukannya menjawab pertanyaan Jeno, Haechan lebih memilih meneluk Jeno dengan erat. menumpahkan segala kesedihannya yang selalu ia pendam selama 1 bulan ini yang akhirnya tumpah juga.
Jeno membalas pelukan Haechan tak kalah erat, memberikan ketenangan. ia berharap pelukannya ini, dapat meringankan sedikit beban sahabatnya ini.
1 jam kemudian, Haechan sudah tenang dan berhenti menangis dipelukan Jeno. lalu ia segera melepaskan diri.
"No~~~" rengek Haechan.
"kenapa mbull?"
"aku dan Mark hyung sudah berbicara~~"
"lalu, bagaimana keputusan kalian? tapi melihat kamu menangis seperti tadi, sepertinya kabar buruk ya mbul?"
"seperti tebakanmu No.." jawab Haechan, lalu menceritakan semua percakapannya dengan Mark.
sejak awal Haechan dan Mark putus, Jeno dan Renjun memang sudah tahu. sedangkan member lain, hanya tahu jika Mark dan Haechan sedang bertengkar.
***
keesokan harinya. Jaemin dan Renjun sedang di dapur membuat sarapan untuk member. mereka memasak saat jam 8 pagi, sengaja karena mereka semua tidak memiliki jadwal hari ini, pasti semua akan bangun siang.setelah makanan siap, mereka berdua segera menyajikannya dimeja makan. tak lama, Mark muncul dengan muka kusut dan kantung mata hitam.
"kau begadang hyung?" tanya Jaemin.
"huh?" tanya Mark, tidak mendengar.
"semalam kau begadang?" tanya Jaemin lagi.
"aku bahkan belum tidur Na" jawab Mark.
"astaga ngeri nya Mark hyung" ucap Jisung yang tiba tiba datang bersama Chenle.
Mark menelungkupkan kepalanya di meja makan. "kau kenapasih hyung? seperti tidak semangat hidup saja gayamu" ucap Chenle.
"kau benar sepertinya." Mark menarik nafas berat.
"ey ey ey kenapasih hyung? masih pagi loh, sudah mendung saja" tanya Renjun.
"HAaalooooo" sapa Haechan dengan riang.
"selamat pagi hyung" jawab Jisung sambil memeluk Haechan.
"ah adik manisku" ucap Haechan, membalas pelukan Jisung, lalu mengusap kepalanya.
"yang satu datang dengan muka kusut, yang satu datang dengan muka gembira. kalian tidak kompak sekali sebagai kekasih" ucap Chenle.
"benar. tolong hibur Mark hyung mu itu echanie" suruh Jaemin.
"tau, kekasihmu sedang sedih hyung, tapi kau malah terlihat bahagia" ucap Jisung.
"ey ey ey, kekasihku apaansih. orang aku dan Mark hyung sudah putus" jawab Haechan santai.
"APAAA???" teriak Jaemin, Chenle dan Jisung.
"biasa aja kali" ucap Renjun.
"KAU TIDAK KAGET HYUNG?" tanya Chenle teriak.
"aku dan Jeno sudah tahu, kali. kalian saja yang telat" jawab Renjun.
"APAA?" lagi, Jaemin, Jisung dan Chenle teriak.
"jangan teriak. sakit tahu kupingku~~" rengek Haechan.
"kalian bener benar putus chan?" tanya Jaemin memastikan.
"tanya saja dengan Mark hyung" jawab Haechan.
"ah pantas saja, pagi ini keadaan Mark hyung sangat kacau. ternyata baru putus cinta ya?" ucap Jisung.
"tapi kenapa, hyung terlihat baik baik saja?" tanya Chenle.
"ey, Hyuck dan Mark hyung kan sudah putus sejak 1 bulan lalu, sebelum kita konser di thailand" jawab Jeno akhirnya buka suara.
"kalian putus sudah selama itu, dan kita bertiga baru saja tahu?" tanya Jaemin.
Mark hanya menghela nafas berat.
***
annyeong🙆🏻♀️✨
semoga, aku, kamu dan kita semua sll sehat dan bahagia aamiin😇
maaf kalau ceritanya kurang menarik, karna aku emang bukan penulis.
semoga kalian terhibur. loppp oll🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck
Short Storyfokus cerita Mark Lee dan Lee Haechan. konten bxb🔞 Markhyuck ilichil dream