matahari telah mulai terbit, natha sudah selesai bersiap siap untuk segera pergi ke sekolah. tak terasa sudah sebulan lebih natha bersekolah di jakarta intercultural school.
setelah selesai sarapan, natha berpamitan dengan orang rumah, lalu segera pergi menuju sekolah nya.
natha mengendarai motornya dengan sangat santai, karna dia ingin menikmati udara segar di pagi hari.
saat sedang asik asiknya menikmati udara pagi ini, natha melihat ada lelaki paruh baya, yang sepertinya sedang kesulitan. semakin mendekatnya motor natha menuju laki laki itu, dia seperti mengenali wajah lelaki paruh baya tersebut.
"lohh, om? " ucap natha yang memberhentikan motor di samping lelaki itu.
"ehh natha" jawab nya sambil tersenyum.
"mobilnya kenapa om? " natha.
"gatau nih, dari tadi di nyalain ga nyala nyala" jawab nya sambil mengoyak atik mesin mobil.
"ohh, natha suruh bengkel langganan natha ke sini aja ya om. om ga buru buru kan? " ucap natha sambil menelpon bengkel langganannya.
"om sih ga buru buru nat. cuman tuh, si ashel. udah telat mau berangkat sekolah" ucap nya sambil memanyunkan bibirnya ke arah ashel.
ya, lelaki paruh baya yang sedang berbicara dengan natha adalah ayah dari ashel. entah mengapa, semenjak kejadian natha digudang kemarin, membuat dirinya dan ashel semakin dekat. natha juga jadi semakin sering mengantar ashel pulang kerumah, yaa walaupun karena ashel yang memaksa untuk mengantarkannya pulang sihh.
karena natha yang sering mengantar ashel pulang, natha jadi bertemu dengan ayahnya ashel. saat itu ayahnya ashel kebetulan baru pulang kerja. melihat natha dan ashel yang baru balik juga, ayahnya ashel mengajak natha untuk singgah terlebih dahulu kerumahnya.
natha sudah berkali kali menolak dan memberi alasan kepada ayah ashel agar dia tidak mampir, namun akibat keras kepalanya ayah ashel, membuat natha mau tak mau menuruti kemauan ayahnya ashel.
dari kejadian itulah, kini natha menjadi dekat dengan keluarga nya ashel, termasuk ayahnya sendiri.
natha melihat ke dalam mobil, terdapat ashel yang sedang cemberut sambil memainkan handphone nya akibat mobilnya yang tak kunjung nyala.
natha tersenyum gemas melihat ashel seperti anak kecil.
"ashel bareng kamu ya nath, kalau nunggu mobilnya nyala, bisa bisa ashel jadi telat ke sekolah nya" ucap ayah ashel pada natha. natha hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban iya.
ayah ashel segera menyuruh ashel keluar dari mobil, dan segera berangkat ke sekolah dengan natha. ashel yang mendengar perkataan sang ayah, baru menyadari bahwa ada natha di samping mobilnya.
cepat cepat ashel keluar mobil dan menghampiri natha. melihat natha, dari mood ashel yang tadinya jelek, kini berubah menjadi bagus. ashel tersenyum lebar menghampiri natha.
"ngapain lo senyam senyum gajelas" ucap natha datar. sebenarnya dia sangat gemas melihat senyuman ashel, namun karena sifat gengsinya, dia hanya sersifat datar kepada ashel.
"gapapa, yuk berangkat" jawab ashel sambil menaiki motor natha.
merasa ashel sudah menaiki motornya, natha berpamitan kepada ayah ashel, lalu menjalankan motornya.
selama di perjalanan natha berkali kali melihat kaca spion yang menunjukkan wajah ashel yang sedang tersenyum menikmati embun pagi.
karna natha yang menikmati embun pagi ditambah senyuman ashel selama di perjalanan, tak terasa mereka telah sampai di parkiran sekolah.