1

1.9K 70 0
                                    

Hai, namaku NATHADEL GANENDRA, seorang remaja 17 tahun yang baru keluar dari rumah sakit.
Setelah beberapa hari pemulihan dirumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang ke rumah ku. Aku di jemput mama, papa, dan kakak ku di rumah sakit menuju rumah kami yang berada di jakarta.

Sampai nya kami di rumah, kakak ku mengantarku menuju kamar, menyuruh ku untuk beristirahat.

"nahh... ini kamar kamu ya, sekarang kamu istirahat dulu" sambil tersenyum kepada ku.

aku tersenyum kembali kepadanya "iya kak shani, makasih ya".

Ya, kakak ku bernama shani nacia, perempuan berusia 22 tahun dengan paras yang sangat cantik.

" yaudah kakak ke bawah dulu ya, kalau kamu butuh apa-apa panggil kakak"aku hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban iya.

Setelah kak shani keluar, aku melihat-lihat sekeliling kamar ku, ruangan luas yang tidak terlalu banyak hiasan-hiasan dinding atau perabotan-perabotan lain nya.

Ruangan yang seperti baru ditempati, aku bingung dan bertanya tanya pada pikiran ku, apakah benar ini kamar ku, sedangkan di kamar itu foto foto ku saja tidak ada, jangan kan foto,di lemari pakaian saja tidak ada baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ruangan yang seperti baru ditempati, aku bingung dan bertanya tanya pada pikiran ku, apakah benar ini kamar ku, sedangkan di kamar itu foto foto ku saja tidak ada, jangan kan foto,di lemari pakaian saja tidak ada baju.

Aku tidak ambil pusing, mungkin saja baju ku belum di pindahin dari bandung ke Jakarta pikir ku. Ya saat di rumah sakit mama bilang kalau kami memang tinggal di bandung, tapi baru baru ini kami pindah ke Jakarta karna pekerjaan papa yang pindah ke Jakarta, terpaksa kami pun ikut pindah ke Jakarta.

Setelah aku melihat lihat sekita kamar, aku merobohkan badan ku ke kasur karna terlalu lelah diperjalanan tadi. Aku memutuskan untuk tidur sebentar.

***

"Natha udah dianterin ke kamar nya kak?".

" Udah maa.. kayak nya lagi ngeliat liat kamar" shani.

"Oiya ma, buat barang barang Natha gimana ma, apa nanti Natha ga bingung kamar nya kosong seperti itu? " shani.

"Kamu tenang aja, mama udah bilang sama dia waktu di rumah sakit kalau kita baru pindah ke Jakarta karna pekerjaan papa kamu, jadi barang barang dia masih tertinggal di bandung karna belum sempat di pindahkan" mama.

"Ohh gituu, bagus deh kalau gitu. oiya mama lagi masak ya, aku bantuin ya ma biar cepat selesai" ucap shani dengan semangat yang hanya dijawapi anggukan oleh mamanya.

|
|

Hari mulai menggelap dan makanan yang telah di siapi shani dan namanya telah selesai, semua sudah berkumpul di meja makan kecuali Natha yang masih setia dengan mimpinya di kamar.Shani yang baru selesai bersih bersih berinisiatif untuk memanggil Natha agar turun ke bawah untuk makan bersama.

"Ma.. kakak ke atas dulu ya manggil Natha" ucap shani kepada mama nya yang hanya di jawab oleh senyuman dan anggukan.

Sesampainya di atas shani mengetuk pintu kamar Natha lalu membukanya.

"dekk.. ayo makan ke bawah, mama sama papa udah nungguin".Saat shani masuk, dia melihat Natha yang masih tertidur lelap di kasurnya.Shani yang melihat adik nya masih tertidur lelap sebenarnya tak tega untuk membangunkan adik nya, tetapi mau tak mau dia harus membangunkan adik nya untuk makan malam.

"dekk.. ayo bangun, kita makan dulu. kamu dari tadi kan belum ada makan" ucap shani sambil mengelus pelan rambut Natha.

Natha yang sedikit terusik oleh belaian sang kakak pun akhirnya bangun sambil mengucek matanya.

