Di pagi hari, Natha bangun dari tidurnya yang lelap lalu segera beranjak menuju kamar mandi. Selesainya dia mencuci muka, Natha yang bingung ingin melakukan apa akhirnya tertuju pada balkon kamarnya, dia duduk di sana mengamati jalanan jalanan komplek perumahan nya yang masih sepi karna Natha terbangun sekitar jam 06.15.
Natha yang mulai merasa bosan duduk di balkon kamarnya, berfikir untuk jalan jalan di sekitaran komplek perumahannya. Dia segera mengambil hoodie yang iya kenakan kemarin, karna tidak ada baju lain lagi.
outfit Natha
Natha keluar kamar lalu menuruni tangga menuju dapur untuk berpamitan kepada anin yang sedang membuat sarapan.
"ehh.. Natha, udah bangun sayang? " anin
"iya ma" sambil tersenyum kepada anin"ohiya ma, Natha izin keluar ya, mau jalan jalan sekitaran sini nyari angin"ucap Natha kepada anin.
"mau keluar?, yaudah kamu sarapan dulu ya, baru habis itu kamu boleh keluar" jawab anin yang menahan Natha.
"Natha sarapan nya nanti aja ya ma, pulang dari luar" Natha langsung mencium dan memeluk anin lalu segera pergi dari dapur meninggal kan anin. anin yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala.
Saat Natha keluar rumah, dia melihat kakak nya shani diluar yang sedang memanaskan mobil, shani melihat Natha keluar rumah yang hanya memakai hoodie dan celana pendek sedang menatap dirinya.
"pagi adek.. baru bangun? " shani.
Natha hanya mengangguk dan tersenyum menjawab pertanyaan kakak nya"kak, Natha izin jalan jalan di sekitar komplek ya, Natha mau cari angin, sekalian liat liat sekitar komplek"ucap Natha sambil tersenyum kepada shani.
"emangnya kamu udah sarapan? " shani.
"Natha sarapan nya nanti aja ya kak, balik dari jalan jalan" Natha.
"ohh yaudah deh, tapi nanti baliknya cepat ya, kamu nanti ikut kakak keluar" shani.
"yaudah Natha jalan jalan dulu ya kak" Natha lalu mencium dan memeluk shani, lalu pergi keluar. sedangkan shani terdiam kaku atas perlakuan adiknya barusan. padahal dia yang menyuruh adik nya untuk mencium dan memeluk sebelum pergi kemana mana, tetapi dia belum terbiasa dengan hal itu. dia memegang pipinya dan tersenyum malu melihat kepergian sang adik.
|
|Tak terasa keringat terlah bercucuran di pipi Natha, Natha yang sedikit kelelahan memutuskan untuk duduk di kursi taman.melihat lihat sekitar taman yang masih sunyi, membuat Natha termenung dan teringat kejadian di rumah sakit kemarin.