"eugh.. iya kak"

"kita makan dulu ya.. nanti habis kamu makan kamu boleh lanjut bobo nya lagi" ucap shani sambil mengelus pipi Natha. Natha hanya mengangguk kan kepala nya sebagai jawaban iya.

"yaudah kamu cuci muka dulu ya, habis itu turun ke bawah, kita makan bareng bareng" timpal shani lalu keluar dari kamar Natha menuju meja makan.

Natha langsung ke kamar mandi mencuci muka lalu berjalan keluar menuju meja makan. Sesampainya di meja makan Natha langsung duduk di sebelah shani. Shani mengambilkan nasi dan juga lauk untuk Natha karena sedaritadi Natha hanya celingak celinguk bingung. Natha hanya tersenyum tipis sambil menunduk canggung kepada shani, shani yang melihat tingkah adiknya hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

Selesainya mereka makan, shani mengajak Natha untuk duduk di ruang keluarga yang sudah ada mama dan papa nya di sofa yang sedaritadi sedang menonton TV.

"nahh... kamu duduk di sini ya, jangan di kamar terus" ucap shani kepada adik nya Natha.

"hehe, iya kak" Natha hanya tersenyum lalu menggaruk kepala nya yang tak gatal.

Beberapa jam ruangan itu hening karna masing masing yang fokus pada film di TV, jinanda membuka suara. Ya jinanda adalah ayah dari kedua anak nya shani dan natha. Seorang lelaki paruh baya yang berusia 42 tahun dengan badan kekar dan penuh kasih sayang.

"ohiya Natha, kamu papa pindahin sekolah nya di jakarta gamasalah kan, soalnya kan kita udah pindah ke jakarta, kalau kamu sekolah di bandung kan kejauhan, masa kamu sendirian nanti di bandung" ucap jinan kepada anaknya.

"ohh iya pa.. gapapa, Natha ikut baiknya papa sama mama aja" jawab Natha sambil tersenyum.

"yaudah kalau gitu besok papa urus ya, mungkin kalau buat masuk sekolah, kamu bisa masuk minggu depan, sekalian nunggu pemulihan kamu juga".ucap jinan sambil tersenyum.

" iya paa.., Natha ngantuk, Natha ke kamar dulu ya pa, ma"Natha hendak berdiri dan meninggalkan yang lain, namun langkah nya terhenti akibat tangan nya yang di pegang oleh sang kakak.

"kamu mau pergi gitu aja?, kamu lupa ya kalau keluarga kita itu punya tradisi" shani.

"tradisi?, tradisi apa kak" jawab Natha bingung menatap shani.

"iya tradisi, jadi tiap anak dari papa sama mama mau pergi ke mana aja dia tuh harus cium pipi terus pelukan tanda perpisahan, entah itu pergi mau tidur atau pun keluar rumah, kita harus seperti itu" Jawab shani menahan tawa. jinan dan anin hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"ohh.. maaf kak Natha gatauu" jawab Natha menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"yaudah kamu mulai dari papa dulu, terus ke mama dan yang terakhir ke kakak" Natha yang mendengar ucapan dari sang kakak hanya menurut malu malu, sebab dia tidak tau kalau di keluarganya ada tradisi seperti itu.

Natha mencium dan memeluk jinan, anin, dan yang terakhir kakak nya. "yaudah Natha ke kamar dulu ya pa, ma, kak, good night semuanya" setelah Natha sampai di kamarnya shani tertawa melihat tingkah adik nya, jinan dan anin yang melihat itu hanya terkekeh.

"kamu ini, seneng banget jahili adik kamu,mentang mentang adik kamu ga inget apa apa kaya gitu" kekeh jinan.

"ya habis gimana paa, lucu liat Natha gitu, lagian kan aku baru punya adee" jawab shani dengan senyuman nya.

"udah udah, liat tuh sudah jam berapa, ayo tidur" jawab anin.





















Gimana guys sama ceritanya, maaf ya kalau ceritanya berbelit beli, aku baru pertama kali buat cerita.

Jadi aku mau minta saran dan kritik dari kalian guna membantu cerita aku supaya lebih bagus dan rapi lagi ya teman teman semua.

Terimakasih😄

LELAKI DINGIN KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang